Swara Kebun di Bulukumba, cara para seniman Al Farabi menyindir hidup dengan bunyi dan gerak

- 5 Maret 2023, 16:17 WIB
Swara Kebun, pertunjukan seni eksperimental seniman-seniman Bulukumba.
Swara Kebun, pertunjukan seni eksperimental seniman-seniman Bulukumba. /Dok. Al Farabi Bulukumba.

 

WartaBulukumba - Langit Bulukumba di ujung pekan mengirim rintik hujan namun bulir-bulir air itu adalah juga bagian dari sebuah pertunjukan seni eksperimental di 'Kebun Bersama'.

 

 

Segerombolan seniman Bulukumba mengalir ke dalam gerak dan bunyi yang menyetubuhi alam.

Di bawah pohon bambu, dalam balutan baju hitam-hitam, lengkap dengan destar warna merah melilit kepala, sekelompok pemusik memainkan ganrang, sejenis alat musik pukul, ditingkahi harmonisasi alat musik tiup yang terbuat dari kerang.

Tak jauh dari sana, seorang lelaki menjentikkan jari jemarinya pada gitar akustik. Mereka dilarutkan musik etnis yang sekilas terdengar mengalirkan nuansa magis.

Baca Juga: Para seniman tari dan musik Bulukumba berkumpul di 'Swara Kebun'

Menjauh dari hingar bingar kota, menukik ke sunyi sebagai bagian proses menemukan kesejatian sebagai manusia di tengah alam, diwakili tarian seorang penari perempuan yang gemulai bergerak di sekitar 'tungku' yang terbuat dari bambu. Sebuah periuk tanah liat terlihat sedang menggantung dan seolah dimasak di sana.

Seniman-seniman Al Farabi Bulukumba kali ini memilih tampil di kebun yang dalam sejarahnya dihuni peradaban manusia sejak zaman prasejarah. Ini adalah semacam 'prosesi menyindir kehidupan dengan bunyi dan gerak'. Ketika kebun bukan lagi ruang bagi pangan namun sudah banyak berubah fungsi menjadi ruang memamerkan kemakmuran penguasa.

Kini kebun adalah ruang paling lapang untuk kembali memulai berangkat ke pucuk hening yang dirasa mampu menjawab gelisah milik manusia modern.

Baca Juga: Mengurai gerak dan bunyi dalam pertunjukan seni eksperimental 'Swara Kebun' Al Farabi Bulukumba

Swara Kebun, pertunjukan seni eksperimental seniman-seniman Bulukumba.
Swara Kebun, pertunjukan seni eksperimental seniman-seniman Bulukumba. Dok. Al Farabi Bulukumba

Pertunjukan seni eksperimental bertajuk "Swara Kebun" oleh para seniman Al Farabi Bulukumba Sulawesi Selatan menggedor-gedor rasa pada Sabtu sore, 4 Maret 2023 di 'Kebun Bersama' Desa Bontosunggu Kecamatan Gantarang.

Swara Kebun mulai menghentak sunyi dan alam saat jarum jam menunjuk titik 16.00 WITA. Gemulai tari, musik dan art performing pun mengalir.

Pentolan sanggar seni budaya Al Farabi Bulukumba, Ichdar YN, pun bergerak-gerak dalam sebuah tari bernuansa ritual. 

 

 

Baca Juga: Sebelum pulang ke Bulukumba seniman-seniman Al Farabi Squad dijamu khusus oleh Bupati Pacitan

Swara Kebun, pertunjukan seni eksperimental seniman-seniman Bulukumba.
Swara Kebun, pertunjukan seni eksperimental seniman-seniman Bulukumba. Dok. Al Farabi Bulukumba

Melongok sejenak seni eksperimental, ini adalah bentuk seni yang didasarkan pada eksperimen dan inovasi yang berbeda dari tradisi seni yang sudah ada sebelumnya.

Dalam seni eksperimental, seniman tidak terikat pada aturan atau norma yang sudah mapan dalam seni dan cenderung mencoba teknik, bahan, dan gaya yang baru atau tidak lazim.

Pertunjukan seni eksperimental lebih banyak berjalan dalam eksplorasi, ekspresikan dan mengembangkan konsep-konsep artistik yang baru atau belum pernah dicoba sebelumnya.

Ruang bagi seni eksperimental adalah pelibatan berbagai jenis medium, seperti seni visual, seni pertunjukan, seni instalasi, dan seni media baru.

Baca Juga: Mewakili Indonesia Timur, Al Farabi Bulukumba pentaskan 'Pasalewangeng Wanua' di Festival Ruwat Jagat 2022

Para seniman yang terlibat dalam seni eksperimental biasanya lebih tertarik pada eksplorasi ide dan konsep. Hal itu juga dilakukan para seniman Al Farabi Bulukumba selama ini.

Sejatinya, seni eksperimental dapat memberikan kesempatan bagi seniman untuk mengekspresikan gagasan-gagasan baru dan memperluas batas-batas seni.

Namun, karena tidak terikat pada aturan atau norma yang sudah ada, seni eksperimental juga dapat menantang penonton dan bahkan menyulitkan mereka untuk memahami dan mengapresiasi karya seni tersebut.

 

 

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x