UEFA meminta Ukraina untuk menghapus slogan 'politik' dari kit jelang Euro

- 11 Juni 2021, 12:28 WIB
Jersey Timnas Ukraina yang diprotes Rusia karena masukkan gambar peta Semenanjung Donetsk, Luuhansk, dan Krimea.
Jersey Timnas Ukraina yang diprotes Rusia karena masukkan gambar peta Semenanjung Donetsk, Luuhansk, dan Krimea. /REUTERS/Gleb Garanich.

WartaBulukumba - Ada peta garis besar yang menunjukkan semenanjung Krimea yang dianeksasi Rusia pada tahun 2014 tetapi tetap diakui secara internasional sebagai bagian dari Ukraina.

Wilayah itu kini terpancang dalam seragam Timnas Ukraina namun melahirkan protes dari Moskow.

UEFA meminta Ukraina pada hari Kamis 10 Juni 2021 bahwa mereka dapat menyimpan peta yang menunjukkan Krimea di baju nasional barunya meskipun ada protes dari Rusia tetapi harus menghapus frasa "Kemuliaan bagi para pahlawan" karena berkonotasi militer.

Baca Juga: Para pemimpin dunia di KTT G7 akan menginap di 'lahan terpencil'

Moskow keberatan terhadap peta di jersey tersebut.

Slogan di bagian belakang bertuliskan "Kemuliaan bagi Ukraina" sementara di bagian dalam kaus terdapat kata-kata: "Kemuliaan bagi para pahlawan" - salam militer di Ukraina.

UEFA mengatakan peta itu tidak menjadi perhatian mengingat itu mencerminkan perbatasan yang diakui PBB, juga bukan ungkapan "Kemuliaan bagi Ukraina".

Baca Juga: Control, segera klaim secara gratis di Epic Games Store

Tapi itu memerintahkan penghapusan frasa kedua, mengingat "kombinasi spesifik dari dua slogan itu dianggap jelas bersifat politis, memiliki signifikansi historis dan militeristik", kata pernyataan UEFA.

Keputusan itu memicu reaksi di Ukraina dan menimbulkan kemarahan di negara tetangga Rusia.

Ukraina mengatakan kemeja itu adalah simbol persatuan nasional. Presiden Volodymyr Zelenskiy memposting selfie di Instagram dengan jersey pada minggu ini dan kantornya membela slogan-slogan itu sebagai "sangat benar".

Baca Juga: Refly Harun: Saya takut dikriminalisasi

"Frasa-frasa ini ditulis dalam jiwa setiap orang Ukraina," katanya dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

Kepala Asosiasi Sepak Bola Ukraina Andriy Pavelko mengatakan dia telah terbang ke Roma untuk pembicaraan darurat dengan UEFA, menambahkan bahwa UEFA sebelumnya telah memberikan persetujuan awal untuk desain tersebut.

"Slogan ini telah lama menjadi salam tradisional untuk para penggemar kami di semua stadion dan di semua pertandingan tim nasional Ukraina!" tulisnya di Facebook.

Baca Juga: Menko Muhadjir Effendy mengaku terkesan pada Kabupaten Bulukumba

"Ini adalah sepak bola dan itulah mengapa itu disetujui oleh UEFA."

Pavelko mengatakan negosiasi sedang berlangsung.

Hubungan antara Moskow dan Kyiv runtuh setelah pencaplokan Krimea dan dimulainya konflik separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur pada 2014 yang menurut Kyiv telah menewaskan 14.000 orang.

"Ini bukan untuk negara yang mengobarkan perang agresif melawan Ukraina untuk membatalkan Kemuliaan kita. Meskipun Rusia hanya bermimpi 'menghapus' Ukraina," tulis mantan Presiden Petro Poroshenko di Facebook.

Baca Juga: Eva ditemukan dalam kondisi terluka dan linglung

Anggota parlemen oposisi Oleksiy Goncharenko memuji Ukraina karena membanjiri halaman Facebook kementerian luar negeri Rusia dengan pujian untuk desain jersey tersebut.

Mengomentari kontroversi kit, juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan olahraga tidak boleh dicampur dengan politik.

"Olahraga bukan medan perang, tapi ajang kompetisi, bukan arena politik tapi atletik. Jadilah pahlawan olahraga dan Anda akan mendapatkan kemuliaan Anda," katanya.

Slogan Ukraina juga memicu pertikaian selama Piala Dunia di Rusia pada 2018, ketika bek Kroasia Domagoj Vida meminta maaf karena menggunakan kata-kata "Glory to Ukraine" dalam sebuah video yang diposting online.***

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah