Andi Utta menyampaikan bahwa tuntutan dan perkembangan sistem pendidikan tidak boleh hanya memperhatikan aspek akademik semata, tetapi juga harus mempertimbangkan potensi minat dan bakat peserta didik dalam melanjutkan jenjang pendidikannya.
Andi Utta juga mengatakan bahwa sistem atau model asesmen bakat ini sudah lama diterapkan di negara-negara maju.
Hal ini bertujuan untuk mengenali bakat siswa dari awal sehingga siswa dapat lebih fokus mengembangkan potensinya.
Andi utta menambahkan bahwa kehidupan semakin kompetitif dan tenaga manusia dapat tergantikan dengan teknologi.
Ia berharap generasi muda di Bulukumba dapat lebih dipersiapkan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Sementara itu, Koordinator Lembaga Tiara Cipta Utama, Andi Dewi Neswaty, mengatakan bahwa dalam melaksanakan asesmen terhadap 1010 siswa kelas 9, pihaknya dibantu oleh 17 orang anggota tim yang bekerja selama dua hari.
Baca Juga: Menyingkap 'selembar Bulukumba' dari semangat baca anak-anak di pelosok
Inti dari asesmen ini adalah melakukan pemeriksaan psikologis untuk mengidentifikasi potensi bakat dan minat siswa.