WartaBulukumba.Com - Saat matahari terbit, sinarnya memantul di permukaan air yang mengalir tenang, menciptakan cahaya berkilauan. Seakan-akan sungai ini adalah jalan berliku yang diukir oleh sang waktu dalam bentuk ular besar yang sedang tidur. Bulukumba di bulan Oktober akan meruah di tempat ini sebagai tuan rumah Youth Camp Sulawesi Selatan
Rimbun pepohonan hijau yang menjulang di sepanjang tepi sungai memberikan naungan sejuk, mereka penjaga setia sungai ini. Sawah-sawah yang berdampingan dengan Sungai Salajueng adalah saksi bisu dari perjuangan para petani di wilayah utara Kabupaten Bulukumba ini yang dengan tekun menggarap tanah mereka.
Sungai Salajueng juga menjadi tempat berkumpul bagi penduduk desa saat panas terik datang, tempat di mana mereka dapat merasakan kesegaran air. Ia adalah penghubung antara dua desa, juga simbol persatuan dan kedamaian di antara mereka.
Sungai Salajueng adalah salah satu anugerah alam yang berharga bagi Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, dan selalu menjadi bagian penting dalam kisah kehidupan penduduk Desa Salassae dan Jojjolo di Kecamatan Bulukumpa. Youth Camp Sulawesi Selatan, tempat di mana isu-isu lingkungan akan mengalir deras bersama anak-anak muda yang bersemangat.
Baca Juga: Melihat Mangrove dan Lingkungan Pesisir: Ratusan aktivis lingkungan melingkar di Lantebung
Kemah Pemuda Sulsel dengan Isu-isu Lingkungan
Sungai Salajueng bukan sekadar air mengalir; ia adalah puisi hidup, mengajak semua yang datang untuk merenung dan menghargai keagungan alam Sulawesi Selatan.
Tidak heran, tepian Sungai Salajueng kemudian disepakai sebagai lokasi Youth Camp Sulawesi Selatan atau Kemah Pemuda Sulsel.
Ketua Panitia Youth Camp Sulawesi Selatan, Rahmat Suardi, S.P., mengungkapkan, kegiatan ini berupaya menciptakan sesuatu yang lebih berarti.
"Kami ingin menciptakan sesuatu yang lebih berarti daripada pertemuan pemuda biasa," kata Rahmat Suardi, S.P., kepada kontributor WartaBulukumba.Com, Sri Puswandi, pada Selasa, 19 September 2023.
Di bawah rindangnya pohon bakau yang tumbuh di tepi Sungai Salajueng, dengan sorotan mata yang penuh semangat, Rahmat Suardi menceritakan bagaimana ide untuk Kemah Pemuda Sulsel muncul sebagai upaya untuk menggalang semangat pemuda Sulawesi Selatan dalam merawat nilai-nilai Sumpah Pemuda.
Kemah ini bukan hanya sebatas acara perkemahan biasa. Ini adalah tempat di mana pemuda Sulawesi Selatan berdialog tentang masa depan mereka, bukan hanya dalam konteks pribadi, tetapi juga dalam konteks kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
"Kami ingin para pemuda tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktor perubahan, ini sebuah perayaan semangat pemuda yang memadukan dialog kepemudaan, aksi nyata, seni, dan kecintaan pada alam, hingga simpul belajar bagi pemuda Sulsel," tutur Rahmat Suardi.
Baca Juga: Narapidana Lapas Bulukumba dilatih pertanian modern
Merawat Ingatan Pemuda untuk Bangkit dalam Mengambil Peran Melestarikan Alam
Tema Youth Camp Sulawesi Selatan yaitu "Merawat Ingatan Pemuda untuk Bangkit dalam Mengambil Peran Melestarikan Alam," mencerminkan komitmen untuk menjaga Bumi.
Dalam suasana kebersamaan yang penuh semangat diharapkan Youth Camp Sulawesi Selatan akan menjadi peluang bagi pemuda-pemudi untuk tumbuh, berinovasi, dan bersatu demi masa depan yang lebih baik.
Salah satu item kegiatan dari kegiatan ini adalah aksi pembersihan sungai. Pemuda-pemuda bersama dengan masyarakat lokal, akan bekerja bersama-sama membersihkan Sungai Salajueng. Meskipun sebenarnya, Sungai Salajueng sudah bersih, namun ini merupakan uppgrade keebersihan di lokasi ini.
Selain itu, kegiatan ini juga mencakup penanaman pohon sebagai bentuk kontribusi terhadap pelestarian alam. Ada dialog pemuda hingga pementasan seni yang mencerminkan kekayaan budaya Sulawesi Selatan. Bakal ada sesi pembacaan sikap pemuda Sulsel dalam Youth Camp Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari beberapa organisasi pemuda, mahasiswa, dan organisasi masyarakat, termasuk Karang Taruna Desa Salassae, Dana Mitra Tani, Himpunan Mahasiswa Salassae, Komunitas Swabina Pedesaan Salassae (KSPS), dan Serikat Petani Alami Bajiminasa, Serikat Petani Alami Butta Toa Bantaeng, Gerakan Aspirasi Perempuan Desa Kabupaten Bantaeng, Komunitas Perempuan Nelayan Sipitangngarri Jeneponto, Yayasan Bina Desa. Media partner kegiatan ini adalah WartaBulukumba.Com dan NarasiSulsel.Com.
Lingkaran gotong royong berbagai elemen ini bersatu untuk memberikan kontribusi positif bagi Sulawesi Selatan.
Youth Camp Sulawesi Selatan rencananya berlangsung pada 26-28 Oktober 2023, bukan hanya sekedar ajang berkumpul, tetapi juga wadah untuk meresapi makna Sumpah Pemuda yang telah menjadi tonggak bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia.
"Kami ingin meneguhkan semangat Sumpah Pemuda di kalangan pemuda Sulsel. Kami percaya bahwa pemuda adalah tulang punggung bangsa, dan dengan semangat pemuda yang kuat, kita dapat mewujudkan perubahan positif," tandas Rahmat Suardi.
Bagi para pemuda Sulsel, baik organisasi, komunitas, lembaga maupun individu, yang berminat untuk menjadi peserta Youth Camp Sulawesi Selatan, bisa menghubungi panitia melaui nomor HP/WhatsApp: 085824713728.***