Letusan tersebut memuntahkan sekitar 9,5 hingga 14,3 mil kubik (40 hingga 60 kilometer kubik) lava, menghasilkan kaldera bawah air yang besar di Santorini dan menyebabkan sejumlah besar daratan terendam.
Baca Juga: Piringan protoplanet menunjukkan astronom jalan lain 'menjenguk' dunia alien
Sekitar 10 juta ton batu, abu, dan gas dibuang ke atmosfer pada titik ini.
Letusan ini, bersamaan dengan tsunami besar yang diyakini menyusulnya, sering dituding sebagai penyebab kehancuran masyarakat
3. Atlantis adalah Antartika
Sebuah teori yang berbeda menunjukkan bahwa Atlantis sebenarnya adalah versi yang jauh lebih hangat dari benua Antartika yang dingin yang ada saat ini.
Baca Juga: Papirus 'Book of the Dead' sepanjang 52 kaki dari Mesir kuno ditemukan di Saqqara
Ini didasarkan pada buku Charles Hapgood tahun 1958, Earth's Shifting Crust, yang menyangkal teori pergeseran benua, yang sangat populer di kalangan ilmuwan pada saat itu sebelum pemahaman kita tentang lempeng tektonik berlaku sepenuhnya.
Sebaliknya, dia menyarankan kerak bumi bergerak 12.000 tahun yang lalu, menyebabkan benua, yang sekarang menjadi Antartika, bergerak lebih jauh ke selatan daripada posisi aslinya di Atlantik.
Ini pada gilirannya memberikan penjelasan tentang Atlantis, dengan beberapa hipotesis bahwa kondisi yang lebih hangat dan lebih beriklim di benua itu dapat memberi jalan bagi peradaban yang lebih maju.