WartaBulukumba - Amazon sebagai salah satu perusahaan teknologi Big Four bersama dengan Google, Apple, dan Facebook, dikenal sebagai pasar e-commerce terbesar di dunia. Perusahaan ini bersaing di kalangan industri yang mapan inovasi teknologi.
Melihat peluang bisnis pusat data yang sangat besar di Indonesia tak hanya berdampak bagi sektor teknologi dan ekonomi, tetapi juga berdampak baik bagi lingkungan melalui peningkatan bauran energi. Direktur Jenderal Energi Baru beberkan informasi bahwa perusahaan besar ini akan membangun pusat data di Indonesia.
"Amazon akan membangun pusat data di Indonesia. Inisiatifnya sangat menarik bagaimana memastikan penyediaan energi yang bersih," tuturnya.
Baca Juga: Riset UGM: Isu virus varian baru, B117 kebal vaksin tidak benar
Sementara menurut Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa, Amazon salah satu perusahaan yang berinvestasi pada proyek energi terbarukan.
"Google malah punya perusahaan khusus yang berinvestasi pada proyek-proyek energi terbarukan, Amazon juga begitu. Mereka punya target untuk menggunakan 100 persen energi terbarukan," ujarnya dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Kamis 4 Maret 2021.
Merujuk data International Energy Agency (IEA), permintaan listrik pusat data di seluruh dunia pada 2019 sekitar 200 TeraWatt hours (TWH), atau sekitar 0,8 persen dari permintaan listrik dunia.
Baca Juga: Pembangunan Masjid 99 Kubah terbengkalai, lemparan aduan mengenai Pemkot Makassar