Aryanto Misel penemu Nikuba ungkap 'bahasa tidak etis' dari BRIN

12 Juli 2023, 16:53 WIB
Nikuba, alat pengubah air menjadi BBM buatan Aryanto Misel. /Antara/Fadzar Ilham Pangestu, Soni Namura, dan Rinto A Navis/

WartaBulukumba - Mobil dan motor tanpa suara sama sekali meluncur mulus tanpa harus diisi BBM karena hanya menggunakan bahan bakar air! Suatu hari di masa depan yang tidak lama lagi, bayangan itu merebak setelah munculnya Nikuba! Aryanto Misel, sang penemu bahan bakar air kini menuai perhatian publik, terutama kalangan saintis.

Terkini ramai pula pemberitaan ihwal Aryanto Misel menolak kerja sama yang ditawarkan BRIN dengan dalih pernah 'dibantai habis' sebelumnya oleh lembaga penelitian tersebut.

"Itu kan saya ribut itu sama orang BRIN, saya nerangin belum sampai selesai langsung dipatahin di tengah, pas ada Pak Dudung. 'Tanpa BRIN enggak akan jalan nikuba itu', bahasa itu kan enggak etis," tutur Aryanto Misel, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com pada Rabu, 12 juli 2023.

"Mau jalan, mau enggak, buktinya ada Kodam beli sama saya udah ratusan juta, sampai sekarang barangnya masih digunakan," imbuhnya.

Baca Juga: Bulukumba siap jadi tuan rumah Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih 

Cara Kerja Nikuba

Menurut Aryanto Misel, Nikuba dapat mengubah air murni atau aquades menjadi energi mesin pembakaran dalam internal combustion engine pada kendaraan bermotor. Nikuba memiliki fungsi memisahkan antara hidrogen (H2) dan oksigen (O2) yang terkandung di dalam air (H2O).

Hidrogen yang telah terpisah kemudian dialirkan ke dalam ruang pembakaran dari mesin kendaraan bermotor. Air murni tersebut diubah melalui elektrolisis dengan listrik.

Pendiri Nikuba, Aryanto Misel, mengunjungi Milan, Italia, pada 18 Juni, di mana ia mendapat kesempatan untuk mempresentasikan temuannya ke pabrik otomotif Italia.

Baca Juga: 50 ribu peserta di Bulukumba akan dikerahkan dalam puncak Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih

Misel mengatakan, Nikuba dapat mengubah air menjadi energi untuk menggerakkan mesin pembakaran dalam pada kendaraan bermotor.

Ia menjelaskan bahwa Nikuba memisahkan hidrogen (H2) dan oksigen (O2) dari air (H2O). Setelah kedua senyawa tersebut dipisahkan, hidrogen dialirkan ke dalam sebuah bilik di mesin kendaraan bermotor untuk menghasilkan energi.

Unsur Utama Nikuba

Aryanto Misel menjelaskan bahwa ada tiga unsur utama dalam reaktor Nikuba, yakni sepuluh pelat stainless steel, air, dan zat aditif. Pelat stainless steel dengan kode tertentu, berfungsi sebagai anoda dan katoda yang memecah H2O menjadi hidrogen dan oksigen.

Baca Juga: Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Pantai Tanjung Bira Bulukumba, cek jadwalnya

Air yang digunakan adalah aquades, atau air murni yang bebas kandungan logam berat. Jika yang dipakai adalah air biasa, akan timbul endapan setelah proses elektrolisis.

Terakhir adalah zat aditif yang berfungsi sebagai katalis, yang dapat mempercepat atau memperlambat reaksi kimia yang terjadi dalam proses ini. Bahan katalis yang lazim digunakan adalah soda api, garam, atau asam klorida.

Aryanto Misel mengatakan bahwa Nikuba memakai katalis racikannya sendiri yang terbuat dari bahan organik. Resep yang disebutnya 'rahasia perusahaan' itulah yang membuat Nikuba berbeda dan istimewa.

"Lima tahun saya menekuni Nikuba ini, untuk mencari zat aditif sebenarnya, bukan mencari yang lain. Kalau takarannya salah, mesin akan panas, kabel akan panas, menyedot (listrik) akan tinggi," kata Aryanto Misel.

Pencariannya terhadap katalis untuk Nikuba pun membuatnya 'habis tiga motor'. "Karena kabelnya nggak kuat, akinya terbakar karena hidrogen di Nikuba ini sangat besar (energinya), tapi saya tidak putus asa, di 2022 ini ternyata berhasil menjalankan motor," tutur Aryanto Misel, dikutip dari BBC pada Rabu.

BRIN Tawarkan Fasilitas

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membantu pendiri Nikuba untuk melanjutkan penelitian dan pengembangan perangkat yang diklaim dapat mengubah air menjadi bahan bakar.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, pihaknya memiliki beberapa fasilitas penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh semua kalangan, tidak hanya kalangan akademisi atau pelaku industri, tetapi juga individu.

“BRIN memiliki semua fasilitas, yang kami tawarkan sebagai fasilitas untuk semua peneliti di tanah air, baik di kampus, termasuk untuk penggunaan pribadi, seperti untuk orang yang membuat Nikuba. Itu  yang sedang kami dorong untuk ilmiah, itu yang nomor satu," katanya dalam konferensi pers di Kawasan Iptek Soekarno di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, dikutip dari Antara pada 5 juli 2023.

Dia mengatakan bahwa agensi tersebut mendengar tentang Nikuba tahun lalu dan mengirim tim untuk memeriksa perangkat tersebut secara langsung.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler