Sementara para ilmuwan telah mengetahui bahwa filamen ada di sekitar pusat galaksi selama beberapa dekade, rangkaian pengamatan definisi tinggi baru dari teleskop radio MeerKAT di Afrika Selatan mengungkapkan bahwa ada 10 kali lebih banyak struktur kurus daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Mempelajari struktur misterius secara massal dapat membantu para peneliti akhirnya mengetahui apa sebenarnya filamen ini, dan bagaimana mereka diciptakan.
Baca Juga: Sejarah penampakan UFO dan alien di Indonesia: Surabaya 1946 hingga Jakarta Selatan 1981
"Hanya memeriksa beberapa filamen saja membuat sulit untuk menarik kesimpulan nyata tentang apa itu dan dari mana asalnya," kata penulis utama studi Farhad Yusef-Zadeh, seorang profesor fisika dan astronomi di Northwestern University di Evanston, Illinois, dalam sebuah penyataan.
"Sekarang, kita akhirnya melihat gambaran besarnya — pemandangan panorama yang dipenuhi dengan banyak filamen... Ini adalah titik balik dalam memajukan pemahaman kita tentang struktur ini."
Pusat Bima Sakti dikemas dengan benda-benda misterius yang terlalu tertutup oleh gas dan debu untuk dipelajari dengan baik dengan panjang gelombang cahaya tampak.
Dengan berfokus pada gelombang radio energik yang memancar dari pusat galaksi, para astronom dapat melihat sekilas beberapa struktur dan interaksi kuat yang terjadi di sana.
Para peneliti mengumpulkan mosaik dari 20 pengamatan terpisah, masing-masing berfokus pada bagian berbeda dari langit radio.
Panorama yang dihasilkan menangkap banyak sumber gelombang radio yang diketahui — seperti sisa-sisa supernova yang terang dan wilayah ruang angkasa yang mengandung gas tempat bintang-bintang baru berkelap-kelip untuk hidup — serta sidik jari misterius dari hampir 1000 filamen radio.