Ngobrol Akhir Tahun oleh Rumah Buku di Bulukumba: 'Peran Literasi dalam Merekam HAM untuk Keadilan'

12 Desember 2023, 12:22 WIB
Ilustrasi Hari HAM - Ngobrol Akhir Tahun oleh Rumah Buku di Bulukumba: 'Peran Literasi dalam Merekam HAM untuk Keadilan' /Pixabay

WartaBulukumba.Com - Di tengah jalan berdebu, bayangkan saja sepenggal kisah imajiner namun sangat faktual di Gaza, Palestina hari ini. Ada seorang anak yang kehilangan kedua kakinya akibat bom Zionis. Dia menarik tangan ibunya sambil berbisik lirh dalam tanya "Bu, apa itu HAM?" tanyanya.

Bayangkan saja secara fiksional namun menggambarkan realitas global detik ini, sang ibu tersenyum sambil menjawab: "HAM adalah hak-hak dasar yang pantas kita miliki, seperti kebebasan, hak hidup, dan kesetaraan."

Sementara  itu di kejauhan, gumpalan asap menaungi pemukiman pengungsi Palestina. Jet-jet tempur Zionis memuntahkan tanpa henti bom-bom yang berasal dari negara-negara yang 'menginisiasi konsep HAM'.

Baca Juga: Menengok pendidikan non formal fleksibel di pinggir terluar Bulukumba: Cinta yang sejuk di Benteng Senggang

Menggali Peran Literasi pada Hari HAM

Bagaimana HAM di Palestina hari ini? Bagaimana HAM di di seluruh dunia detik ini? Bagaimana halnya di Indonesia, di Bulukumba?

Di dalam dentingan kalender yang merayakan hak asasi manusia, ada panggilan dialektika untuk refleksi mendalam. Komunitas Rumah Buku di Desa Bontobulaen, Bulukumba mengajak sesiapa pun untuk menyimak suara-suara kebenaran dalam diskusi live Instagram pada hari Rabu, 13 Desember 2023, pukul 15.30 Wita.

"Peran Literasi dalam Merekam Hari HAM untuk Keadilan" menjadi sorotan.  Bagaimana bisa berguna mengunyah banyak buku bacaan tentang sejarah dan humaniora jika tak peduli secuil pun masalah penjajahan dan pembantaian di Palestina, misalnya? Bagaimana bisa bermanfaat punya banyak tulisan tentang politik dan sosial budaya jika tak paham juga tentang perilaku suatu rezim yang justru melanggar HAM dan demokrasi untuk melanggengkan kekuasaan? Kemerdekaan, kesetaraan, dan keadilan masihlah jantung perbincangan yang tak lekang waktu. Rumah Buku memeluk kenyataan ini sebagai jalan untuk mengukir keadilan yang abadi.

Baca Juga: Pegiat literasi Bulukumba: 'Jangan sampai rumah baca di desanya saja Bunda Literasi tak tahu ada atau tidak'

"Dengan harapan besar, mengajak untuk terlibat dalam alunan kata-kata, menyuarakan rindu akan keadilan. Semoga, dari panggung kecerdasan, kita temukan jawaban pada hal-hal kemanusiaan yang masih tergores luka," tutur Musakkir Basri, founder Rumah Buku, pada Selasa, 12 Desember 2023.

Live Instagram dijadwalkan mulai berdetak saat jarum am menunjuk 15.30 WITA. Bertajuk Ngobrol Akhir Tahun "Refleksi Hari HAM" dengan tema: "Peran Literasi dalam Merekam Hari HAM untuk Keadilan".

"Alasan sederhana mengapa mengangkat tema ini karena kebebasan, kesetaraan, dan keadilan untuk semua masih menjadi hal yang sangat signifikan untuk dibicarakan hingga kini. Dan tentu itu adalah upaya untuk mewujudkan keadilan untuk semua," imbuh Musakkir basri yang juga moderator diskusi ini.

Besar harapan Musakkir Basri dan kawan-kawannya di Rumah Buku, banyak yang melibatkan diri dalam menghadapi nyanyian rindu untuk keadilan.

Baca Juga: Pengukuhan 'Bunda Literasi' di setiap kecamatan di Bulukumba, pegiat literasi: 'Semoga bukan hanya seremoni'

"Semoga bermanfaat dan bisa mendapatkan solusi dari perkara HAM yang belum usai hingga kini," tandasnya.

Sekilas Hari HAM

Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia diperingati setiap tanggal 10 Desember. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya HAM. 
 
Majelis Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menetapkan 10 Desember sebagai Hari HAM pada tahun 1948. Penetapan ini didasarkan pada disahkannya Deklarasi Universal HAM (DUHAM) pada tanggal tersebut. 
 
Peringatan Hari HAM Sedunia merupakan momen untuk menghormati dan memajukan HAM secara universal. Amnesty International Indonesia mengatakan bahwa HAM harus menjadi pilar utama dalam kehidupan bernegara.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler