Dana Mitra Tani Bulukumba turut menyemai gerakan literasi pedesaan Taman Baca Tanjung

28 Februari 2024, 22:34 WIB
Suasana anak-anak membaca buku di Taman Baca Tanjung di Kahayya, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba /Instagram.com/@irhaamagfirah

WartaBulukumba - Bulukumba pun bermekaran di Desa Kahayya, sebuah oasis ilmu yang bersemi di antara hamparan kebun kopi di bebukitan Kecamatan Kindang. Di sini, Taman Baca Tanjung bukan sekadar tempat peristirahatan bagi buku-buku, melainkan sebuah laboratorium kecil dimana anak-anak mengeksplorasi galaksi pengetahuan dan imajinasi.

Pada suatu siang yang hangat pada Rabu, 28 Februari 2024, angin membawa aroma harapan baru dengan kedatangan Ketua Dana Mitra Tani, Sri Puswandi.

Langkahnya menuju Taman Baca Tanjung bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan sebuah perjalanan simbolis menuju komitmen dalam menyiram benih literasi pedesaan.

Baca Juga: Sekolah Alam yang memanggil-manggil dari Benteng Senggang, sisi terluar Bulukumba

Bantuan Buku Dana Mitra Tani untuk Taman Baca Tanjung

Ketua Dana Mitra Tani Bulukumba, Sri Puswandi, menyerahkan bantuan buku bacaan kepada pengelola Taman Baca Tanjung, Indah/WartaBulukumba.Com

Dengan tangan-tangan yang penuh dengan buku-buku pilihan, Sri Puswandi seperti seorang penyihir yang membawa mantra-mantra baru ke negeri dongeng.

Indah, arsitek mimpi di Taman Baca Tanjung, menyambut dengan senyuman yang merekah bagai bunga di musim semi. Sejak 2018, Taman Baca Tanjung yang dia kelola telah tumbuh dari sebuah biji kecil menjadi pohon rimbun yang menghadirkan naungan ilmu.

Setiap buku yang diperkenalkan ke taman ini seperti tetesan hujan yang menyegarkan tanah kering; camp literasi, camp religi, dan kelas belajar yang beraneka ragam bagaikan pola-pola irigasi yang memastikan setiap sudut desa mendapatkan nutrisi pengetahuan.

Baca Juga: Desa di utara Bulukumba ini menjadi 'laboratorium hidup' bagi 7 mahasiswa Polbangtan Gowa

Taman Baca Tanjung, masjid, dan bahkan pelukan alam Donggia Kahayya, semuanya bertransformasi menjadi kanvas belajar yang berwarna-warni.

Indah, dengan semangat yang menyala-nyala bagai obor di malam gelap, mengundang siapa saja untuk bergabung dalam gerakan literasi di desa ini.

"Bagi teman-teman yang ingin berdonasi seperti buku, kami di Taman Baca Tanjung yang beralamat di Dusun Tabbuakkang Desa Kahayya, akan menyambutnya dengan tangan terbuka," ungkap Indah pada Rabu.

Baca Juga: Pegiat literasi Bulukumba: 'Jangan sampai rumah baca di desanya saja Bunda Literasi tak tahu ada atau tidak'

Sumbangan dari Sri Puswandi adalah salah satu bintang yang menuntun kapal ini. Lebih dari sekadar tinta dan kertas, buku-buku tersebut adalah peta harta karun yang akan membawa anak-anak desa menjelajahi dunia yang lebih luas dan lebih dalam.

Kehadiran Sri Puswandi adalah simbol dari kerja sama komunitas, membuktikan bahwa literasi pedesaan adalah kekuatan yang berakar dalam kesatuan dan kebersamaan.

Taman Baca Tanjung telah berkembang menjadi lebih dari sekadar perpustakaan; ia adalah sebuah universitas mini bagi jiwa-jiwa muda yang haus akan pengetahuan.

Disini, setiap hari adalah sebuah pelajaran tentang kehidupan, dimana buku-buku menjadi guru dan dunia menjadi kelas mereka.

Taman Baca Tanjung, dengan dukungan dari berbagai pihak, terus bersemi, berbuah, dan memberi harapan bagi generasi penerus negeri.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler