Bertandang dengan cinta dan keras kepala ke sisi terluar Bulukumba di ketinggian 900 MDPL

- 30 Januari 2023, 15:51 WIB
Seorang relawan perempuan BTB Baznas Bulukumba  sedang mengetam saat merenovasi Sekolah Alam di Benteng Senggang.
Seorang relawan perempuan BTB Baznas Bulukumba sedang mengetam saat merenovasi Sekolah Alam di Benteng Senggang. /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - Bertandang ke sisi terluar Bulukumba, kita akan menemukan Benteng Senggang yang menjulang di ketinggian 900 MDPL.

Para relawan, pegiat literasi, institusi seperti Baznas Bulukumba dan semua orang yang peduli terhadap kondisi Benteng Senggang telah berjalan di tebing terjal dan berbatu dusun ini.

Alamnya yang asri mengalirkan sejuk udara dari pepohonan rimbun.  Ilalang dan belukar yang sangar, bebatuan yang harus jadi kawan, adalah topografi khas yang paling menantang sesiapa pun yang harus menapaki medan yang berat. Meski begitu, dusun di pelosok terpencil Bulukumba ini disambangi banyak cinta.

Baca Juga: Sekolah Alam yang memanggil-manggil dari Benteng Senggang, sisi terluar Bulukumba

Menyambangi Benteng Senggang adalah serupa berjalan dalam salah satu larik puisi penyair Makassar, Muhary Wahyu Nurba: "Dengan cinta dan keras kepala kita kabarkan pada segala".

Sekolah Alam di Benteng Senggang

Dusun Benteng Senggang bersebelahan langsung dengan Kabupaten Bantaeng.

Benteng Senggang telah memanggil-manggi seorang pegiat literasi bernama Nopianto sejak tahun 2017 silam.

Baca Juga: Cara mendaftar beasiswa LPDP Kemenkeu 2023, cek link pendaftaran

Nopi, sapaan akrabnya, awalnya hanya datang untuk membuka lapak baca. Dia lalu membawa sejumlah buku bacaan ke desa yang mayoritas warganya bekerja sebagai petani kopi dan madu itu.

Namun setelah mengetahui kondisi warga Benteng Senggang yang tidak pernah merasakan duduk di bangku sekolah dasar, membuat Nopi dengan sukarela dan tekad yang bulat ingin mendidik seluruh warga, anak-anak hingga orang dewasa.

Benteng Senggang merupakan daerah terluar Bulukumba, yang sangat sulit diakses pelayanan umum seperti sekolah maupun kesehatan. Jalanan berbatu, berat dan sangat menanjak.

Baca Juga: Inilah daftar 10 SD Akreditasi A dan 20 SMP terbaik di Kabupaten Bulukumba

Bahkan mayoritas warga di Benteng Senggang, tidak memiliki Administrasi Kependudukan (Adminduk) selayaknya warga negara Republik Indonesia.

Akhirnya dengan perjuangan keras, pada 2021 lalu, lapak baca yang didirikan Nopi bertransformasi menjadi Sekolah Alam.

Sekolah Alam pun aktif melaksanakan proses belajar mengajar hingga saat ini.

Baca Juga: Keren! Komunitas literasi di Bulukumba ini menggelar Kelas Bahasa Inggris Gratis setiap Sabtu

"Sudah ada sekitar 20 anak-anak dan 10 orang dewasa yang menjadi murid di Sekolah Alam," kata pria kelahiran Borong Rappo 21 April 1994 itu.

Nopi berharap, Benteng Senggang bisa lebih maju dan lahir generasi yang cerdas dan dapat membanggakan.

Nopi mengatakan bahwa anak-anak di Benteng Senggang berhak mendapat pendidikan yang layak seperti anak-anak lain.

Baca Juga: Tips untuk menjadi Guru Penggerak yang sukses

Founder Sekolah Alam ini sangat terkesan dan berterima kasih atas segala bentuk bantuan yang diberikan oleh Baznas kabupaten Bulukumba.

Nopi mengaku mendirikan Sekolah Alam atas dasar peduli terhadap pendidikan anak-anak dan warga di Benteng Senggang.

Baznas Bulukumba Bergerak

Sebuah sekolah untuk anak-anak pelosok ini akhirnya selesai direnovasi oleh Baznas Bulukumba.

Baca Juga: Pelajar Bulukumba akui smart school menjadikan proses belajar tidak membosankan

Renovasi dilakukan Baznas Bulukumba dalam rangka HUT Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI yang ke 22 tahun.

Sejumlah relawan dan pegiat literasi bergiat selama sepekan di dusun ini.

Salah satu relawan perempuan dari BTB Baznas Bulukumba memanggul balok  untuk renovasi Sekolah Alam di Benteng Senggang Kabupaten Bulukumba.
Salah satu relawan perempuan dari BTB Baznas Bulukumba memanggul balok untuk renovasi Sekolah Alam di Benteng Senggang Kabupaten Bulukumba. WartaBulukumba.com

Mulai Rabu sampai Ahad,  Baznas dan relawan Baznas Tanggap Bencana (BTB) Bulukumba bertandang ke Benteng Senggang.

Baca Juga: Deputi LAN-RI puji 3 ide inovasi Bulukumba, salah satunya Terong Pustaka: 'Dahsyat, belum ada di Indonesia'

Mereka melaksanakan program bantuan pendidikan untuk Sekolah Alam yang berdiri disana. Selain penyerahan paket pendidikan yang berisi baju dan alat tulis, Baznas Bulukumba juga memberikan bantuan renovasi pembangunan.

Relawan BTB dan masyarakat Benteng Senggang berjibaku dalam gotong royong.

Mulai dari pengangkutan bahan bangunan seperti material papan, balok dan pasir dikerjakan secara manual. Papan dan balok diangkut naik dari desa tetangga, serta tanah dikeruk sendiri oleh relawan.

Baca Juga: Siswi SD Muhammadiyah Bulukumba ini awalnya dipandang sebelah mata namun kini menyabet banyak prestasi

Senyum ceria anak-anak Sekolah Alam di Benteng Senggang
Senyum ceria anak-anak Sekolah Alam di Benteng Senggang WartaBulukumba.com

Ketua Baznas Kabupaten Bulukumba, Kamaruddin mengungkapkan keprihatinan saat melihat dan mengetahui kondisi Benteng Senggang.

Kamaruddin mengatakan, tidak bisa dipungkiri tentang kondisi saat ini, dimana dari segala aspek kehidupan manusia, tidak bisa terlepas dari pendidikan.

"Semoga langkah kecil yang dilaksanakan Baznas ini bisa melahirkan generasi yang cemerlang dan berahlakul karimah. Serta dapat menjadi pilar yang kokoh untuk keluarga khususnya untuk Benteng Senggang," ungkapnya pada Senin, 30 Januari 2023.

Selain paket pendidikan, relawan BTB juga memberikan pendidikan tentang Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS). Juga cara sikat gigi yang baik dan benar kepada anak-anak dan warga lokal di Sekolah Alam Benteng Senggang.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x