Mimpi Muhammad Qasim tentang badai debu mengerikan di Palestina

- 22 Oktober 2023, 17:25 WIB
Pemandangan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan Israel di Kota Zahra, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di selatan Kota Gaza, 21 Oktober 2023.
Pemandangan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan Israel di Kota Zahra, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di selatan Kota Gaza, 21 Oktober 2023. /REUTERS/Shadi Tabatibi/

WartaBulukumba.Com - Sebuah ledakan dahsyat mengguncang tanah Palestina melepaskan awan debu pekat yang mengerikan. Badai debu besar yang tak terkendali mengepung kota-kota, mengaburkan matahari, dan menjatuhkan ribuan orang dalam kengerian. Puing-puing bangunan hancur, jalan terputus, dan suara tangisan melengkapi ketidakpastian. Benarkah itu akan terjadi?

 

Salah satu mimpi pria Pakistan, Muhammad Qasim, adalah mimpi-mimpi tentang Palestina. Termasuk yang paling menyedot perhatian sejak tahun 2017 silam, yakni mimpi tentang 'badai debu' di tanah Palestina.

Sebelum lanjut, pasti meruah tanya, sebenarnya siapakah Muhammad Qasim? Penjelasannya bisa Anda temukan, salah satunya di link ini.

Baca Juga: Armageddon kian dekat? Semakin masif penyebaran mimpi Muhammad Qasim bin Abdul Karim ke seluruh dunia

Mimpi Muhammad Qasim ini disarikan WartaBulukumba.Com dari beberapa sumber literatur seperti buku "Mimpi Muhammad Qasim" yang disusun oleh Asniati bin Yahya pada September 2022, “Kajian Mimpi Muhammad Qasim Bin Abdul Karim” yang terbit tahun 2018 yang ditulis oleh Indra Noferia, dan “Allah dan Muhammad dalam Mimpiku”, terbit tahun 2019, yang ditulis oleh tim Helper Muhammad Qasim.

Sumber lainnya berasal dari beberapa situs yang memuat mimpi-mimpi Muhammad Qasim, di antaranya Gaza Dreams QasimDivine Dreams dan Muhammad Qasim Mpk.

Apa sebenarnya isi mimpi Muhammad Qasim tentang Palestina yang mengerikan tersebut?

"Pada tanggal 7 Februari 2017, Muhammad Qasim melihat di mimpi bagaimana Israel sedang membangun sebuah gedung besar berwarna cokelat di dalam tanah Palestina. Dikarenakan hal tersebut, umat muslim di Palestina menjadi sangat marah dan kemudian seluruh negara-negara Arab juga menjadi sangat marah, berpikir' 'Kenapa Israel membangun gedung disana? ini adalah tanah umat Muslim.'"

Baca Juga: Puluhan mimpinya terbukti tapi Muhammad Qasim tetap menolak disebut sebagai calon Imam Mahdi

Protes Umat Muslim Sedunia Sebelum Bencana Ledakan

"Kemudian umat muslim dari seluruh dunia juga menyuarakan keberatannya terhadap hal ini, mereka mulai melakukan protes (demonstrasi) menentang Israel, tetapi Israel tidak juga berhenti. Dan umat muslim juga tidak bisa melakukan apapun, kecuali hanya menyuarakan protes (demonstrasi) saja."

"Saat aku melihat ini, aku berkata, 'Jenis bangunan apa ini, yang telah membuat banyak muslim melakukan protes?'. Aku pergi ke sebuah kendaraan jenis pesawat terbang untuk melihat bangunan tersebut. Saat aku bergerak mendekati aku melihat banyak sekali muslim sedang melakukan protes, dan Israel hampir menyelesaikan gedung tersebut."

"Kemudian ketika lampu-lampu dinyalakan dari dalam gedung, maka umat muslim menjadi semakin gencar melakukan protes. Namun tiba-tiba muncul sebuah ledakan sangat besar dari lantai dasar gedung tersebut, yang memberikan dampat amat-sangat besar hingga seluruh gedung berubah hanya dalam waktu semalam, dan disebabkan ledakan tersebut, muncullah badai debu yang mengerikan, yang menyebar ke seluruh penjuru."

"Banyak umat muslim dan keluarganya terkena dampak dari badai debu tersebut. Aku melihat laki-laki muslim, perempuan, anak-anak, meninggal seketika dalam jumlah ribuan."

