“Ada juga fenomena gerhana di tahun 2024, tetapi sayangnya tidak melintas di wilayah Indonesia. Namun dapat dijadikan pertimbangan jika ingin merencanakan wisata atau ekspedisi mengejar gerhana,” terang Farah, dikutip dari Brin.go.id.
Untuk dapat mengamati kembali Gerhana Matahari Total baru akan terjadi dua tahun lagi atau tepatnya 12 Agustus 2026. Areanya membentang mulai Samudera Arktik, Greenland, Islandia, Spanyol, sampai sebagian Portugal.
Baca Juga: Peneliti temukan pangkalan asing di Titan bulan Saturnus! Alien?
Tidak boleh dilihat dengan mata telanjang
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengingatkan agar masyarakat tidak mengamati fenomena alam tersebut dengan mata telanjang.
Peristiwa ini tidak terjadi di seluruh dunia, melainkan di wilayah Amerika Utara, seperti melintasi negara Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko.
NASA mengatakan Gerhana Matahari Total yang dilihat secara langsung tetapi tanpa pengamanan yang memadai akan berakibat fatal terhadap penglihatan manusia.
Diingatkan agar tidak melihat Matahari secara langsung ketika terjadi totalitas. Sangat dianjurkan menggunakan kacamata khusus saat Matahari tertutup total oleh piringan Bulan.
Adapun, cara lainnya, menggunakan alat bantuan, seperti teropong, kamera, maupun teleskop yang dipasang filter di lensanya dalam mengamati Gerhana Matahari Total 8 April 2024.
“Keselamatan menjadi prioritas nomor satu saat melihat gerhana matahari total. Pastikan Anda mengetahui kapan Anda perlu mengenakan pelindung mata khusus yang dirancang untuk melihat sinar matahari,” imbau NASA kepada masyarakat yang ingin melihat Gerhana Matahari Total tersebut seperti dikutip dari laman resmi NASA.
Dalam ajaran Islam, ketika terjadi gerhana matahari maka disunahkan melaksanakan sholat kusuf.