Network
WartaBulukumba - Kota Bulukumba tak pernah diam. Terlebih saat senja mulai turun dan suasana mulai temaram. Sejumlah orang berkumpul di pinggir jalan, menunggu waktu berbuka puasa tiba. Beberapa gadis ngabuburit dengan mengobrol. Di bagian lainnya, sekelompok anak muda bagi-bagi takjil kepada para pengendara yang lewat.
Di salah satu sudut, berderet lapak-lapak kecil yang dihiasi dengan lampu-lampu yang menyala, di sana tersaji hidangan buka puasa. Puluhan warga kota Bulukumba mengantre membeli takjil.
Namun, pada waktu-waktu seperti ini, ketika senja mulai turun dan waktu berbuka puasa menjelang tiba, kota Bulukumba menjadi tenang dan damai, seperti sedang mempersiapkan diri untuk menyambut waktu yang penuh berkah.
Baca Juga: Begini cara Pemkab Bulukumba genjot mutu layanan di fasilitas kesehatan swasta
Sambil menunggu waktu berbuka tiba, terdengar lantunan ayat suci Al Quran yang berkumandang dari masjid-masjid.
Tak lama kemudian, terdengar adzan berkumandang memecah keheningan kota. Orang-orang berdoa lalu menikmati hidangan buka puasa di depan mereka. Ada yang sendirian, ada pula yang buka puasa bersama.
Begitulah suasana kota Bulukumba setiap hari dalam bulan suci Ramadhan. Senja tiba dan kota kecil ini pun menyala.
