Tari kolosal Mappadendang di sawah berlumpur, 'Kemah Musik Untuk Alam' di Kindang Bulukumba

- 27 November 2021, 20:55 WIB
Tari kolosal Mappadendang di sawah berlumpur, 'Kemah Musik Untuk Alam' di Kindang Bulukumba
Tari kolosal Mappadendang di sawah berlumpur, 'Kemah Musik Untuk Alam' di Kindang Bulukumba /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - Mappadendang adalah gemulai ikhlas dan manifestasi kesyukuran pada hasil bumi yang melimpah.

Dengan filosofinya, tari Mappadendang memberitahu kita bahwa sesungguhnya Bumi menyatu dengan manusia. Ketika alam menjura, tetumbuhan meliuk dan menjalar, manusia merawat tanaman penuh seluruh, maka alam memberikan panen meruah.

Tari kolosal Mappadendang di tengah sawah berlumpur sehabis hujan dibawakan penuh pesona oleh sebuah kelompok tari di Desa Kindang Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba pada Sabtu, 27 November 2021.

Baca Juga: Buku antologi cerpen dongeng 'La Bungko Bungko', sebongkah kegelisahan Rusli Mallatong putra Kajang Bulukumba

Kelompok tari yang dibina oleh Komunitas Pemuda Pelajar Kindang ini tampil di even Kemah Musik Untuk Alam Part III di persawahan Dusun Mattiro Deceng, Desa Kindang Kecamatan Kindang, Sabtu 27 November 2021.

Ketua Komunitas Pemuda Pelajar Kindang, Adhi mengungkapkan bahwa even Kemah Musik Untuk Alam sudah digelar setiap tahun dan sejauh ini telah digelar sebanyak tiga kali.

"Ini sebagai bentuk peran kami untuk membina generasi muda Kindang dalam berbagai bentuk kegiatan," jelasnya.

Baca Juga: Akkimbolong ri Salassa, sebentuk kearifan lokal Bulukumba di benteng tradisi Dusun Batu Tujua

Pemkab Bulukumba melalui Kadis Kominfo dan Persandian Daud Kahal memberi apresiasi terhadap giat seni  Kemah Musik Untuk Alam.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x