Ustadz Hanan Attaki merupakan lulusan Pondok Pesantren Ruhul Islam Banda Aceh pada tahun 2000. Ia dikenal sebagai murid berprestasi sehingga mendapat beasiswa untuk kuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Di sana, ia menekuni Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir al-Qur’an hingga memperoleh gelar licence (Lc.) pada tahun 2004.
Baca Juga: Ustadz Hanan Attaki tiba di Bulukumba sore ini
Hanan kuliah di Universitas Al-Azhar berkat beasiswa. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya selama kuliah, ia mencoba banyak bisnis, mulai dari catering, berjualan bakso, hingga sebagai pengatur untuk pergi ke Hajar Aswad saat musim Haji tiba. Meskipun begitu, Hanan juga aktif dalam berbagai kegiatan.
Ia bergabung dalam kelompok studi Al-Qur’an dan ilmu-ilmu Islam serta menjadi pemimpin redaksi dari buletin Salsabila. Prestasi Hanan di bidang tilawah juga berlanjut di Mesir. Pada tahun 2005, Hanan sempat terpilih sebagai qori terbaik Fajar TV, Kairo serta mengisi acara tilawah di channel Fajar TV dan Iqro TV.
Di Kairo, Hanan Attaki menikah dengan Haneen Akira yang juga seorang pendakwah. Mereka bertemu dan menikah di saat sama-sama menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar. Dari pernikahannya dengan Haneen Akira, mereka dikaruniai tiga orang anak bernama Maryam, Aisyah dan Yahya.
Baca Juga: Bulukumba menerima Ustadz Hanan Attaki penuh cinta
Tadabbur Surah Al Maun
Ustadz Hanan Attaki membawakan tauziah dengan tema Tadabbur Surah Al Maun.
Dalam buku "Pendar-Pendar Kebijaksanaan" oleh KH Husein Muhammad, kata tadabbur artinya adalah merenungkan atau memerhatikan dengan seksama dan mendalam. Adapun ahli bahasa mendefinisikan tadabbur sebagai melihat akibatnya dan hasil akhirnya.
Surat Al Maun adalah surah ke 107 dari Al Quran yang terdiri dari 7 ayat; menurut jumhur ulama ia tergolong surat Makkiyah—sedangkan menurut Ibnu Abbas dan Qatadah ia adalah surat Madaniyyah—turun sesudah surat at-Takatsur.