Klaim ufologis sebut ancaman Perang Dunia 3 gagalkan kontak pertama Alien dengan Manusia di Bumi

23 Januari 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi penampakan UFO di Florida AS /Pixabay/enriquelopezgarre

WartaBulukumba - Alien telah gagal melakukan kontak pertama secara resmi dengan pemimpin-pemimpin manusia di Bumi?

Seorang ufologis melontarkan klaim mengejutkan. Ia menyatakan bahwa Vladimir Putin telah mengeluarkan ancaman Perang Dunia 3 dan itu penyebab kontak pertama yang gagal.

"Deretan senjata Vladimir Putin atas Ukraina menyia-nyiakan setiap kemungkinan kita memiliki kontak Alien," kata Nick Pope memperingatkan.

Baca Juga: UFO muncul di video, SpaceX langsung hentikan live streaming

Nick Pope adalah seorang ufologis yang intens menyelidiki piring terbang untuk MOD - percaya bahwa ET yang mengawasi Bumi akan melihat eskalasi ketegangan Rusia dengan tetangganya sebagai "perilaku primitif".

Ditakik WartaBulukumba.com dari Zonapriangan.com yang melansir DailyStar pada Sabtu 22 Januari 2022, pakar UFO itu mengatakan peradaban alien yang canggih, yang menurutnya akan berada beberapa tahun cahaya di depan kita, mungkin melihatnya sebagai alasan untuk tidak mengunjungi kita atau kontak langsung.

Nick berkata: "Makhluk luar angkasa yang sangat berkembang mungkin menganggap perang sebagai sesuatu yang hanya dilakukan oleh peradaban primitif, jadi situasi Ukraina berarti kita tidak mungkin mendapatkan undangan untuk bergabung dengan Federasi Galaksi untuk saat ini."

Baca Juga: Uang kuno bergambar Alien dan UFO membuktikan kedatangan mereka pada masa lalu?

Rusia telah membantah merencanakan invasi ke Ukraina tetapi telah menggerakkan 100.000 tentara ke perbatasan mereka.

Kontak Alien dengan Rusia pada tahun 1989

Menakik laman Republic World pada 9 Oktober 2020, kantor berita Rusia TASS mengeklaim bahwa pada 9 Oktober 1989 bahwa kontak ekstra-terestrial di Bumi telah dilakukan karena mengkonfirmasi laporan penampakan tiga alien di kota Voronezh yang tiba di "pisang- berbentuk” objek (UFO).

“Para ilmuwan telah mengkonfirmasi benda terbang tak dikenal baru-baru ini mendarat di sebuah taman di kota Voronezh Rusia,” bunyi laporan TASS.

"Mereka mengidentifikasi lokasi pendaratan dan menemukan jejak alien yang berjalan-jalan pendek di sekitar taman," tambahnya, mengeklaim bahwa dua potong batu tak dikenal tertinggal yang tidak dapat ditemukan di Bumi.

Baca Juga: Varginha UFO Incident 20 Januari 1996 di Brazil, dua Alien ditangkap polisi dan nasibnya masih misteri

Menurut laporan TIME dari edisi 23 Oktober 1989, pertemuan aneh antara pemerah susu dan "makhluk kosmik" dilaporkan terjadi di wilayah Perm, Rusia, dekat pegunungan Ural.

Surat kabar Soviet Komsomolskaya Pravda mengklaim bahwa para peneliti Rusia mendaftarkan “pengaruh energi” setelah seorang ahli geologi mengklaim penemuan piring terbang di wilayah tersebut.

TASS dan beberapa outlet berita Soviet lainnya mendukung adanya klaim alien dalam insiden UFO Voronezh tahun 1989.

Genrikh Silanov, kepala Laboratorium Geofisika Voronezh, dilaporkan oleh Tass mengatakan bahwa ilmuwan Rusia menemukan pesawat UFO utuh.

Baca Juga: The Dulce Battle 1979, peristiwa pertempuran melawan Alien Greys yang tewaskan 60 tentara dan ilmuwan AS

Rusia bersiap  hadapi Perang Dunia Ketiga

Rusia semakin mempersiapkan kekuatan militernya di tengah ancaman meletusnya Perang Dunia 3.

Ditakik dari Bekasi.pikiran-rakyat.com, Sabtu, bersama dengan China dan Iran, Rusia dilaporkan telah memulai latihan perang besar-besaran yang dilaksanakan di Samudra Hindia bagian utara yang dinamai “Sabuk Keamanan Laut 2022”.

Pejabat angkatan bersenjata Iran, Mostafa Tajoldin mengatakan latihan perang yang dimulai sejak Jumat, 21 Januari 2022 tersebut bertujuan untuk memperkuat kekuatan militer tiga negara.

“Tujuannya adalah untuk memperkuat keamanan, memperluas kerja sama antara ketiga negara, serta mendukung perdamaian dunia," katanya.

Pernyataan tersebut sontak menimbulkan spekulasi bahwa Rusia, China, dan Iran akan berkoalisi melawan kekuatan barat jika Perang Dunia Ketiga meletus.

Mereka dikabarkan telah mengagendakan latihan perang yang dinamai “Resolusi Sekutu 2022” bersama Belarusia yang akan dimulai pada Februari 2022 mendatang.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler