Ghazwatul Hind berdasarkan Nubuwah Rasulullah SAW adalah gerbang Perang Dunia 3?

- 25 Februari 2023, 18:47 WIB
Ilustrasi jet tempur -
Ilustrasi jet tempur - /Pixabay/ Robert Waghorn

WartaBulukumba - Ghazwatul Hind atau Ghazwa-e-Hind adalah istilah dalam hadits yang merujuk pada suatu peristiwa perang besar-besaran yang diprediksi akan terjadi di India pada masa depan.

Istilah "ghazwa" secara harfiah berarti "kampanye militer" atau "perang", sementara "Hind" merujuk pada India.

Beberapa hadits menyebutkan tentang Ghazwatul Hind, meskipun ada perdebatan di kalangan ulama tentang keaslian dan interpretasi hadits-hadits tersebut.

Nubuwah Rasulullah SAW tentang Ghazwatul Hind pun hingga kini masih multi tafsir di kalangan ulama.

Baca Juga: Puluhan mimpinya terbukti tapi Muhammad Qasim tetap menolak disebut sebagai calon Imam Mahdi

Beberapa hadits menyatakan bahwa perang tersebut akan terjadi pada masa Nabi Muhammad SAW atau setelahnya, dan akan melibatkan tentara Muslim dari berbagai negara, termasuk Arab dan non-Arab, serta akan memunculkan kemenangan besar bagi umat Islam.

Beberapa hadits juga menggambarkan bahwa perang tersebut akan melibatkan kekuatan besar dari India dan bahwa kaum Muslim akan mengalami kesulitan dan kegagalan pada awalnya, tetapi kemudian akan meraih kemenangan.

Namun demikian, interpretasi dan pemahaman tentang Ghazwatul Hind bervariasi di kalangan ulama dan para ahli hadits, dan ada banyak pandangan yang berbeda mengenai apa yang mungkin terjadi di masa depan terkait dengan peristiwa ini.

Baca Juga: Mimpi Muhammad Qasim dan petunjuk Rasulullah SAW tentang bagian Kenabian

Salah satunya diriwayatkan bahwa Abu Hurairah, yang mengatakan: "Utusan Allah berjanji bahwa kita akan menyerang India. Jika aku hidup (cukup lama) untuk melihatnya, maka aku akan mengorbankan diriku dan kekayaanku. Jika aku terbunuh, maka aku termasuk ke dalam golongan syahid, dan jika aku selamat, maka aku akan menjadi Abu Hurairah Al-Muharrar (yang terbebas dari Api Neraka)." [Sunan an-Nasa'i 3174, derajat Sahih].

Sementara itu beberapa ulama berpendapat bahwa peristiwa Ghazwatul Hind sebenarnya telah terjadi di masa lalu dan bukan terjadi di masa depan.

Armageddon

Ghazwatul Hind banyak sebagai gerbang dari perang besar akhir zaman dan ada yang menyebutnya Perang Dunia 3. Yang menarik, dalam awal perang tersebut Pakistan yang mewakili umat Islam akan berperang dengan India yang bersekutu dengan Amerika Serikat dan Zionis.
 
 
Argumentasi dan penjelasannya dapat ditelusuri dalam buku "Armageddon Peperangan Akhir Zaman - Menurut Al Quran, Hadits, Taurat dan injil" yang disusun oleh Wisnu Sasongko dan diterbitkan Gema Insani pada tahun 2003.
 
Armageddon adalah nama sebuah gunung di Palestina. Arti Armageddon berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ar berarti 'gunung', dan Mageddon=Magiddo adalah nama kota kuno di wilayah Israel sebelah utara.
 
Kota Magiddo terletak di pegunungan Samaria, yang membentang dari Magiddo di utara sampai ke Hebron di selatan.
 

Dalam buku itu dijelaskan penulisnya bahwa Armageddon adalah peristiwa besar di akhir zaman, yaitu perang dunia terbesar di akhir zaman yang dimulai dari Magiddo.

Hakikat Armageddon adalah penghancuran ''kesombongan'', terutama kesombongan orang-orang kafir, baik Yahudi maupun Nasrani. Mereka sombong atau merasa bangga dengan kecanggihan senjata, bangga dengan kekuatan tentara -- yang semuanya itu tak ada artinya dalam Armageddon. Segala senjata dan banyaknya tentara tak berarti di medan Armageddon. Armageddon adalah arena penampakan Qudratullah (kuasa Allah).

Peperangan Armageddon mempunyai rentang waktu yang lama. Peperangan tersebut menyeret semua negara ke dalam dua poros, yaitu poros kaum kafir yang dipimpin oleh Dajjal dan poros kaum Muslimin yang dipimpin oleh Al Mahdi bersama Isa Al Masih. Siapakah yang akan hancur, dan siapa yang menang?

Baca Juga: Panji-panji hitam pasukan Imam Mahdi sebenarnya adalah jet-jet tempur?

Dalam bukunya, Wisnu Sasongko membeberkan ''rahasia-rahasia'' masa depan yang sudah dijanjikan Allah kepada kaum Muslimin. Janji-janji tentang kemenangan, keagungan, dan kewibawaan yang akan diraih oleh umat Islam, asalkan mau senantiasa berjuang di jalan Allah. Hal itu ditegaskan oleh Allah dalam Al Quran dan Hadits.

Hal itu bisa semakin diperkuat dengan membaca buku "Fitnah & Petaka Akhir Zaman" yang ditulis oleh Abu Fatiah al- Adnani yang diterbitkan Granada Mediatama pada 2007.

Lantas bagaimana alur sejarah antara Pakistan dengan India jika ditinjau dari perspektif lain? Kita bisa menemukan itu dalam sebuah buku yang mengkaji pembentukan Pakistan dan alasan ekonomi untuk pemisahan.

Buku berjudul "How Pakistan Was Formed: The Economic Rationale for Partition" yang ditulis Dipak Basu dan ‎Victoria W. Miroshnik yang diterbitkan Lexington Books pada tahun 2023.

Penulisnya menganalisis faktor-faktor lain dan melihat politik dan pengaruh Muhammad Ali Jinnah, Mahatma Gandhi, dan Jawaharlal Nehru.

Fakta sejarah juga mengungkapkan bahwa sudah terjadi perang beberapa kali antara Pakistan melawan India sejak dahulu sampai sekarang.

Kita bisa membaca buku "Politik Dunia Selatan: Seri Pengantar Politik Global" yang dituls Richard W. Mansbach & Kirsten L. Rafferty yang terbit tahun 2021.

Buku digital ini dapat memberikan tambahan wawasan pengetahuan dan pencerahan bagi pembaca bagaimana memahami persoalan detail antara Pakistan dengan India.

Jika kita hendak melebarkan cakrawala pemahaman maka buku "Islamisme - Satu Plot dari Mesir, Pakistan dan Indonesia" yang ditulis Pdt. Dr. Elia Tambunan, S.Th., M.Pd dan diterbitkan Almuqsith Pustaka, cukup memberikan referens yang sangat bagus.
 
Buku ini lebih fokus menunjukkan apa yang terjadi di dunia Islam, khususnya di Mesir, Pakistan dan Indonesia sehingga melahirkan Islamisme, maksudnya Islam sebagai gerakan politik.
 
Penulisnya meyakini bahwa setting sosial saat itulah yang justru sangat kuat membentuk reaksi kaum Islamis, maksudnya Muslim yang mempersepsikan Islam sebagai gerakan politik, sehingga mereka menggunakan Islamisme untuk bisa hidup, bertahan, berkembang dan memilih kawasan urban sebagai episentrum wilayah dakwah mereka.
 
Mimpi-mimpi Muhammad Qasim
 
Ghazwatul Hind banyak diungkap kembali setidaknya sejak satu dekade terakhir mengirngi fenomena mimpi-mimpi Muhammad Qasim, seorang pemuda Pakistan.

Mimpi-mimpinya memang memiliki kesesuaian dengan beberapa peristiwa yang sudah terjadi namun sampai saat ini, namun Muhammad Qasim menolak untuk disebut sebagai calon Imam Mahdi.

Dalam berbagai wawancara yang dilakukan oleh stasiun TV dan media online di Pakistan, Muhammad Qasim menegaskan bahwa dirinya yang diperintah Allah SWT sejak 2014 sampai saat ini hanya menyebarkan mimpi-mimpi sebagai peringatan dan kabar gembira dari Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Muhammad Qasim secara tegas menolak dirinya disebut Imam Mahdi.

Dalam eskatologi Islam, kemunculan Imam Mahdi bukan karena kemauan Imam Mahdi melainkan karena takdir Allah SWT yang pasti berlaku.

Bahkan Imam Mahdi sendiri tidak menyadari bahwa dirinya adalah Imam Mahdi melainkan setelah Allah mengislahkannya dalam satu malam, seperti yang dikatakan dalam sebuah hadist:

"Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah dalam satu malam." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Kemunculan Imam Mahdi akan didahului oleh beberapa tanda-tanda sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadist:

1. Imam Mahdi akan muncul ketika banyak perselisihan antar manusia dan banyaknya gempa.

2. Baitullah akan diserang oleh suatu pasukan, tetapi bagian tengah pasukan tersebut akan ditelan bumi.

3. Seseorang akan dibaiat di antara makam Ibrahim dengan sudut Kabah.

4. Suatu pasukan yang datang dari negeri Syam menuju Baitullah untuk mengejar seorang lelaki yang dilindungi oleh Allah.

Ada ratusan bahkan ribuan literatur membahas tentang Imam Mahdi, pemimpin akhir zaman dalam eskatologi Islam.

Rujukan-rujukan tersebut menguraikan kedatangan dan latar belakang kondisi dunia saa kedatangan Imam Mahdi bahkan saat Imam Mahdi memimpin dunia.

Kendati begitu, tak satupun dari sekian banyak literatur itu yang bisa menjelaskan dengan khusus dan terperinci tentang sosok Imam Mahdi.

Sebagai contoh, dua buku yang cukup komprehensif di seputar kemunculan Imam Mahdi bisa ditelusuri pada buku berjudul "Imam Mahdi: Dari Proses Pergerakan Hingga Era Kebangkitan" yang ditulis oleh Prof. Ali al-Kurani, tebit pada tahun 2015.

Sebagian dari mimpi-mimpi Muhammad Qasim telah dibukukan dan disebarluaskan melalui grup WhatsApp, YouTube, Instagram, dan diviralkan melalui Twitter.

Mimpi-mimpi Muhammad Qasim menguraikan tanda-tanda besar kiamat yang meliputi kedatangan Dajjal, Yajuj dan Majujj hingga kedatangan kedatangan Isa Al-Masih yang kemudian shalat berjamaah di belakang Imam Mahdi, serta gambaran perang besar melawan India atau Gazwatul Hind.

Seperti diberitakan Antara pada Jumat , 8 Juli 2022 lalu, Muhammad Qasim memuncaki trending topik di jagat Twitter dengan tagar #BuktiMimpiMuhammadQasim.

Pada pekan sebelumnya, dunia twitter Malaysia juga dibanjiri tagar #MimpiMuhammadQasim.

Tagar itu juga dilengkapi tambahan kata "Bukti" di depan tagar untuk menegaskan bahwa sudah puluhan mimpi Muhammad Qasim yang terbukti dan mengingatkan mimpi lainnnya juga akan terjadi.

Salah satu bukti adalah kutipan kata-kata Perdana Menteri Pakistan Imran Khan pada 7 Maret 2022 saat menolak bujukan Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk ikut mengutuk dan memberi sanksi bagi Rusia yang menyerang Ukraina.

"Aku bukan budakmu" itulah kata-kata yang terlontar dari Imran Khan yang secara persis sudah diungkapkan oleh Muhammad Qasim yang menceritakan mimpinya tanggal 27 Agustus 2018.

Penegasan Imran Khan menunjukkan Pakistan tidak lagi akan tunduk dari dikte negara adidaya Amerika Serikat. Bukti itu merupakan satu dari puluhan fakta yang sudah Allah SWT kirimkan melalui pemuda asal Lahore Pakistan itu.

Bukti lain yang mengiringi perjalanan politik Imran Khan juga menjadi benteng penguat keyakinan bahwa mimpi kepada seorang Mukmin di akhir zaman adalah sebuah kebenaran yang akan datang.

Imran Khan juga lengser sebelum berakhir masa jabatan perdana menterinya seperti yang digambarkan Allah SWT dalam mimpi Muhammad Qasim saat Imran Khan dilantik 3,5 tahun lalu.

Semakin banyak mimpinya yang terbukti justru membuat Muhammad Qasim khawatir pengikutnya akan makin mengkultuskannya sehingga dia menegaskan bahwa dia bukanlah calon Imam Mahdi seperti yang dipercaya sebagian besar Muslim dalam kelompok Gerakan Akhir Zaman (Gaza).

"Aku seorang warga Pakistan biasa. Mimpiku memiliki pesan khusus untuk umat Muslim seluruh dunia," katanya.

Dalam salah satu mimpi Muhammad Qasim, India akhirnya akan menyerang Pakistan.

Serangan India saat Pakistan lemah itu juga sudah digambarkan dalam mimpi yang justru memperkuat hadist Nabi Muhammad SAW yang sejak 1400 tahun lalu memprediksi terjadinya Gazwatul Hind atau perang suci melawan India.

Dalam bahasa Arab 'Ghazwa' adalah perang besar yang selalu dipimpin Rasulullah Muhammad SAW . Ungkapan 'Ghazwatul Hind' merujuk pada beberapa hadist sahih Nabi Muhammad SAW.

Ketua Gaza Diki Candra Purnama menegaskan selama lima tahun lebih meneliti mimpi Muhammad Qasim tidak ada yang bertentangan dengan Al Qur'an dan hadist, bahkan melengkapinya karena ada gambaran yang lebih detil apa yang akan terjadi.

Ia terus menyebarkan mimpi itu di kalangan ulama di Indonesia, Malaysia dan Pakistan. Alhamdulillah respon positif ditunjukkan oleh beberapa ahli ilmu ketika ia melakukan safari sejumlah pondok pesantren. Satu persatu ulama dan para tokoh aktifis Islam mulai mengakui kebenaran mimpi Muhammad Qasim.

Hal ini menunjukkan bahwa mimpi Muhammad Qasim ini merupakan informasi yang sangat penting yang harus segera dibahas dan dikaji oleh seluruh umat Islam agar selamat dari huru hara akhir zaman.

Hubungan Gaza-Qasim Hubungan Muslim Indonesia melalui Gaza yang aktif menyebarkan mimpi Muhammad Qasim juga sudah diprediksi pada mimpi tanggal 7 Oktober 2021.

Menurut Muhammad Qasim, dalam mimpinya melihat bahwa orang-orang yang akan datang ke Pakistan dari luar negeri telah tiba.

"Saya melihat diri saya duduk di halaman terbuka sebuah rumah bersama Diki Candra disampingnya Faris (Helper Indonesia) dan ada banyak lagi yang lain. Mendekati waktu subuh, saya merasa bahwa Allah SWT berada di singgasananya, di dekat halaman dan juga mengawasi kita dengan cermat. Saya Muhammad Qasim melihat cahaya biru memancar dari singgasana Allah SWT," katanya.

Kemudian dia melihat bahwa Allah SWT memberi sesuatu benda bercahaya dengan warna biru, lalu saya serahkan suatu yang biru itu ke Diki yang kemudian mendistribusikannya secara merata kepada semua orang yang ada.

Sekitar seminggu kemudian, akhirnya benar-benar terbukti ada utusan Indonesia yang datang ke Lahore, dan berita itu membuat sebagian Muslim Pakistan yang selama ini mengabaikan mimpi Muhammad Qasim akhirnya semakin menguatkan perjuangan menyebarkan mimpi yang menjadi petunjuk akhir zaman.

"Banyak rintangan yang dihadapi saat di perjalanan ke Pakistan, bahkan hampir putus asa, tetapi Allah SWT memudahkan di detik-detik terakhir," kata Diki mengenang perjalanan ke Lahore di tengah pandemi COVID-19 pada Oktober 2021.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x