Network
WartaBulukumba - Mimpi manusia Bumi untuk membangun pemukiman manusia di Bulan tidak akan lengkap tanpa lebih dahulu mengirimkan 'utusan-utusan' berupa mesin berawak maupun tak berawak.
Beberapa dekade telah dilalui oleh teknologi manusia Bumi dan nyatanya masih begitu banyak bagian Bulan yang tak tersentuh pantauan.
Manusia bercita-cita untuk menjajah Bulan selama berabad-abad, tetapi benda langit memiliki lingkungan yang sangat tidak bersahabat.
Baca Juga: Korea Utara luncurkan dua rudal, begini kata mereka
Para ahli sepakat pada perkiraan sementara bahwa lokasi teraman bagi pemukim di Bulan di masa depan bisa jadi berada di bawah permukaan Bulan.
Badan Antariksa Eropa (ESA) percaya gua bulan dapat memberikan perlindungan dari radiasi, mikrometeorit, dan suhu ekstrem - dan bahkan mungkin akses ke endapan es air.
Dilansir WartaBulukumba dari The Next Web, Kamis 25 Maret 2021, ESA saat ini sedang menguji robot otonom yang diharapkan akan menawarkan wawasan baru tentang kondisi di dalam gua.
Baca Juga: Dua rudal milik Korea Utara diluncurkan sebelum pembukaan Olimpiade di Jepang
DinRobot canggih itu diberi nama Daedalus, berbentuk bola berukuran 46 cm. Ia akan diturunkan ke dalam mulut gua dari tali penambat yang panjang dan kemudian menggunakan kekuatannya sendiri untuk berguling.
Tambatan juga akan berfungsi sebagai penerima Wi-FI yang mengirim kembali data yang dikumpulkan oleh probe.
Kamera dan sensor yang dipasang di Daedalus kemudian akan memetakan interior gua, mempelajari lingkungan, dan mencari endapan es.
Baca Juga: Pertarungan Godzilla vs Kong tayang 31 Maret 2021
Dorit Borrmann, anggota tim Daedalus, mengatakan robot harus kuat untuk bertahan hidup di Bulan.
Perangkat ini sedang dikembangkan oleh tim dari Universitas Würzburg, sebagai bagian dari studi ESA dalam eksplorasi gua bulan.***
