Ridwan Saidi tutup usia, ribuan buku kuno miliknya terintegrasi dengan perpustakaan Fadli Zon

- 25 Desember 2022, 14:39 WIB
Ridwan Saidi saat menjadi narasumber di kanal YouTube Fadli Zon Official
Ridwan Saidi saat menjadi narasumber di kanal YouTube Fadli Zon Official /YouTube Fadli Zon/

WartaBulukumba - Karya-karya Ridwan Saidi juga akan menjadi nisan dan warisan setelah kepulangan penulis, sastrawan dan budayawan itu.

Fadi Zon mengunggah dua foto momen saat berada di samping Ridwan Saidi yang baru saja tutup usia pada Ahad, 25 Desember 2022.

Dia mengaku merasa sangat kehilangan tokoh hebat ini. Ridwan Saidi begitu komplit di wilayah sastra, budaya, sejarah dan politik.

Baca Juga: KLM Kasman Indah 06 tenggelam dihantam gelombang, 5 ABK terdampar di Selayar dan 6 lainnya belum ditemukan

Sosok Ridwan Saidi selama ini juga dikenal oleh publik sebagai seorang intelektual Islam dan sejarawan.

Fadli Zon bahkan mengaku menyimpan dengan baik ribuan koleksi buku kuno dan seratusan piringan hitam milik Ridwan Saidi yang terintegrasi dengan perpustakaan Fadli Zon.

"Turut berduka cita wafatnya B Ridwan Saidi, politisi kawakan, pemikir, penulis, sastrawan, budayawan. Sy kenal lebih dr 30 thn lalu. Ribuan koleksi buku kuno n seratusan piringan hitamnya sdh terintegrasi di @FadliZonLibrary sejak 2009. Merasa kehilangan tokoh hebat ini," tulis Fadli Zon dalam unggahannya di akun Twitter @fadlizon pada Ahad, 25 Desember 2022.

Baca Juga: Bukan dari Sulawesi apalagi Bulukumba, ini sejarah latto latto atau katto katto

Drs. H. Ridwan Saidi pertama kali  menghirup udara kehidupan dunia pada 2 Juli 1942.

Ridwan tercatat sebagai lulusan Fakultas Ilmu-ilmu Sosial (FIS) Universitas Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada tahun 1974-1976.

Sebagai seorang budayawan Betawi, Ridwan banyak terlibat dalam aktivitas pelestarian budaya serta menulis buku-buku mengenai masyarakat Betawi.

Baca Juga: Bagaimana budaya Suku Bajo dan Maori menginspirasi Metkayina dalam Avatar: The Way of Water

Ridwan Saidi, putra asli Betawi ini lahir di Jakarta, 2 Juli 1942 dari pasangan Abdurrahim dan Muhaya. Ia pernah menempuh jenjang perkuliahan di Fakultas Publistik, Universitas Padjadjaran pada tahun 1962-1963.

Ia tidak menyelesaikan jejang pendidikannya di Fakultas Publistik tersebut dan pindah untuk menuntut kuliah di Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (sekarang dikenal sebagai FISIP) di Universitas Indonesia pada tahun 1963-1976.

Dalam perjalanan kariernya, Ridwan Saidi cukup aktif dalam kegiatan kemahasiswaan. Ia pernah menjadi Kepala Staf Batalion Soeprapto Resimen Mahasiswa Arief Rahman Hakim, pada tahun 1966.

Baca Juga: Habib Rizieq ajak umat mengikuti channel YouTube IBTV sebagai salah satu alat perjuangan

Setelah itu, pada tahun 1973-1975, Ridwan Saidi menjadi Sekretaris Jendral Persatuan Mahasiswa Islam Asia Tenggara. Pada tahun 1974-1976, Ridwan Saidi menjadi Ketua Umum PB HMI.

Dalam perkembangannya kemudian, Ridwan Saidi berkecimpung ke kelompok partai dan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan pada tahun 1977-1982 dan 1982-1987.  

Di bangku parlemen, Ridwan sempat menduduki kursi Wakil Ketua Komisi APBN (1977-1978) dan setelah itu dia konsisten menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi X yang membidang lingkungan hidup dan ilmu pengetahuan sejak 1978-1987.

Usai jabatannya di DPR berakhir, pada tahun 1995 hingga tahun 2003, Ridwan menjadi Ketua Umum Partai Masyumi Baru. Ridwan juga pernah aktif dalam kegiatan Muktamar Rakyat Islam se-Dunia di Irak pada tahun 1993.

Selain itu, Ridwan Saidi juga pernah aktif pada Festival Budaya Babylonian (Babylonian Cultural Festival) di Irak pada tahun 1994. Pada tahun 2003, Ridwan Saidi kemudian menjadi Ketua Steering Committee Kongres Kebudayaan. Ia juga pernah menjadi Ketua Komite Waspada Komunisme dan menjadi ketua dan pendiri Yayasan Renaissance pada tahun 2013.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah