Makin banyak uang, Layanan Aktif Baznas Bulukumba dinilai malah makin tidak aktif

7 Mei 2022, 05:00 WIB
Mobil Kijang keropos 'Bassi Toayya' andalan Relawan Sosial Mandiri yang kerap digunakan menangani darurat sosial di Bulukumba. /Dok. Relawan Sosial Mandiri Bulukumba

WartaBulukumba - Di Kabupaten Bulukumba, Sulsel, selalu ada yang membersamai pergerakan cinta Relawan Sosial Mandiri yakni Bassi Toayya.

Bassi Toayya adalah julukan untuk sebuah mobil Kijang 'keropos' yang kerap hadir menjadi andalan para relawan kemanusiaan untuk kasus-kasus darurat sosial di Bulukumba.

Kerap merayap di larut malam dengan 'tertatih', Bassi Toayya adalah inti dari armada penyelamat wajah publik dan nama baik Pemerintah Kabupaten Bulukumba
 
Baca Juga: Yuk kita bantu gadis guru mengaji di Bulukumba ini untuk sembuh
 
Hal itu dilontarkan jubir Relawan Sosial Mandiri Bulukumba, Andhika Mappasomba.
 
Dengan sepasang mata yang tampak agak lelah namun tetap bersemangat, Andhika Mappasomba menceritakan, banyak perjalanan kemanusiaan dalam melayani kedaruratan sosial bersama Relawan Sosial Mandiri dengan menggunakan Kijang 'keropos' tersebut.
 
"Tanpa bantuan pemerintah. Mengantar orang sakit, memfasilitasi pasien dan hal-hal yang tidak bisa dilakukan Pemerintah Bulukumba. Kijang keropos untuk darurat sosial," tuturnya kepada WartaBulukumba.com pada Sabtu pagi, 7 Mei 2022. 
 
Baca Juga: Alhamdulillah Inayah bocah perempuan Bulukumba tanpa anus sudah diizinkan pulang oleh dokter
 
Saat dimintai pendapat ihwal lembaga seperti Baznas yang memiliki Layanan Aktif Baznas (LAB), Andhika Mappasomba mengungkapkan bahwa justru Baznas tidak seperti periode sebelumnya yang banyak bergerak dalam menyelamatkan dan memfasilitasi kasus darurat sosial.

"Malah, mobil ambulance yang selama ini selalu bergerak, tampak lebih banyak diam dan tidak ditangani lagi oleh Rescue Drivernya. Malah, sopir Baznas kini lebih banyak bergerak mandiri dengan Relawan Sosial Mandiri," ungkapnya.

"Saya sangat sedih saat kemarin, ada pasien darurat dari Kajang yang meninggal dan tidak terfasilitasi," katanya dengan nada suara kecewa.

Baca Juga: Akhir drama panjang kembalinya warga Bulukumba ke rumah berkumpul dengan keluarga

Andhika menilai bahwa hal tersebut tidak pernah terjadi di Baznas periode sebelumnya.

"Malah, dalam beberapa pidato, mantan ketua Baznas, Muhammad Yusuf Shandy, meyakinkan publik bahwa Baznas akan ada dalam setiap masalah sosial kedaruratan. Dan telah dibuktikan pada periodenya," tegasnya.

Andhika mengatakan bahwa dengan terlepasnya Darwis dari mobil ambulancenya, mustahil Baznas bisa lebih bergerak cepat dalam menangani masalah kedaruratan sosial.

"Harusnya makin massif kepada ummat, karena makin banyak zakat, infaq dan sedekah, khususnya hal-hal darurat dari penerima manfaat," harap Andhika.

Baca Juga: Di sela takbiran keliling di Bulukumba, Relawan Sosial Mandiri salurkan Sedekah Rempah hingga larut malam

Andhika mengaku khawatir bahwa jangan sampai ada kesan, pengurus atau Komisioner Baznas yang baru, mengubah Baznas yang telah banyak menuai apresiasi positif dari luar dan dalam Bulukumba, namun diubah menjadi lebih tidak berdaya sosial.

"Prestasi nasional Baznas selama ini membuat banyak daerah berguru ke Baznas Bulukumba karena keaktifan sosialnya. Semoga itu bertahan atau bisa ditingkatkan dan relawan selalu siap berkolaborasi. Insya Allah," tandas Andhika.

Sementara itu, Ketua Baznas Bulukumba, Kamaruddin Hambali yang dikonfirmasi secara terpisah menjelaskan bahwa mobil ambulance milik Baznas saat ini sedang rusak parah.

Baca Juga: Sebentuk cinta Baznas Bulukumba untuk guru mengaji dan marbot

"Mobil ambulance Baznas sekarang memang rusak parah. Ada di kantor dan tidak bisa jalan setahu saya sehari menjelang Ramadhan, hanya mobil itu juga yang menjadi mobil operasional Baznas" jelasnya saat dikonfirmasi WartaBulukumba.com.

Kamaruddin Hambali lalu menjelaskan ihwal SOP.

"Kemudian ini kan pimpinan baru juga di bagian umum yang mengurusi fasilitas seperti itu menerapkan SOP kantor bahwa sebelum menggunakan fasilitas mobil atau yang lain itu harus seizin dan sepengetahuan pimpinan terutama WK.IV sebagai bidangnya. Jadi beliau menyusun SOP tentang itu," urai Kamaruddin.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler