Geger! Ilmuwan ungkap NASA membunuh alien di Mars pada tahun 1976

- 9 September 2023, 07:00 WIB
Gambar yang dirilis NASA dalam misi Penjelajah Perseverance di Mars.
Gambar yang dirilis NASA dalam misi Penjelajah Perseverance di Mars. /NASA

WartaBulukumba.Com - Planet Mars pada suatu hari di tahun 1974, pesawat tanpa awak Viking yang dikirim dari Bumi berhasil mendarat. Hening di planet Merah. Namun tidak sepenuhnya kesunyian. Ada sejumlah sampel berhasil dibawa pulang.

Ketika misteri Mars dan alien masih menjadi perdebatan yang memenuhi berita, ada satu klaim yang menggegerkan: NASA, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat, dikatakan pernah menemukan dan bahkan tanpa sengaja membunuh alien di planet Merah hampir setengah abad yang lalu.

Dilansir dari Live Science pada 7 September 2023, Dirk Schulze-Makuch, seorang ahli astrobiologi yang berasal dari Universitas Teknik Berlin, dengan lantang mengemukakan bahwa NASA, lewat wahana antariksa Viking, telah menemukan tanda-tanda keberadaan alien atau bentuk kehidupan lainnya di permukaan Mars yang misterius.

Baca Juga: Misteri di balik koin kuno alien di Prancis: Bukti kedatangan UFO di masa lalu?

Namun, apa yang membuat klaim ini begitu memukau adalah bahwa eksperimen yang mereka lakukan pada saat itu mungkin telah menjadi ajal bagi makhluk-makhluk luar angkasa itu.

Saat wahana Viking mendarat di Planet Merah pada tahun 1976, perjalanan ilmiah yang luar biasa itu kemungkinan membawa pulang sampel-sampel kehidupan yang terselip di dalam batuan-batuan Mars yang tak terjamah.

Bentuk Kehidupan Ekstrem di Mars

Schulze-Makuch dalam tulisannya yang diterbitkan di Big Think mengungkapkan bahwa jika ada bentuk kehidupan ekstrem yang eksis di planet itu, maka eksperimen yang dilakukan oleh para pendarat mungkin telah, secara tidak sengaja, menjadi petaka bagi mereka sebelum dapat diidentifikasi sepenuhnya. Uji coba itu, katanya, akan membuat mikroba potensial ini tewas tak berdaya.

Baca Juga: Alien tidak pernah dideteksi? Ilmuwan Swiss usulkan penjelasan baru

"Karena Bumi adalah planet air, masuk akal jika penambahan air dapat menyebabkan kehidupan muncul di lingkungan Mars yang sangat kering," tulis Schulze-Makuch, "Kalau dipikir-pikir, mungkin pendekatan itu terlalu bagus."

Dalam sebuah studi pada 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports, para peneliti mengungkap terlalu banyak air bisa mematikan organisme kecil.

Hal itu terbukti dalam banjir ekstrem di Gurun Atacama yang membunuh hingga 85 persen mikroba asli yang tidak dapat beradaptasi dengan kondisi basah.

Schulze-Makuch menulis menambahkan air ke setiap mikroba potensial dalam sampel tanah Viking mungkin setara dengan terdamparnya manusia di tengah lautan: keduanya membutuhkan air untuk bertahan hidup, namun jika konsentrasinya salah, hal itu bisa mematikan bagi mereka.

Alberto Fairén, ahli astrobiologi di Cornell University dan salah satu penulis studi 2018, mengatakan "sangat setuju" bahwa menambahkan air ke eksperimen Viking dapat membunuh potensi mikroba higroskopis dan menimbulkan hasil yang kontradiktif dari Viking.

Baca Juga: Dugaan ada 'reaktor nuklir' dalam perut Gunung Padang! Sisa peradaban Atlantis atau Alien?

Namun, seperti dalam banyak aspek ilmiah, pendapat lain bertebaran dan keraguan pun timbul. Apakah klaim baru ini benar-benar fakta atau sekadar khayalan menarik untuk menjelaskan beberapa misteri eksperimen di masa lalu yang masih menyisakan tanda tanya?

Sculze-Makuch sendiri tidak menutup mata atas karakter provokatif dari teorinya ini. Namun, ia dengan tegas menyatakan bahwa mikroba serupa juga hidup di Bumi, dan secara teoretis, mereka mungkin juga bisa bertahan di lingkungan Mars yang keras. Oleh karena itu, klaim ini tidak bisa diabaikan begitu saja.

Selama perjalanan wahana antariksa Viking, yang terdiri dari Viking 1 dan Viking 2, mereka melaksanakan empat eksperimen di permukaan Mars.

Salah satu di antaranya adalah percobaan dengan alat spektrometer massa kromatografi gas (GCMS) yang bertugas mencari senyawa organik atau senyawa yang mengandung karbon di dalam tanah Mars yang misterius. Dan sampai saat ini, misteri itu masih menyimpan banyak rahasia yang belum terpecahkan.***

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah