Tetapi, Rusia bersikeras bahwa AS tahu pasti bahwa fragmen yang dihasilkan, dalam hal waktu uji dan parameter orbit, tidak akan menimbulkan ancaman bagi stasiun orbit, pesawat ruang angkasa, dan aktivitas luar angkasa, serta menyebut pernyataan pejabat AS sebagai "munafik".
“Kami secara aktif bekerja untuk mengkarakterisasi bidang puing-puing dan akan terus memastikan semua negara yang bepergian ke luar angkasa memiliki informasi yang diperlukan untuk manuver satelit jika terkena dampak,” kata Komando Luar Angkasa AS dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Heboh UFO berbentuk donat di langit Swiss
“Uji coba rudal anti-satelit yang merusak oleh Rusia ini menunjukkan pengabaian total terhadap keamanan, keselamatan, dan keberlanjutan ruang angkasa,” kata Wallace dalam sebuah posting yang di-tweet oleh kementerian pertahanan.
Astronot NASA Mark Vande Hei, yang sedang menjalani misi selama setahun, menyebutnya "hari yang gila tapi terkoordinasi dengan baik" saat dia mengucapkan selamat malam kepada Mission Control.
“Itu tentu cara yang bagus untuk menjalin ikatan sebagai kru, dimulai dengan hari kerja pertama kami di luar angkasa,” katanya.
Komando Luar Angkasa mengatakan sedang bekerja dengan NASA dan Departemen Luar Negeri.