Tanah bergeser di Herlang Bulukumba, begini penjelasan ilmiahnya

- 26 Mei 2023, 20:30 WIB
 Tanah bergeser di Herlang, Sekda Ali Saleng: akan dikaji pihak Unhas
Tanah bergeser di Herlang, Sekda Ali Saleng: akan dikaji pihak Unhas /WartaBulukumba.com

Sementara sifat tanah bervariasi dalam kemampuannya menahan dampak tetesan air hujan,

Secara umum, pejelasan lainnya di ruang ilmiah, tanah dapat mengalami pergeseran karena berbagai faktor, termasuk:

1. Aktivitas geologis: Aktivitas geologis seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, atau pergerakan lempeng tektonik dapat menyebabkan pergeseran tanah. Gempa bumi, misalnya, dapat menyebabkan retakan dan pergeseran tanah di sekitar daerah episentrum.

2. Erosi: Proses erosi oleh air, angin, atau es dapat mengikis lapisan tanah yang mendukung struktur di atasnya. Ketika lapisan tanah yang mendukung tererosi, tanah di atasnya dapat bergeser atau runtuh.

Baca Juga: KMN Ilham Kajang dengan 10 nelayan di perairan Bulukumba belum diketahui nasibnya

3. Air tanah: Perubahan dalam tingkat air tanah dapat mempengaruhi stabilitas tanah. Misalnya, jika tingkat air tanah meningkat akibat hujan berkepanjangan atau banjir, tanah yang jenuh air dapat menjadi lemah dan cenderung bergeser.

4. Penebangan hutan: Penebangan hutan yang tidak terkontrol dapat mengurangi kekuatan dan kestabilan tanah. Akar pohon berfungsi sebagai penahan tanah, dan ketika pohon-pohon ditebang, tanah dapat menjadi lebih rentan terhadap pergeseran.

5. Konstruksi manusia: Konstruksi manusia seperti pembangunan gedung, jalan, atau proyek infrastruktur lainnya dapat menyebabkan pergeseran tanah. Perubahan beban atau perubahan struktur tanah akibat konstruksi dapat mempengaruhi stabilitas tanah di sekitarnya.

Baca Juga: Mati mesin di perairan Bulukumba Sulsel, KMN Ilham Kajang dengan 10 POB belum ditemukan

Menakik laman Oceanservice.noaa.gov, saat ini Planet Bumi berada dalam kondisi perubahan yang konstan. Kerak bumi, yang disebut litosfer, terdiri dari 15 hingga 20 lempeng tektonik yang bergerak. Pelat-pelat itu dapat dianggap seperti potongan-potongan cangkang retak yang terletak di atas batuan cair yang panas di mantel Bumi dan saling menempel dengan erat.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x