Jalan kaki terabas hutan, lumpur dan sungai! Pantarlih Desa Kindang Bulukumba coklit di pelosok

19 Februari 2023, 12:07 WIB
Jalan kaki terabas hutan, lumpur dan menembus hujan! Pantarlih Desa Kindang Bulukumba coklit di pelosok /Dok. Pantarlih Desa Kindang Kabupaten Bulukumba

WartaBulukumba - Anda harus siap menjadi petualang menembus hutan dan sungai jika menjadi seorang anggota Pantarlih di pelosok Bulukumba.

Bulukumba, Pantarlih Desa Kindang dan Pemilu 2024 punya cerita dari Dusun Bungaya, sebuah dusun yang hanya dihuni tiga rumah warga dan 7 orang pemilih.

Pantarlih Desa Kindang Kecamatan Kindang rela jalan kaki menerabas lumpur dan hutan serta menembus hujan untuk coklit pemilih di wilayah terpencil.

Baca Juga: Pantarlih di Bulukumba berjalan kaki 10 kilometer lewati jalan terjal untuk coklit data pemilih 20 orang

Mihra, Pantarlih Desa Kindang didampingi PPS dan PKD. Dok. Pantarlih Desa Kindang

Untuk memenuhi hak pilih warga, Pantarlih Desa Kindang pun bergerak berjalan melewati semak belukar, melintas di tengah perkebunan.

Angin kencang dan hujan pun menghadang para pejuang pemutakhiran data ini di tengah perjalanan. Namun mereka terus bersemangat melanjutkan perjalanan. Pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih harus dilakukan.

Bahkan mereka harus melepas sepatu dan jalan kaki. Dingin pun menerpa. Badan dibalut dengan pakaian lengkap Pantarlih. Suhu udara di daerah itu begitu dingin yang masih terjaga keasrian alamnya.

Baca Juga: Bertandang dengan cinta dan keras kepala ke sisi terluar Bulukumba di ketinggian 900 MDPL

Untuk sampai di tujuan, yaitu Lembang Dusun Bungaya, di bagian timur Desa Kindang perbatasan Desa Bonto Lohe Kecamatan Rilau Ale, Pantarlih yang didampingi Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Kindang harus menempuh jarak kurang lebih 3 KM dengan waktu 40 menit untuk tiba di sana.

Letih pun terobat saat mereka disambut hangat oleh warga dan disuguhi air hangat bercampur bubuk kopi tanpa gula sebagai penghangat tubuh. Minuman itu khas warga Desa Kindang dalam menyambut tamu

Meski warga di sana belum menikmati mulusnya jalan aspal dan penerangan, namun mereka tetap bersedia untuk di-coklit. Mereka sadar sebagai warga negara yang memiliki hak pilih.

Baca Juga: Sekolah Alam yang memanggil-manggil dari Benteng Senggang, sisi terluar Bulukumba

"Hari ini kami melakukan coklit di Dusun Bungaya, Desa Kindang dengan berjalan kaki kurang lebih 3 kilometer melewati jalan lumpur yang licin, bebatuan dan melintasi sungai-sungai, memasuki perkebunan warga dan hutan, kami didampingi PPS dan PKD," tutur Mihra Pantarlih TPS 10 Desa Kindang pada Ahad, 19 Februari 2023.

Sekedar diketahui, Dusun Bungaya Desa Kindang merupakan tempat pemakaman raja raja Kindang di Bukit Saukang.

Di Dusun Bungaya juga ada rumah tua Balla Sengnga yang merupakan Istana Raja Kindang VII, Kurru Daeng Sahi yang masih utuh sampai sekarang.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler