Sesepak dari jagat tarkam Bulukumba, partai final Tanah Harapan Cup 2021 di tengah hujan lebat

15 Desember 2021, 22:51 WIB
Partai final Tanah Harapan Cup 2021 /Lensa Uno

WartaBulukumba - Menyusuri 'sesepak cerita bola' di jagat tarkam Bulukumba di hari ini adalah juga menyusuri hujan lebat.

Langit pun menonton laga Tanah Harapan Cup 2021 sambil mengirimkan hujan. Hari Rabu 15 Desember 2021 menjadi laga partai final di Desa Tanah Harapan, Kecamatan rilau Ale, Kabupaten Bulukumba.

Teknik dan strategi dari kedua tim terbaik di partai puncak ini tak berarti apa-apa di tengah hujan. Aliran bola dari kaki ke kaki melambat. Air menggenangi sekujur lapangan pertandingan.

Baca Juga: Barcelona terpuruk, Xavi Hernandez minta 'melego' lima pemain

Hingga peluit wasit dibunyikan sebagai tanda usainya babak pertama, skor masih 'kacamata' alias 0-0.

Yang menyedot perhatian, ribuan penonton tidak beranjak dari pinggir lapangan untuk menyaksikan kedua tim berlaga.

Ini bukan stadion dan tidak ada tempat VIP untuk bernaung. Terkecuali di tribun sana, ada Bupati Bulukumba Andi Utta dan rombongan yang menyempatkan diri hadir menonton.

Baca Juga: Debut Tom Heaton di bawah mistar gawang Manchester United, usia 35 tahun bukan masalah

Memasuki babak kedua, hujan tak kunjung reda. Tim Seppang FC yang dibalut kostum hijau dan Anrang FC dengan kostum biru masih tampak kesulitan mengembangkan permainan.

Laju bola selalu terhambat genangan air. Kedua tim terlihat bekerja keras untuk menjebol gawang lawan.

Sekira 20 menit babak kedua berlangsung, kedua tim pun menyerah untuk melanjutkan pertandingan. Setelah wasit dan kedua tim berembuk, akhrnya diputuskan pertandingan diselesaikan 'tos-tosan' alias adu pinalti.

Baca Juga: PSSI akan uji coba 100 penonton per klub di perempat final Liga 2

Seppang FC mendapatkan kesempatan pertama melakukan tendangan pinalti.

Namun penembak pertama gagal menceploskan bola ke gawang. Bolanya melayang jauh di atas mistar gawang. Setelah itu semua pemain kedua tim sukses masing-masing menjebol gawang lawan.

Detik-detik penentuan dilakukan oleh penendang kelima atau penendang terakhir dari Anrang FC, Dankor.

Baca Juga: Cassano sebut Juventus kian 'rusak' ditangani Massimiliano Allegri

Pemain bernomor punggung 2 itu menjadi penentu kemenangan bagi timnya setelah berhasil menjebol gawang Seppang FC.

Andy Satria yang menjadi komentator saat pertandingan menyebut Anrang FC ibaratnya bermain seperti klub sepak bola asal Jerman, Bayern Munchen, sedangkan Seppang FC memiliki karakter permaian seperti klub sepak bola asal Inggris, Manchester United.

Tim sepak bola Seppang FC melaju ke final setelah mengalahkan Benteng Palioi FC di babak semifinal, sementara Anrang FC lolos setelah mengandaskan Baretti FC.

Ketua Panitia Ichdar YN menyampaikan terima kasih kepada seluruh panitia dan sponsorship yang telah membantu pelaksanaan turnamen sehingga bisa berjalan dengan lancar dan sukses dengan jumlah peserta 16 tim.

Baca Juga: Zinedine Zidane kian dekat ke pintu Old Trafford, MU pun kerahkan Ronaldo dan Varane sebagai 'penggoda'

Meski demikian, ia mengaku dalam prosesnya masih menemukan kendala klasik yaitu dana yang masih minim.

Namun, ia bersama rekan-rekan panitia lainnya tetap bersemangat melanjutkan turnamen dan berprinsip tidak akan mundur karena berpegang teguh pada pesan orang tua dahulu untuk tidak pantang menyerah.

“Bagi kami, pessangi metti ko murami rede,” kata Ichdar dalam bahasa Bugis yang artinya 'biar kering yang penting sudah mendidih'.

Anrang FC sebagai juara I mendapatkan hadiah sebesar Rp5 juta, Seppang FC sebagai Runner Up mendapat hadiah Rp4 juta, sedangkan Juara 3 diraih oleh Benteng Palioi FC bersama Baretti FC dengan hadiah masing-masing Rp2,5 juta.

Pemain yang terpilih sebagai Best Player adalah Anand dari Seppang FC dan Top Score diraih oleh pemain Benteng Palioi, Zul dengan raihan 10 gol.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler