WartaBulukumba - Pandemi telah sukses mengajarkan makna rindu buat banyak orang. Termasuk bagi para pelajar dan guru.
Ruang kelas konvensional akan menjadi seolah-olah sesuatu yang 'baru' ketika Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kembali bergulir seperti sedia kala.
Pandemi pun telah menampar para petinggi atau pembuat kebijakan bahwa masih banyak sekolah di Tanah Air yang sangat kesulitan menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Baca Juga: Ali Syarief meminta kepolisian memeriksa kerumunan Jokowi, Khofifah dan Atta
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim meminta Pemda di seluruh wilyah Indonesia untuk segera memulai pembelajaran tatap muka meskipun secara terbatas.
Nadiem juga mendesak setelah guru-guru selesai mendapat vaksinasi, sekolah wajib untuk membuka opsi pembelajaran tatap muka.
"Jika ibu dan bapak guru serta tenaga pendidikan sudah divaksinasi mohon segera memberikan opsi PTM terbatas," katanya,
Baca Juga: Salim Said: Sangat masuk akal jika Megawati Soekarnoputri mencalonkan Puan Maharani
"Untuk memperbaiki kondisi saat ini dibutuhkan kehilangannya diprediksi bisa sampai 9 tahun," tutur Iwan.
Sebelumnya, Nadiem mengatakan hingga saat ini sudah ada 25 persen sekolah di Indonesia yang melaksanakan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Namun, dirinya menegaskan bahwa sekolah-sekolah itu menerapkan PTM secara terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga: Beredar foto Avanza terbaru, sangat mirip Toyota Rush
Para orang tua siswa juga memiliki hak penuh untuk menentukan apakah anaknya boleh kembali ke sekolah atau tidak.
Selain itu, opsi kesiapan sekolah untuk memulai pembelajaran tatap muka diserahkan kepada pemerintah daerah.
"Mereka bertanya kapan sekolah dibuka lagi, kapan bisa bertemu guru dan teman-teman, hal itu membuktikan anak-anak kita sudah tidak sabar," kata Nadiem.
Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-rakyat.com berjudul "Baru 25 Persen, Pemerintah Desak Seluruh Pemda Segera Buka Sekolah Tatap Muka".***