WartaBulukumba.Com - Di tengah dedaunan yang digoyang pelan angin lembut, lokasi Kemah Pemuda Sulawesi Selatan membentuk jajaran simetris. Di seberang hamparan sawah, terdengar suara anak-anak riang bermain di sungai. Di sini, kawasan Salebu tak pernah sendu di pinggiran Desa Salassae, bagian eksotis di Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba.
Di lokasi perkemahan ini yang pada keesokan hari memulai riuhnya, WartaBulukumba.Com bercakap sejenak dengan seorang aktivis perempuan, salah satu inisiator dan panitia penyelenggara South Sulawesi Youth Camp atau Kemah Pemuda Sulawesi Selatan 2023 di mana Bulukumba menjadi tuan rumah.
Namanya Arik, perempuan energik asal Solo, Jawa Tengah. Sejak dua tahun terakhir dia sudah menjadi warga Desa Salassae. Dia Kepala Bidang Pendidikan dan Pengorganisasian Bina Desa yang berkantor di Jakarta. Bina Desa juga terlibat penuh dalam South Sulawesi Youth Camp.
Baca Juga: Menuju Youth Camp Sulawesi Selatan di Bulukumba: Lebih dari sekadar refleksi Sumpah Pemuda
Bina Desa Sebagai Inisiator dan Fasilitator
Dalam perencanaan ini, Bina Desa berperan sebagai salah satu inisiator dan penanggung jawab kegiatan.
"Selama kegiatan dialog interaktif, peran kami di Bina Desa adalah sebagai fasilitator yang mendampingi dalam penggalian masalah, penetapan tujuan, dan perencanaan aksi bersama para peserta South Sulawesi Youth Camp," tutur Arik kepada WartaBulukumba.Com pada Rabu, 24 Oktober 2023.
Terlihat beberapa rombongan peserta sudah berada di kawasan Salebu. Mereka mulai mendirikan kemah di surga tersembunyi itu. Peserta membawa sendiri perlengkapan kemah, mandi, masak, pakaian ganti, obat-obatan pribadi, dan lainnya.
Sementara cahaya senja yang lembut melukis garis imajiner pegunungan di kejauhan. Ada semburat warna oranye di langit menandai perpisahan hari.