Baca Juga: Mimpi Muhammad Qasim dan petunjuk Rasulullah SAW tentang bagian Kenabian

Cahaya Matahari Tidak Mampu Menembus Bumi

"Badai debu tersebut amat-sangat besar dan pekatnya, sampai-sampai cahaya matahari tidak mampu menembus ke bumi. Terasa seperti sebuah malam yang gelap gulita, dikarenakan badai debu yang gelap tersebut maka tidak ada seorang-pun yang dapat meminta pertolongan."

"Aku tidak bisa bertahan untuk menyaksikan ini, jadi aku putuskan untuk pergi. Namun badai debu tersebut terus-menerus menyebar. Dan ini juga menyebar ke banyak negara-negara, seperti: Suriah, Mesir, Libya, Sudan, dan masih banyak lagi."

"Hal itu menyebarkan kerusakan yang amat-sangat besar sampai aku tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata. Jutaan orang meninggal seketika, itu sangat mengerikan, seandainya saja hal ini tidak pernah terjadi."

"Aku berkata kepada diri sendiri, 'Apa sebenarnya yang Israel lakukan dan menyebabkan badai debu yang sangat besar, apa yang ada didalam gedung itu yang membuat seluruh negara-negara Arab marah karenanya. Dan kapankah badai debu yang mengerikan ini akan berakhir?'"

Baca Juga: Muhammad Qasim Dreams Part 2, Indonesia and Malaysia allied with Pakistan in World War 3

Reaktor Nuklir Zionis di Tanah Palestina?

Muncul berbagai penafsiran ihwal mimpi Muhammad Qasim tersebut. Salah satu dugaan yang merebak adalah reaktor nuklir yang direncanakan dibangun Israel.

Dilansir Antara pada 24 Maret 2010 silam, Israel telah melaksanakan studi kelayakan selama setahun untuk mendukung ambisinya membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertamanya pada 2025.

Kepala Kementerian Infrastruktur Israel Shaul Tzemach mengatakan di Yerusalem,  langkah Tel Aviv itu dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan Israel pada bahan bakar minyak.

Baca Juga: Muhammad Qasim Dreams Part 1

Dalam wawancaranya dengan Reuters, Tzemach mengatakan, studi kelayakan itu membantu pihaknya memutuskan cara terbaik untuk mencapai target pembangunan pembangkit nuklir pertamanya tahun 2025.

Rencana Israel membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertamanya itu telah pun diumumkan dalam satu konferensi energi di Paris Maret ini.

Negara Zionis yang dibangun di atas tanah rakyat Palestina itu kini memiliki dua reaktor, yakni fasilitas Dimona di gurun pasir Negev dan reaktor nuklir riset Nahal Soreg dekat Tel Aviv.

Reaktor nuklir di gurun pasir Negev itu dicurigai banyak kalangan menghasilkan senjata nuklir dan tertutup bagi inspeksi internasional sedangkan reaktor riset Nahal Soreq terbuka bagi inspeksi.

Sebelumnya, Menteri Infrastruktur Israel, Uzi Landau, mengatakan, sebanyak 7.5 juta jiwa rakyat Israel selama ini mendapat pasokan listrik berbahan bakar batubara dan gas alam impor dan lokal.

Ia mengatakan, sekalipun mampu membangun reaktor nuklirnya secara mandiri, Israel memilih bekerja sama dengan negara lain dalam mewujudkan ambisinya itu.

Landau mengatakan, Israel mampu membangun reaktor nuklir sipilnya itu tanpa pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) atau menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).

Selama ini Tel Aviv bersikap ambigu dalam soal nuklir karena dia tidak membenarkan maupun menolak perihal kepemilikannya atas senjata nuklir.

Menjawab pertanyaan tentang bagaimana Israel membangun pembangkit listrik tenaga nuklirnya tanpa menandatangani NPT, Shaul Tzemach mengatakan, pemerintahnya memiliki beberapa opsi.

Salah satu opsinya adalah bekerja sama dengan negara penandatangan NPT, seperti Prancis, katanya.

Menurut Tzemach, pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Israel yang akan dibangun di kawasan gurun pasir Negev bernama Shivta itu ditargetkan menghasilkan seribu hingga 1.500 megawat listrik.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah