Keseruan dan keajaiban anak-anak di Taman Kota Bulukumba, ada kisah dari balik Gua Tsur

4 Desember 2023, 15:12 WIB
Baca siroh di Taman Kota Bulukumba, relawan Nur Alang membacakan sebuah siroh kepada anak-anak pada Ahad pagi, 3 Desember 2023. /Dok. Nur Alang

WartaBulukumba.Com - Puluhan anak kembali berkumpul saat matahari sepenggalah di langit Bulukumba berpendar. Mata mereka berbinar-binar. Duduk tertib bersila di atas tikar di bawah pepohonan rindang, sebuah kisah lalu mengalir. Taman Kota Bulukumba pun terlihat semringah di Ahad pagi, 3 Desember 2023.

Seperti biasa, dalam setiap edisi baca siroh, kembali tercipta keseruan dan 'keajaiban' anak-anak. Seorang relawan, Nur Alang, kali ini mendapatkan kesempatan untuk membacakan siroh di hadapan anak-anak. Sebuah tutur kisah meluncur.

Sebuah mukjizat Rasulullah SAW tersibak dalam cerita sejarah. Dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami sebagaimana hamparan tekstual dalam buku yang dipegangnya, Nur Alang, relawan dari komunitas literasi Dihyah PROject Palampang ini membacakan siroh dengan cara memikat.

Baca Juga: Bulukumba yang berbeda di Masjid Islamic Centre Dato Tiro: Ada 'Semangkuk Susu untuk Kaum Suffah'

Kisah dari Gua Tsur

Salah satu moen dalam edisi baca siroh di Taman Kota Bulukumba pada Ahad, 3 Desember 2023//Dok. Nur Alang

Kisah yang dibacakan Nur Alang adalah ketika kesetiaan Abu Bakar RA 'menyentuh' salah satu mukjizat Rasulullah SAW yang menguar abadi dari Gua Tsur pada 14 abad silam.

Dalam kegelapan Gua Tsur, sejarah mencatat peristiwa suci saat Abu Bakar RA menemani Rasulullah SAW. Saat hijrah dari Mekah, keduanya dikejar, terdorong ke ruang gelap, kotor, dan penuh ancaman binatang berbisa.

Abu Bakar RA yang pertama masuk, memastikan keamanan, meski satu lubang tak tertutup.

Baca Juga: Geliat Pejuang Siroh Bulukumba: Semakin seru, kian banyak peserta, bakal menyambangi sekolah-sekolah

Air ludah Rasulullah SAW mengobati luka Abu Bakar RA

Ketika Rasulullah SAW tertidur di pangkuannya, kesetiaannya tampil. Sebuah ular menusuk kakinya. Namun, Abu Bakar RA berjuang menahan rasa sakit, demi tidak mengganggu tidur Rasulullah SAW. Air matanya menetes lalu jatuh ke pipi Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW terbangun, menyadari kejadian tragis itu. Dengan mukjizatnya, luka itu sembuh dengan air ludahnya.

Abu Bakar RA, bukan hanya sahabat, tapi pilar keberanian dan kesetiaan yang memperlihatkan kesucian hubungan mereka.

Baca Juga: Sepenggal dari Baca Siroh Bareng di Taman Kota Bulukumba: Kisah Sepotong Roti yang Tidak Habis

Nur Alang, salah satu relawan yang bergabung dalam gerakan literasi Islam komunitas Pejuang Siroh Bulukumba, merefleksikan kebersamaan dan kekuatan ikatan yang tak terlupakan dalam pembacaaan siroh tersebut.

"Alhamdulillah, anak-anak sangat antusias, seru, asyik, dan semoga edisi berikutnya bisa kembali ikut membersamai anak-anak," tutur Nur Alang.

Gerakan Pejuang Siroh Bulukumba

Bagaimana sebenarnya akar dari gerakan untuk menyelami Sirah Nabawiyah ini?

Inisiator gerakan siroh dari komunitas Pejuang Siroh Bulukumba, Rahmatiah Majid, mengungkapkan bahwa sangat sulit membuat anak mengagumi Rasulullah SAW jika mereka tidak mengenal dan mengetahui kisah perjalanan dan perjuangan hidup Beliau.

"Saya mau anakku meneladani Rasulullah SAW, bagaimana caranya? Tentu dengan mengenalkan anak-anak dengan sosok Beliau dengan cara menceritakan siroh nabawiyah," ungkap Umma Thia, sapaan akrabnya, pada Senin, 4 Desember 2023.
 
Maka gerakan inilah yang sedang dan terus ditumbuhkan komunitas Pejuang Siroh Bulukumba.
 
"Inilah yang sedang kami perjuangkan. Kita duduk bersama mempelajari siroh. Semoga dengan Ridho Allah kita dan anak-anak bisa belajar banyak dari kisah-kisah yang kita baca dan dengarkan," kata Uma Thia.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler