Sejarah dan misteri situs Gunung Padang: Diduga dibangun oleh peradaban maju sebelum Nabi Adam AS

6 Juli 2023, 00:50 WIB
Situs Gunung Padang diduga peninggalan peradaban maju sebelum Nabi Adam AS /tangkapan layar YouTube Universe Inside You

WartaBulukumba - Mungkinkah di masa lalu yang jauh, situs Gunung Padang menjadi tempat magis di mana piramida megah berdiri sebagai portal teleportasi bahkan mesin waktu? Bangsa dari peradaban maju, dengan kearifan dan teknologi tinggi di dalam gemerlap kristal, mempelajari kebijaksanaan para leluhur, menggali rahasia alam semesta.

Situs megalitikum di Gunung Padang sebenarnya sudah ditemukan sejak lama, meski baru mendunia setelah muncul isu ada piramida besar di sana.

Situs ini ditemukan pertama kali oleh warga Belanda bernama NJ Krom pada 1914. Namun, Pemkab Cianjur baru melakukan konservasi pada 1979. Situs megalitikum Gunung Padang terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. 

Mengutip Lipi.go.id, pada 9 Februari 2012, hasil pengeboran tim Peneliti Bencana Katastropik Purba (BKP) menunjukkan pada kedalaman hingga 20 meter ditemukan jejak hasil buatan manusia di Gunung Padang.

Baca Juga: Menyingkap misteri situs Gunung Padang: Bukti sisa teknologi peradaban Lemurian?

Situs megalitik Gunung Padang yang diperkirakan dibangun pada 1500-1000 sebelum masehi, adalah situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara dan merupakan contoh bangunan masa prasejarah punden berundak dalam skala besar.

Menhir, dolmen, sarkofagus, kubur batu, punden berundak, dan arca adalah berbagai hasil terpenting dari kebudayaan megalitikum. Situs Gunung Padang dinilai memiliki informasi luar biasa mengenai peradaban Indonesia ribuan tahun lalu.

Sementara itu berkembang pula teori bahwa situs Gunung Padang adalah salah satu sisa peninggalan peradaban maju berteknologi tinggi, jauh sebelum homo sapiens menguasai Bumi. Dengan demikian, peradaban yang dimaksud adalah peradaban makhluk cerdas di Bumi jauh sebelum hadirnya Nabi Adam AS.

Baca Juga: Mendaki misteri Gunung Padang: Piramida peninggalan Atlantis ataukah portal waktu alien?

Sedikitnya ada tiga peradaban makhluk cerdas sebelum Nabi Adam AS yang kerap dikaitkan dengan situs Gunung Padang yaitu Atlantis, Lemurian dan bangsa Nisnas.

Lemurian 

Para peneliti menempatkan era peradaban Lemuria sekitar periode 75.000 SM hingga 11.000 SM, menjelaskan bahwa bangsa Atlantis dan Lemuria hidup bersama dalam ribuan tahun yang lama.

Dalam buku "Lemuria: A Civilization Time Forgot" yang ditulis
Una Marcotte, diterbitkan Balboa Press tahun 2018, ditegaskan bahwa sebelum Atlantis, ada Lemuria. Tidak pasti kapan peradaban ini ada, tetapi perkiraan ilmuwan adalah sekitar 300.000 SM. Itu adalah masa ketika orang mulai hidup bermasyarakat dan membangun tempat berlindung di tepi laut, karena air sangat sakral bagi mereka.

Baca Juga: Lingkaran misteri Atlantis di antara mitos dan sains

Disebutkan bahwa Lemurian sangat spiritual dan mempraktikkan kesetaraan karena tidak pernah dipraktikkan sejak itu. Setiap orang sama terlepas dari pekerjaan apa yang mereka berikan untuk kesejahteraan dan kenyamanan orang lain. Ada Dewan Tetua, pria dan wanita bijaksana yang memberikan nasihat dan saran kepada mereka yang meminta bantuan, tetapi bahkan kelompok ini tidak memiliki yurisdiksi atas orang lain di desa mereka. 

Lantas di mana lokasi Lemurian pada masa silam? Ada beberapa dugaan merujuk ke Nusantara. 

Kita bisa membaca buku "The Lost Land of Lemuri Fabulous Geographies, Catastrophic Histories" yang ditulis Sumathi Ramaswamy, penerbit University of California Press, 2004, yang meskipun tidak menunjuk satu lokasi tertentu namun buku yang ditulis dengan elegan ini adalah yang pertama menjelajahi inkarnasi Lemuria lintas budaya, dari sains era Victoria hingga okultisme Eropa-Amerika hingga India kolonial dan pascakolonial. Secara implisit, mereka yang pernah membaca buku ini lantas berpikir bahwa Lemurian ada di Indonesia masa silam.

Satu-satunya lokasi yang dirujuk dalam buku itu bahwa selama abad kesembilan belas, Lemuria dibayangkan sebagai daratan yang pernah menjembatani India dan Afrika, tetapi menghilang ke lautan ribuan tahun yang lalu, seperti Atlantis. 

Baca Juga: Misteri bangsa Nisnas, makhluk sebelum Nabi Adam yang membangun Atlantis dan Lemurian?

Gagasan tentang Benua Lemuria yang eksis sebelum peradaban Atlantis dan Mesir kuno juga jauh sebelumnya dipaparkan dalam karya Augustus Le Plongeon (1826-1908), seorang peneliti dan penulis abad ke-19 yang menggali situs-situs purbakala peninggalan Bangsa Maya di Yucatan.

Augustus Le Plongeon berhasil menerjemahkan lembaran catatan kuno dari peradaban Maya. Dalam terjemahannya, terungkap beberapa informasi yang menunjukkan bahwa peradaban Lemuria memang lebih tua daripada peradaban leluhur mereka, Atlantis.

Hingga saat ini, lokasi pasti Benua Lemuria pada masa silam masih menjadi kontroversi, tetapi berdasarkan bukti arkeologis dan teori yang diajukan oleh para peneliti, diperkirakan peradaban ini berada di perairan Samudera Pasifik, mungkin di sekitar wilayah Indonesia saat ini. Dari perkiraan lokasi inilah maka menjadi titik berkembangnya dugaan Lemurian ada hubungannya dengan situs Gunung Padang.

Bukti-bukti yang ditemukan dan diinterpretasikan oleh para ahli arkeologi menambah daya tarik dan misteri Lemuria. Artefak dan struktur yang ditemukan di wilayah Asia Tenggara dan Pasifik memberikan petunjuk tentang keberadaan peradaban yang hilang ini.

Baca Juga: Menguak misteri Atlantis dan Lemurian, dua peradaban Alien yang pernah berjaya di Planet Bumi

Banyak ahli spiritual dan arkeolog percaya bahwa bangsa Lemuria dan Atlantis menggunakan kristal secara intensif dalam kehidupan mereka. Edgar Cayce, seorang spiritualis Amerika, telah mengungkapkan hal yang sama melalui channelingnya. Kuil-kuil Lemuria dan Atlantis memiliki generator kristal raksasa yang dikelilingi oleh kristal-kristal lain sebagai sumber energi dan untuk tujuan penyembuhan.

Beberapa monumen batu misterius di bawah perairan Yonaguni, Jepang, menimbulkan dugaan bahwa mungkin ini adalah sisa-sisa dari peradaban Lemuria yang hilang.

Bangsa Lemuria, berbeda dengan bangsa Atlantis, diyakini sebagai manusia yang tingkat evolusinya tinggi dan spiritual. Mereka hidup dalam kedamaian dan bermoral.

Namun, kekuasaan Atlantis sebagai peradaban superpower memicu niat mereka untuk menaklukkan bangsa-bangsa lain, termasuk Lemuria yang mereka pandang sebagai peradaban kuat.

Baca Juga: Lima teori ini berupaya menyibak misteri Atlantis, teori terakhir paling ekstrem

Akibatnya, invasi Atlantis ke Lemuria berhasil dengan mudah karena Lemuria tidak memiliki teknologi perang sehebat Atlantis. Para Lemurian yang terdesak akhirnya meninggalkan Bumi untuk mencari tempat tinggal baru di planet lain yang mirip dengan Bumi.

Mungkin keberadaan mereka saat ini belum kita ketahui, dan ada yang berpendapat bahwa mereka tinggal di Planet Terra di gugus bintang Pleiades.

Meskipun terdengar tak masuk akal, teknologi tinggi yang dimiliki Lemuria pada masa itu membuat penjelajahan luar angkasa mungkin telah terwujud jauh sebelum era peradaban kita saat ini. Hal ini diperkuat oleh penemuan selembar peta kuno unik di Turki yang menggambarkan pandangan udara dari angkasa atas Bumi dengan sangat detail, yang kemungkinan besar telah diciptakan oleh peradaban kuno yang maju dalam bidang astronomi.

Baca Juga: Misteri Atlantis, surga yang hilang itu ada di Indonesia?

Atlantis

Atlantis, sebuah kota legendaris yang tenggelam dalam kegelapan samudera, telah menjadi misteri dan obsesi bagi para sejarawan, arkeolog, dan pecinta mitologi.

Dalam sejarahnya yang mistis, Atlantis sering kali dihubungkan dengan berbagai situs purba di seluruh dunia, dan salah satu yang paling menarik perhatian adalah Gunung Padang di Jawa Barat, Indonesia.

Gunung Padang, dengan keunikan struktur teras-teras batunya yang menyerupai piramida, telah memicu spekulasi tentang hubungannya dengan Atlantis. 

Baca Juga: Merinding! Time Traveler dari tahun 2714 ungkap serangan Alien dan ditemukannya Kota Atlantis!

Salah satu alasan mengapa Gunung Padang dikaitkan dengan Atlantis adalah usianya yang sangat tua. Meskipun belum ada konsensus yang pasti tentang usia Gunung Padang, beberapa penelitian menyatakan bahwa situs ini mungkin memiliki sejarah ribuan tahun. Usia yang luar biasa ini menciptakan kemungkinan bahwa Gunung Padang adalah bagian dari peradaban prasejarah yang hidup sebelum kejatuhan Atlantis.

Selain itu, struktur teras-teras batu yang ada di Gunung Padang juga mengingatkan pada gambaran Atlantis yang populer. K emiripan ini memperkuat keyakinan bahwa Gunung Padang mungkin memiliki hubungan dengan kota legendaris tersebut.

Namun, penting untuk dicatat bahwa hubungan antara Gunung Padang dan Atlantis masih menjadi subjek spekulasi dan kontroversi. Tidak ada bukti yang meyakinkan yang secara langsung menghubungkan kedua situs ini. Banyak arkeolog dan sejarawan skeptis terhadap klaim ini, menganggapnya sebagai hipotesis yang belum terbukti secara ilmiah.

Selain itu, para peneliti juga mengakui bahwa pencarian Atlantis masih belum menemui titik terang yang pasti. Kisah tentang Atlantis pertama kali muncul dalam tulisan Plato pada abad ke-4 SM, namun hingga saat ini tidak ada bukti konkret tentang keberadaan kota tersebut. Atlantis tetap menjadi legenda dan misteri.

Baca Juga: Alien dan UFO pada sejumlah uang kuno di dunia! Sisa peradaban bangsa Nisnas?

Nisnas

Bangsa Nisnas berkuasa di Bumi jauh sebelum Nabi Adam AS diturunkan. Bahkan jauh sebelum Azazil dikenal sebagai Iblis  yang dilaknat. Sekali waktu Azazil diutus ke Bumi dengan memimpin sepasukan malaikat untuk menghancurkan bangsa-bangsa perusak. Selain Islam, berbagai manuskrip dan kitab-kitab kuno juga menceritakan Azazil adalah makhluk paling alim dan bertaqwa di luar jenis makhluk bernama malaikat.

Sejumlah versi juga meyakini bahwa bangsa Nisnas atau Nasnas, makhluk sebelum Nabi Adam yang telah membangun peradaban Atlantis dan Lemurian. Ada pula pendapat bahwa Nisnas tidak ada hubungan dengan keduanya. Dalam beberapa literatur dan kitab-kitab kuno disebutkan bahwa bangsa perusak di muka Bumi pada masa itu adalah bangsa Nisnas dan Jin.

Mereka menguasai teknologi tinggi hingga mampu menciptakan persenjataan. Mereka telah menciptakan apa yang kita sebut sebagai nuklir, pesawat antariksa, hingga teknik pengolahan dan peleburan logam yang sangat canggih.

Baca Juga: Menyibak misteri Tartarian! Peradaban maju yang sengaja dihapus dari sejarah?

Dengan persenjataan canggih itu mereka berperang, menindas sesamanya, dan saling menumpahkan darah. Bumi pun rusak akibat perang.

Mereka telah melupakan tugasnya sebagai khalifah di muka Bumi sehingga dimusnahkan dari muka Bumi ini untuk digantikan oleh khalifah yang baru, yaitu Nabi Adam.

“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah. Padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman,“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah: 30)

Pelbagai literatur yang merujuk sejumlah manuskrip yang kemudian dikomparasikan dengan kitab-kitab kuno hingga kitab-kitab suci agama samawi, terutama Al Quran, telah memunculkan beberapa rekonstruksi yang sangat menarik tentang bangsa Nisnas.

Baca Juga: Misteri peradaban maju Tartarian yang hilang! Bangsa raksasa berteknologi canggih yang melampaui zaman modern?

Dengan penguasaan kitab-kitab klasik, Al Quran, hadits, dan sumber-sumber kontemporer, sejumlah penulis buku mencoba membongkar misteri itu.

Salah satu uraian yang cukup lengkap bisa ditemukan dalam buku berjudul "Para Penghuni Bumi Sebelum Manusia" yang ditulis oleh Mukti Ali, diterbitkan penerbit Zahira tahun 2014.

Dalam sisi yang agak berbeda, buku "Lemurian Adlantis Nusantara: True Back History of Indonesia"  disusun dan diterbitkan Santo Saba Piliang pada tahun 2020. Di dalamya ada uraian tentang lokasi  Atlantis yang dipercaya berada di Indonesia pada masa silam.

Pendekatan yang agak berbeda bisa kita telusuri pada buku "Sejarah Arab Sebelum Islam - Buku 1 Geografi, Iklim, Karakteristik, dan Silsilah · Volume 1" yang disusun Dr. Jawwad Ali, diterbitkan Pustaka Alvabet pada 2018.

Baca Juga: Misteri peradaban maju Tartarian! Benarkah sejarah mereka sengaja dihapus oleh elit global?

Merujuk pada sumber-sumber klasik seperti manuskrip-manuskrip, artefak-artefak, catatan-catatan orang Yunani, Romawi, Ahli Kitab Yahudi, serta ditopang penemuan mutakhir ahli arkeologi, buku Dr. Jawwad Ali ini memaparkan dengan narasi yang lugas, deskripsi yang jelas, pengamatan mendalam dan penjelasan komprehensif perihal bangsa Arab kuno sebelum Islam.

Mereka mirip manusia tapi bukan bangsa manusia. Mereka hidup layaknya manusia; mereka makan, minum, menikah, dan memiliki keturunan. Mereka juga berperadaban, memiliki kerajaan, mendirikan kota, membangun jembatan, membuat mesin-mesin canggih dan berperang antar sesama.

Satu kelebihan mereka yang luar biasa adalah kemampuan telepati. Teknologi mereka sangat maju, lebih dari teknologi pada saat ini, dan mereka telah membangun kota-kota yang sangat megah dengan segala teknologi canggih dan tata kota yang sempurna.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler