Augustus Le Plongeon berhasil menerjemahkan lembaran catatan kuno dari peradaban Maya. Dalam terjemahannya, terungkap beberapa informasi yang menunjukkan bahwa peradaban Lemuria memang lebih tua daripada peradaban leluhur mereka, Atlantis.
Hingga saat ini, lokasi pasti Benua Lemuria pada masa silam masih menjadi kontroversi, tetapi berdasarkan bukti arkeologis dan teori yang diajukan oleh para peneliti, diperkirakan peradaban ini berada di perairan Samudera Pasifik, mungkin di sekitar wilayah Indonesia saat ini. Dari perkiraan lokasi inilah maka menjadi titik berkembangnya dugaan Lemurian ada hubungannya dengan situs Gunung Padang.
Bukti-bukti yang ditemukan dan diinterpretasikan oleh para ahli arkeologi menambah daya tarik dan misteri Lemuria. Artefak dan struktur yang ditemukan di wilayah Asia Tenggara dan Pasifik memberikan petunjuk tentang keberadaan peradaban yang hilang ini.
Baca Juga: Menguak misteri Atlantis dan Lemurian, dua peradaban Alien yang pernah berjaya di Planet Bumi
Banyak ahli spiritual dan arkeolog percaya bahwa bangsa Lemuria dan Atlantis menggunakan kristal secara intensif dalam kehidupan mereka. Edgar Cayce, seorang spiritualis Amerika, telah mengungkapkan hal yang sama melalui channelingnya. Kuil-kuil Lemuria dan Atlantis memiliki generator kristal raksasa yang dikelilingi oleh kristal-kristal lain sebagai sumber energi dan untuk tujuan penyembuhan.
Beberapa monumen batu misterius di bawah perairan Yonaguni, Jepang, menimbulkan dugaan bahwa mungkin ini adalah sisa-sisa dari peradaban Lemuria yang hilang.
Bangsa Lemuria, berbeda dengan bangsa Atlantis, diyakini sebagai manusia yang tingkat evolusinya tinggi dan spiritual. Mereka hidup dalam kedamaian dan bermoral.
Namun, kekuasaan Atlantis sebagai peradaban superpower memicu niat mereka untuk menaklukkan bangsa-bangsa lain, termasuk Lemuria yang mereka pandang sebagai peradaban kuat.
Baca Juga: Lima teori ini berupaya menyibak misteri Atlantis, teori terakhir paling ekstrem
Akibatnya, invasi Atlantis ke Lemuria berhasil dengan mudah karena Lemuria tidak memiliki teknologi perang sehebat Atlantis. Para Lemurian yang terdesak akhirnya meninggalkan Bumi untuk mencari tempat tinggal baru di planet lain yang mirip dengan Bumi.