Kata “bodo” berarti pendek. Ya, kita bisa melihat lengan baju ini pendek. Dahulu, kaum perempuan memakai Baju Bodo tanpa baju dalaman sehingga lekuk-lekuk dada pemakainya akan terlihat. Pada bagian pinggang ke bawah, dipakailah sarung.
Baca Juga: Filosofi dan ritual di balik kelahiran setiap kapal Pinisi di Bulukumba
Seiring masuknya pengaruh Islam, Baju Bodo juga mengalami penyesuaian. Meski masih transparan, masyarakat mulai memakai dalaman dengan warna senada yang lebih terang. Bagian bawahnya mengenakan sarung sutra dengan warna senada atasan.
Sarung ini terbuat dari benang biasa atau sutera asli yang berasal dari berbagai serat seperti serat alam, serat pisang hutan, dan serat akar anggrek liar.
Dasar warna sarung ini biasanya hitam, cokelat tua, atau biru tua. Sarung yang dibuat dengan warna kemilau disebut Lipa Sabbe.