Ilham Arief Sirajuddin mengaku salut pada salah satu cakades di Bulukumba ini

6 November 2022, 08:34 WIB
Momen saat Ilham Arief Sirajuddin memberi wejangan kepada cakades Desa Salemba Bulukumba. /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - Bulukumba dan kontestasi Pilkades punya cerita di Sabtu malam, 5 November 2022.

Pada sebuah kafe yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Kota Bulukumba, puluhan pria tua muda bersantai ngopi sambil dilarutkan bincang.

Di salah satu pojok, ada sebuah pemandangan menarik. Sekilas momen biasa saja, sebuah perbincangan antara dua orang pria berbeda usia. Terdengar kelakar dan tawa diselingi diskusi 'berat'. Sesekali menggamit topik Pilkades di Bulukumba.

Baca Juga: Cakades di Desa Tamatto Bulukumba ini siap konsen ke bantuan stimulan dan pengadaan air bersih

Baca Juga: Para cakades di Bulukumba deklarasi damai siap menang dan siap kalah

Yang menjadikannya sebagai momen luar biasa karena salah satu di antara mereka adalah mantan Wali Kota Makassar dua periode Ilham Arief Sirajuddin.

Dia sedang berbincang dengan Andi Takdir, S.HI, salah satu calon Kepala Desa (cakades) yang ikut dalam kontestasi Pilkades di Desa Salemba Kecamatan Ujungloe pada 9 November 2022.

Ilham Arief Sirajuddin melontarkan kekagumannya pada cakades ini.

Baca Juga: Cakades di Bulukumba ini menggelar lomba domino, cakades lawannya datang dan ini yang terjadi

Baca Juga: Cakades muda di Desa Bontomate'ne Bulukumba ini punya impian melihat pemuda desanya menjadi subyek pembangunan

"Jujur saya kagum sekali kepada adinda saya yang satu ini," kata Ilham Arief Sirajuddin.

Sambil memandang Andi Takdir, Ilham melanjutkann, bahwa sangat jarang seorang cakades bisa mempraktikkan politik humanis.

"Sangat jarang seorang calon Kepala Desa bisa menunjukkan praktik politik humanis di tengah publik secara tulus, tidak dibuat-buat. Sangat natural, alamiah, dan itu sangat patut ditiru oleh kontestan manapun, hal ini ditunjukkan oleh dua cakades di Desa Salemba," ungkap Ilham Arief Sirajuddin.

Baca Juga: Serba-serbi Pilkades di Bulukumba, dua cakades di Desa Salemba ini lengket kayak prangko

Baca Juga: Putra Tanah Towa di Kajang Bulukumba ini bertekad mengokohkan adat untuk menuju desa cerdas dan mandiri

Mendengar ucapan itu, Andi Takdir hanya tersenyum tersipu.

"Sebagai orang yang lebih muda, tentunya saya juga sangat membutuhkan wejangan beliau," kata Andi Takdir.

Ilham Arief Sirajuddin dan Andi Takdir ternyata adalah dua sahabat lama yang baru bertemu kembali.

Baca Juga: Praktik politik humanis dua balon Kepala Desa di Bulukumba ini sangat patut ditiru

"Saya mendengar beliau sedang ada di Kota Bulukumba maka saya langsung datang ke tempat ini," tutur Andi Takdir.

Malam itu, Andi Takdir menerima beberapa wejangan dari Ilham Arief Sirajuddin. 

Ilham Arief Sirajuddin menjabat Wali Kota Makassar 2 periode yakni 2004–2009 dan 2009–2014. Ia pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Sulawesi Selatan Fraksi Golkar periode 1999–2004.

Aco adalah sapaan akrab Ilham, dijuluki Bapak Pembangunan Makassar karena prestasinya dalam membangun Kota Makassar. Selama menjabat ia mendapat 160-an penghargaan nasional hingga Internasional.

Baca Juga: Begini strategi Bawaslu Bulukumba mempermudah masyarakat mengakses informasi Pemilu 2024

Ia juga pernah menjadi manajer dan ketua umum tim sepak bola PSM Makassar. Pada tahun 2010 Ilham memenangkan Musyawarah Daerah Partai Demokrat Provinsi Sulawesi Selatan.

Ilham juga adalah Ketua Organisasi Masyarakat Nasional Demokrat dan menjadi salah satu dari 45 deklarator Nasional Demokrat.

Perbincangan mereka berdua kian hangat karena sempat menukik ke hal-hal berat di seputar politik humanis dan humanisme poltik.

Baca Juga: Edy Manaf menilai tes tertulis balon Kades di Bulukumba sangat obyektif

Andi Takdir berbicara soal Rubem Alves, seorang filsuf yang mempunyai pemikiran sosial-politik yang menarik untuk dipakai membedah pelbagai wacana ideologi pembangunan yang kini gencar diwacanakan di Indonesia.

Andi Takdir menyebut judul buku "A Theology of Hope" yang ditulis oleh Rubem Alves yang menguraikan gagasan yang disebut humanisme politis.

"Menurut Alves dalam buku itu, humanisme politis ialah suatu wacana dan proses kreatif secara terbuka yang selalu percaya bahwa hari esok lebih baik bisa terwujud. Masa depan yang lebih cerah bisa digapai. Cita-cita hari esok yang lebih sempurna bukan mimpi di siang bolong atau wishful thinking," urai Andi Takdir.

Baca Juga: Partai NasDem di Bulukumba Sulsel siap memenangkan Anies Baswedan, ini strateginya

Dia lalu menghubungkannya dengan praktik politik humanisterkait Pilkades Di Bulukumba.

"Upaya mewujudkan hari esok yang lebih baik sudah bisa dimulai sekarang ini. Humanisme politik tidak pernah mewacanakan pesimisme tentang masa depan," tuturnya.

Sebaga cakades, Andi Takdir bertarung melawan Andi Agus Nur atau Puang Agung yang merupakan incumbent di Pilkades Desa Salemba.

Baca Juga: Wiraswasta ini pendaftar pertama bakal calon kepala desa di Desa Bontomate'ne Rilau Ale Bulukumba

Kedua cakades ini menyita perhatian publik lantaran menunjukkan praktik politik humanis. Dua cakades ini seolah bagai ayah dan anak. Seolah dua sahabat yang selalu bersama.

Dua cakades ini adalah bagian dari 115 cakades di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan yang baru-baru ini menandatangani deklarasi damai siap menang dan siap kalah di Aula Bappelitbanda Bulukumba pada Rabu lalu.

Pemilihan kepala desa (Pilkades) dihelat serentak di 31 desa se-Kabupaten Bulukumba pada 9 November 2022.

Baca Juga: Menuju Pemilu Serentak 2024, Bawaslu Bulukumba rekrut 30 anggota Panwaslu kecamatan

Sebagai salah satu upaya agar Pilkades serentak berlangsung damai dan kondusif Panitia Pemilihan Kepala Desa (PPKD) Kabupaten Bulukumba menggelar deklarasi damai yang merupakan salah satu rangkaian menuju Pilkades.

Setelah dilakukan deklarasi damai selanjutnya masuk pada tahapan kampanye selama tiga hari. Setelah itu memasuki masa tenang juga selama tiga hari sebelum pemilihan pada 9 November 2022.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler