'Akustik Sungai' di bantaran Bijawang Bulukumba: Membebaskan sungai dari penindasan sampah

7 Juni 2023, 12:13 WIB
Ilustrasi sungai bebas sampah - 'Akustik Sungai' di bantaran Bijawang Bulukumba: Membebaskan sungai dari penindasan sampah /Pexels/Chris Larson

WartaBulukumba - Mengalir dalam pesan-pesan lingkungan, di antara desau angin di dedaunan, akustik akan berdenting di bantaran sebuah sungai terbesar di Kabupaten Bulukumba.

'Akustik Sungai' di bantaran Bijawang Bulukumba adalah sebuah gerakan dalam bentuk seni yang dibalut kampanye membebaskan sungai dari penindasan sampah

Di bantaran Sungai Bijawang, angin lembut akan menghembuskan belaian musik akustik dan tari yang mengisi dua hari penuh, pada 10-11 Juni 2023.

Baca Juga: Melodi kesadaran: Mengalirkan pesan bersama melalui 'Akustik Sungai' Bijawang Bulukumba

Dalam perhelatan yang diberi nama "Akustik Sungai," para musisi Bulukumba, Jeneponto dan beberapa daerah lainnya di Sulsel menyalurkan bakat mereka untuk menyampaikan pesan penting kepada dunia.

Penyelenggara even ini adalah Kkerja Production bersama Ko_Picerita. Didukung oleh Olo Bola Kedai, dobolo R, Bangkeng Adventure Team, KPA Green Forest, KPA Paradigma, Sanggar Seni Tallasa Jeneponto, Kate Family Squad.

Talent yang akan menampilkan musik magisnya adalah Evan, Presiden Kopiku Gowa, Tallasa Squad Jeneneponto, dan Penari Bernyanyi dari Bulukumba.

Baca Juga: 'Akustik Sungai' di bantaran Bijawang Bulukumba: Memperdengarkan aliran lirih dan denting simpati

Dalam suasana alam yang melenguh dan mengeluh, pesan utama yang ingin disampaikan adalah "Sungai Bukan Tempat Sampah."

Siapa saja boleh menghanyutkan diri dalam semesta kerinduan musikal dan impian sungai bebas sampah di bantaranSungai Bijawang, Desa Palambarae, Kecamatan Gantarang. 

Juru bicara even ini, Ichdar YN dari Sanggar Seni Budaya Al Farabi Bulukumba mengatakan bahwa ini adalah sebuah even sederhana yang digagas oleh anak muda dengan simpati terhadap kondisi sungai hari ini.

Baca Juga: In memoriam sastrawan Bulukumba Mochtar Pabottingi dan karyanya dalam ulasan Mahrus Andis

"Dalam even ini, musik akustik menjadi panggung kampanye yang membawa pesan kuat, sungai bukan tempat sampah," tuturnya kepada WartaBulukumba.com pada Rabu, 7 Juni 2023.

Ichdar YN juga menuturkan, "Akustik Sungai" adalah jelmaaan nyata dari kecintaan mereka terhadap kesenian dan lingkungan.

"Sungai Bijawang sebagai titik aawal, kami berharap gerakan ini dapat terus berlanjut menuju sungai-sungai lainnya," imbuhnya.

Ichdar YN juga mengatakan, mereka mengundang siapa pun yang memiliki simpati dan minat untuk berpartisipasi dalam even ini, untuk turut serta dan berkontribusi.

Dengan memilih genre musik akustik, even ini diharapkan menjadi ajang kampanye yang mampu menghadirkan suara kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan.

Anak-anak muda Bulukumba membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa pun yang merasakan simpati dan ingin berpartisipasi dalam gerakan ini.

Musik akustik menjadi panggung kampanye dalam kesenian berdampak, yang membawa pesan kuat, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dan mengingatkan bahwa sungai adalah aset berharga yang harus dijaga dari sampah.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler