Profesor Auguste Piccard melihat bentuk Planet Bumi di ketinggian 23 km dari stratosfer! Sains modern menolak

14 Maret 2023, 17:07 WIB
Penggambaran teori bumi datar oleh Orlando Ferguson, pada tahun 1893 /Public Domain

WartaBulukumba - Tidak pernah ada pertarungan paling sengit dalam diskursus dunia sains khususnya astronomi selain pro kontra bentuk Planet Bumi yang sebenarnya. Apakah bulat atau datar?

Wilayah sains modern menyebut Planet Bumi memiliki bentuk bulat. Sementara dari ruang anti mainstream muncul teori bahwa planet yang kita huni adalah sebuah tempat serupa piring, cakram datar!

Salah satu penggalan sejarah sains yang diklaim para pendukung teori Planet Bumi berbentuk datar adalah peristiwa yang dialami Profesor Auguste Piccard pada tahun 1931.

Baca Juga: Pakar UFO memecahkan misteri alien terbesar di Inggris yang memiliki bukti foto terbaik

Auguste Piccard berhasil melihat Planet Bumi di ketinggian 23 km dari stratosfer. Dalam testimoninya, Auguste Piccard mengatakan Planet Bumi seperti flath disk atau 'cakram datar'.

Pada bulan Oktober 1934, Jean dan Jeannette Piccard membuat rekor ketinggian baru, naik 10,9 mil dengan gondola logam yang dibawa oleh balon hidrogen.

Jeannette - wanita Amerika pertama yang memiliki lisensi sebagai penerbang balon udara - mengemudikannya, sementara Jean mengumpulkan data ilmiah.

Baca Juga: Gravitasi menurut Newton 'dipatahkan' oleh gravitasi menurut Albert Einstein dalam Teori Relativitas

Pada penerbangan bersejarah ini, Jeannette menjadi wanita pertama yang mencapai stratosfer.

Dikutip dari laman The Henry Ford, di tahun 1930-an, Auguste Piccard dan Max Cosyns mencetak rekor ketinggian pada tahun 1932 dengan penerbangan yang diluncurkan dari Dubendorf, Swiss.

Mereka naik lebih dari 10 mil dalam gondola bertekanan untuk mengumpulkan data atmosfer dan mengukur sinar kosmik.

Baca Juga: Albert Einstein pernah diajak melihat langsung UFO yang jatuh di Roswell dan Alien yang ditahan militer AS?

Auguste Antoine Piccard lahir pada 28 Januari 1884 dan meninggal pada 24 Maret 1962 adalah seorang fisikawan yang berasal dari Swiss.

Dia juga seorang penemu dan juga pengelana. Piccard dan saudara kembarnya Jean Felix dilahirkan di Kota Basel.

Mereka memiliki ketertarikan akan dunia ilmu pengetahuan sejak kecil, dan membuatnya menjadi mahasiswa di Swiss Federal Institute of Technology di Zurich, dan menjadi seorang profesor fisika di Brussel, Free University of Brussels.

Baca Juga: Menyingkap kisah Hasanlu Lovers, dua jasad 'berciuman' selama 2800 tahun

Teori Konspirasi Elite Global

Kesaksian Auguste Piccard melihat bentuk Planet Bumi dari atas balon sengaja disembunyikan oleh sains modern, menurut para penganut teori konspirasi elit global.

Hal yang menarik dan sangat seru saat orang-orang yang kritis menanyakan kepada para penganut teori konspirasi 'elit global': "Apa gunanya satelit-satelit itu?"

Secara sederhana, kaum penganut teori konspirasi menguraikan bahwa satelit-satelit yang kita kenal 'berada di luar angkasa' sebenarnya tidak pernah ada. Lantas mereka memperkuat argumen bahwa Google Maps menggunakan menara tower bias. Dan mereka meminta kita membuktikannya dengan mengecek “Google Maps for mobile with My Location di YouTube.

Baca Juga: Lima teori ini berupaya menyibak misteri Atlantis, teori terakhir paling ekstrem

Mereka menegaskan bahwa jaringan internet dan komunikasi dunia terhubung dengan fiber optic yang hampir menyamai kecepatan cahaya.

Dengan demikian, keyakinan mereka, ramalan cuaca tidak menggunakan satelit tetapi menggunakan “weather baloons”.

Lalu bagaimana dengan satelit yang dibeli oleh sejumlah negara di dunia termasuk Indonesia?

Baca Juga: 8 kemungkinan 'technosignatures' alien terdeteksi di sekitar bintang yang jauh dalam studi AI terbaru

Jawaban mencengangkan mereka berbunyi: "Mereka membeli satelit memang menggunakan uang asli tapi karena mereka mengikuti sistem elite global, jangan salahkan mereka semua karena satelit memang asli dikirim dan diluncurkan tetapi dari jarak tertentu satelit yang diluncurkan melenceng dan tidak ada yang terus. Ujungnya adalah: meledak!"

Mereka kemudian menyuruh orang-orang untuk mengecek di mana tempat peluncuran roket. tentu saja itu adalah Cape Canaveral dan itu juga tempat satelit Palapa dari Indonesia dulu diluncurkan.

"Sudah pasti itu dekat laut lebih tepatnya mengarah ke laut!" itu jawaban paling lazim dari penganut teorikonspirasi.

Baca Juga: Tumpukan harta karun batu permata berusia 2000 tahun ditemukan di pemandian Romawi

"Teori Planet Bumi bulat adalah akal-akalan elit global untuk menumpuk kekayaan bisnis satelit!" ini bunyi penjelasan lainnya dari mereka.

Wallahu a'lam bisshawab. Yang jelas, pro kontra ini masih terus berlangsung. Satu-satunya hal yang pasti tentang Planet Bumi adalah manusia sedang berada di atasnya. Terlepas dari bentuknya, bulat atau datar?***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler