Network
WartaBulukumba - Di salah satu sudut alam semesta, dalam jarak 12 tahun cahaya, planet berbatu YZ Ceti b telah mengirimkan sinyal radio berulang.
Para peneliti percaya bahwa mereka telah menemukan sebuah planet asing yang mungkin memiliki medan magnetnya sendiri, yang menunjukkan bahwa itu mungkin mendukung makhluk luar angkasa. Alien ada di sana?
Mengutip New York Post pada Selasa, 4 Maret 2023, dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal Nature Astronomy, ahli astrofisika menemukan planet berbatu YZ Ceti membelokkan sinyal radio berulang kali dari bintang yang mengorbitnya.
Baca Juga: Alien di pesawat induk bisa mengintai Planet Bumi dengan probe kecil, kata Kepala Biro UFO Pentagon
Astrofisikawan di University of Colorado Sebastian Pineda dan Jackie Villadsen menemukan sinyal tersebut dengan bantuan teleskop radio.
Dikutip dari The Independent pada Selasa, para peneliti menggambarkan efeknya mirip dengan aurora borealis, atau cahaya utara, yang terjadi di Bumi ketika partikel berenergi tinggi dari Matahari berinteraksi dengan atmosfer planet kita.
"Kami benar-benar melihat aurora di bintang - itulah emisi radionya," kata Sebastian Pineda.
Sinyal tersebut menunjukkan bahwa planet tersebut memiliki medan magnetnya sendiri, yang dianggap penting untuk menopang kehidupan di dunia tertentu.
Di Bumi, medan magnet kita membantu melindungi kita dari partikel dan plasma berenergi tinggi yang diembuskan dari Matahari. Dengan demikian, kehidupan alien mana pun kemungkinan besar bergantung pada perlindungan oleh bidang serupa.
Tetapi sampai sekarang para peneliti telah berjuang untuk memastikan apakah planet berbatu yang jauh memiliki medan magnetnya sendiri, dan oleh karena itu sulit untuk mengatakan seberapa besar kemungkinan sebuah planet dapat mendukung kehidupan.
Baca Juga: Studi terbaru: Alien bisa menghuni 'zona terminator' di exoplanet yang jauh
Sekarang kandidat baru - YZ Ceti b, sebuah planet berbatu yang mengorbit bintang sekitar 12 tahun cahaya sedang menyedot rasa penasaran para ilmuwan.
Gelombang radio yang dideteksi para peneliti dari planet tersebut tampaknya dihasilkan saat bintang berinteraksi dengan medan magnet planetnya.
Karena keduanya sangat berdekatan, kandidat baru adalah pasangan yang ideal untuk menguji teori tentang apakah medan magnet tersebut dapat dideteksi pada jarak seperti itu.***
