WartaBulukumba - Jagat maya bisa menjadikan seseorang merasa tersesat di dalam hutan belantara manakala mengakses sebuah situs web yang juga sedang terperangkap.
Halaman-halaman kosong terhimpit oleh gambar-gambar yang besar. Sebuah gambar, berukuran raksasa, menghiasi layar, menghalangi cahaya datang. Alur waktu terhenti, seolah dunia berhenti berputar. Pengunjung yang datang terpesona, namun terpaksa menunggu dalam kegelapan yang tak terhingga.
Gambar itu berkuasa, bisa memperbudak situs web maupun blog, dan mencekik napas kehidupannya. Dalam gelap yang menyedihkan, kata-kata yang tak terucap terperangkap dalam luka-luka piksel. Hanya satu solusi, mengompres gambar, menghidupkan kembali situs yang tersesat dalam kelambanan.
Dalam era digital saat ini, gambar merupakan elemen penting dalam berbagai aspek kehidupan kita, baik itu di situs web, media sosial, atau aplikasi.
Inilah mengapa penggunaan kompressor gambar menjadi penting, karena memungkinkan kita untuk mengoptimalkan ukuran file gambar tanpa mengorbankan kualitas visual.
Salah satu alat yang populer dan mudah digunakan adalah Kompressor Gambar Duplichecker. Alat ini memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mengompres gambar dalam beberapa langkah sederhana.
Baca Juga: Tutorial cara mudah membuat sendiri cover buku melalui Canva
Editor: Alfian Nawawi