Bupati Bulukumba optimis pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor

- 17 Mei 2021, 21:08 WIB
Ilustrasi grafik pertumbuhan ekonomi.
Ilustrasi grafik pertumbuhan ekonomi. /Pixabay/Geralt

WartaBulukumba – Kerja keras dan sinergitas adalah dua hal pokok yang selalu disusung dan ditekankan Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf sejak memimpin Kabupaten Bulukumba.

"Atas kerja keras dan sinergitas kita selama ini, kita optimis Pandemi Covid-19 akan dapat kita tekan seminimal mungkin, di sisi lain pertumbuhan ekonomi akan dapat kita dorong melalui program di berbagai sektor ekonomi produktif," ujar Bupati Bulukumba, Senin 17 Mei 2021.

Merespon arahan Mendagri dan Presiden, Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf mengaku sangat memberi atensi terhadap berbagai kebijakan Pemerintah Pusat, terlebih bahwa program 100 hari pemerintahannya adalah melakukan penanggulangan Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Komnas KIPI: Belum ada orang meninggal dunia akibat vaksinasi Covid-19 di Indonesia

Muchtar Ali Yusuf mengikuti agenda kegiatan Pengarahan Presiden RI bersama seluruh Kepala Daerah se-Indonesia secara virtual di Ruang Pola Kantor Bupati, Senin 17 Mei 2021.

Tampak turut hadir Wakil Ketua DPRD Hj. Sitti Aminah Syam M.Kes, Forkopimda Kabupaten Bulukumba.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian melaporkan dampak pandemi covid-19 yang dilalui Indonesia sejak 2020 sampai sekarang.

Baca Juga: Pandemi telah masuki tahap kedua dan ketiga, Menkumham ingatkan jajarannya

Tito mengatakan bahwa dalam penanganan pandemi covid-19, setiap kepala daerah harus mampu menghadapi pandemi tersebut demi menyelamatkan masyarakat.

“Hingga saat ini, dunia belum dapat membendung lonjakan penyebaran covid-19, namun disisi lain pada 3 bulan terakhir, Indonesia mampu menekan dengan kegiatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro,” ucap Tito Karnavian.

Mendagri menambahkan ada 4 indikator yang harus dicapai seluruh Kepala Daerah dalam penanganan covid-19 dan salah satunya yakni angka recovery harus naik.

Baca Juga: Kontestan Miss Universe dari Myanmar memohon: 'orang-orang kami sedang sekarat'

“Untuk itu, setiap minggu digelar rapat kordinasi mulai pusat hingga daerah,” jelas Mendagri.

Presiden Joko Widodo dalam arahannya mengingatkan seluruh Kepala Daerah agar selalu waspada terhadap potensi terjadinya lonjakan kasus covid-19 pasca perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Presiden mengatakan kurun waktu 6 hingga 17 mei 2021 terdapat sekita 1,5 juta penduduk melakukan mudik yang menurut presiden jumlah tersebut sudah turun dibandingkan sebelum dikeluarkan yakni sebelumnya mencapai 33 persen atau 89,1 juta jiwa.

Baca Juga: Jet tempur Zionis Israel memborbardir Gaza dalam serangan udara tertarget

“setelah kebijakan larangan mudik dikeluarkan, masyarakat yang ingin mudik turun menjadi 11 persen, setelah sosialisasi turun lagi menjadi 7 persen,” ungkap Jokowi.

Lebih lanjut, presiden juga meminta kepada seluruh kepala daerah untuk terus berhati – hati sebab selama lebaran, tingkat mobilitas masyarakat mengalami peningkatan terutama di sejumlah objek wisata.

“Gubernur, Bupati dan Wali kota hati – hati, yang zonanya masih merah dan oranye tempat wisatanya ditutup. Yang kuning dan hijau boleh buka tetapi sekali lagi satgas harus ada disana sehingga protokol Kesehatan secara ketat dilaksanakan,” tegas Presiden.

Baca Juga: Masih suasana liburan hari raya, Andi Utta tetap hadiri Festival Ramadan Bira

Presiden juga menyampaikan untuk terus memperhatikan dampak ekonomi selama pandemi. menurut Jokowi, Kepala Daerah memiliki tanggung jawab dan peran yang sama untuk kembali menumbuhkan perekonomian nasional yang saat ini mengalami penurunan.

“Target kita quartal kedua tahun 2021 yang sebelumnya minus 0,74 kurang lebih, harus diatas 7 persen, ini tergantung kerja keras kita bersama,” ucap Presiden di hadapan para undangan.***

Editor: Muhlis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah