Misteri Atlantis, surga yang hilang itu ada di Indonesia?

20 Januari 2023, 13:41 WIB
Ilustrasi Kota Atlantis yang hilang /Pixabay/Casper Ghost

WartaBulukumba - Sebuah negara kota yang diselubungi misteri, Atlantis, mungkinkah terletak di Indonesia pada masa silam?

Versi itu kian sengit dalam ruang perdebatan para ilmuwan saat ada teori lain yang menyebutkan Lemurian ada di Indonesia. Bukan Atlantis.

Atlantis dan Lemurian dipercaya sebagai dua peradaban yang telah memiliki tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat maju. Bahkan jauh melampaui teknologi yang ada saat ini.

Baca Juga: Menguak misteri Atlantis dan Lemurian, dua peradaban Alien yang pernah berjaya di Planet Bumi

Buku yang ditulis oleh Abdul Khafi Syatra berjudul "Misteri Atlantis: Surga yang Hilang itu Ada di Indonesia?" penerbit FlashBooks, Yogyakarta pada tahun 2010, menjadi salah satu referensi penting bagi sesiapa pun yang ingin larut menelusuri misteri Atlantis.

Lalu semakin menarik menautkan Atlantis dengan Indonesia, ketika seorang peneliti di Indonesia pada tahun 2015 bernama Dhani Irwanto, seorang alumni UGM, mengumpulkan sedikitnya 60 bukti tentang kota legenda itu di Laut Jawa.

Hasil kajiannya yang telah dibukukan itu disusun dengan merujuk petunjuk tulisan Plato, filsuf Yunani, yang juga mencatat keberadaan Atlantis secara rinci pada 360 tahun sebelum Masehi.

Baca Juga: Merinding! Time Traveler dari tahun 2714 ungkap serangan Alien dan ditemukannya Kota Atlantis!

Bukti tersebut, antara lain, ditemukan di Pulau Bawean yang, dinilai Dhani, merupakan purwarupa Atlantis.

Bukti yang pertama ditelusuri, kata Dhani, yakni dataran dan saluran. Luas dataran Atlantis pada 11.600 tahun lebih silam itu adalah 555 x 375 kilometer persegi.

Bentuknya seperti selongsong peluru, ada pegunungan di bagian utara Atlantis serta laut di bagian selatan.

“Lokasinya yang cocok dengan kondisi sekarang itu di wilayah Kalimantan Tengah,” jelas Danidalam sebuah diskusi di Lawang Wangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada 2 Desember 2015.

Baca Juga: Menguak penampakan UFO di Sulsel pada 1955 yang disaksikan sejumlah penduduk Bulukumba hingga Pinrang

Lokasi Atlantis menurut Plato

Beberapa catatan menyebutkan, Atlantis membentang mulai wilayah Mediterania hingga Pegunungan Andes di seberang Samudra Atlantik.

Plato, seorang filsuf Yunani Kuno mendefinisikan Atlantis dalam bukunya  "Timaeus" dan "Critias."

Di buku Timaeus, Plato mengungkapkan bahwa di depan selat "Mainstay Haigelisi" terdapat pulau yang sangat besar. Dari sana kita bisa bepergian ke pulau lainnya.

Baca Juga: Misteri 75 tahun insiden Fort Knox, pilot Thomas Mantell tewas saat mengejar UFO

Di depan pulau-pulau itu semuanya merupakan daratan yang dikelilingi samudra, dan itu adalah kerajaan Atlantis.

Atlantis disebutkan Plato punya empat saluran air utama yang mengelilingi dataran. Kemudian ada saluran terusan untuk transportasi sehingga antarsungai terhubung serta saluran irigasi pasang-surut. 

Berkaca dari maknanya, Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit Atala, yang artinya surga atau menara peninjauan (watch tower), Atalaia (Portugis) dan Atalaya (Spanyol).

Baca Juga: Alien disebutkan dalam Al Quran? Ini penjelasannya

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, Atlantis berarti "Pulau Atlas".

Atlas merupakan nama Dewa Penyangga Bumi yang namanya kini menjadi ciri khas sebab digunakan sebagai buku yang berisi sekumpulan peta geografis Bumi.

Sebagai Atlas, maka Atlantis adalah sekumpulan manusia, ilmunya dan peradabannya.

Sejatinya, tenggelamnya Atlantis adalah musnahnya manusia karena kesombongannya.

Umat tersebut ditenggelamkan sebab tidak bisa melestarikan keseimbangan tatanan kehidupan.

Plato menyatakan bahwa wilayah Atlantis yang saat itu merupakan sentra dari peradaban semesta dari sektor budaya, kekayaan alam, ilmu, teknologi dan lain-lainnya.

Ia menegaskan bahwa keberadaan Atlantis itu ada di Samudra Atlantik yang sekarang.

Saat itu, ia bersikeras bahwa bumi ini datar dan dikelilingi oleh satu samudra secara menyeluruh.

Pendapatnya ditolak oleh para ilmuwan seperti Copernicus, Galileo Galilei, Einstein dan Stephen Hawking, demikian juga dengan para ilmuwan masa kini.

Di sisi lain, Teori Relativitas yang ditelurkan Albert Einstein justru menyanggah teori gravitasi yang kemudian dijadikan rujukan oleh penganutteori Bumi datar.

Dalam berbagai catatan berdsarkan referensi dari Plato itulah, letak Atlantis disebut berada di barat laut tengah yang sangat jauh. Atlantis Menghasilkan emas dan perak yang jumlahnya tak terhingga.

Istananya dikelilingi tembok emas dan dipagari dinding perak. Dinding tembok di dalam istana bertahtakan emas, mengkilap dan megah.

Mereka mempunyai pelabuhan dan kapal dengan amunisi yang sempurna. Teknologi mereka telah sampai pada teleportasi, kemampuan memindahkan orang maupun barang dengan menembus ruang.

Atlantis dihantam gempa super besar yang mengakibatkan peradaban majuitu tenggelam ke dasar laut.

Dalam kalkulasi Plato, Atlantis tenggelam kurang lebih 11.150 tahun lalu.

Plato sudah kesekian kalinya mengutarakan bahwa cerita tentang situasi Atlantis sudah turun temurun dan bukan hasil rekayasa.

Ia bahkan pergi menemui biksu dan rahib di Mesir untuk meminta petunjuk.

Bahkan guru Plato, yakni Socrates perihal kerajaan Atlantis, ia menegaskan bahwa cerita tersebut adalah nyata dan ilustrasinya bahkan lebih kuat dari cerita yang direkayasa tersebut.

Penemuan-penemuan yang menggemparkan dunia

Penemuan-penemuan yang menggemparkan telah dimulai sejak tahun 1960-an.

Pada tahun 1968, di sebuah Kepulauan Bimini, Samudra Atlantik sejumlah penyelam melihat sebuah jalan besar di dasar laut.

Setelah mereka menelusuri lebih dalam, ternyata benar sebuah jalan besar yang membentang dan terbuat dari batu raksasa.

Jalan tersebut dibuat menggunakan poligon dan batu persegi panjang.

Tekstur maupun ukuran batunya tidak sama, tapi batu tersebut tersusun rapi dan konturnya cemerlang.

Di tahun 1974, Sebuah penemuan juga muncul pada kapal peninjau laut Uni Soviet yang membuat 8 lembar foto yang kemudian jika disatukan akan menyerupai bentuk bangunan kuno mahakarya manusia.

Tidak hanya itu, pada tahun 1979 juga, para ilmuwan Amerika dan Prancis menemukan sebuah piramida di dasar laut "segitiga maut" Bermuda, tentunya dengan instrumen mereka yang sangat canggih.

Piramida tersebut memiliki panjang sekitar 300 meter, tinggi setidaknya 200 meter, serta puncak piramida hanya berjarak 100 meter dengan permukaan samudra, dan diyakini ukurannya melebihi piramida Mesir.

Terdapat juga dua lubang raksasa dibagian bawah piramida, air laut mengalir di dasar lubang dengan kecepatan yang luar biasa.

Benarkah semua penemuan tersebut adalah bekas peninggalan negara kota  Atlantis?

Atlantis adalah Indonesia?

Profesor Arysio Santos melakukan penelitian selama kurang lebih 30 tahun tentang legenda "Benua Yang Tenggelam".

Selama tiga dekade itu, 33 perbandingan mengenai luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, sampai cara bertani ia telah ungkapkan.

Hingga akhirnya penulusuran tersebut membuatnya mengarah bahwa "Surga Yang Hilang" itu berada di Indonesia.

Banyak buku yang ia telah terbitkan, termasuk "Atlantis, The Lost Continent Finally Found", hingga pada tanggal 9 September 2005, sejak dua bulan setelah buku terakhirnya itu terbit, beliau wafat.

Profesor Santos mengatakan bahwa manusia pertama kali muncul sejak tiga juta tahun lalu di daratan Afrika.

Dan, manusia purba tersebut bertransmigrasi ke seluruh Eurasia, hingga ke ujung Timur dan Australia setidaknya satu juta tahun yang lalu.

Lalu, di Nusantara inilah untuk pertama kali mereka menemukan iklim yang ideal untuk berkembang biak dan bertahan hidup.

Maka sebenarnya disinilah nenek moyang kita menemukan budaya bercocok tanam dan peradaban yang sangat maju.

Perkembangan tersebut terjadi pada masa pleistosen atau akhir zaman es, dimulai sejak sekitar 2,7 juta tahun silam dan selesai pada 11.600 tahun silam.

Permukaan laut pada zaman pleistosen lebih rendah 130 meter - 150 meter dari permukannya saat ini.

Bumi pernah mengalami kejadian kenaikan air laut dari 130 meter hingga 150 meter.

Akibat insiden tersebut Atlantis tenggelam dan hilang untuk selamanya bersama sebagian penduduknya yang awalnya sangat banyak.

Berdasarkan data-data hasil penemuan Plato, saat bencana tersebut terjadi, jumlah penduduk Atlantis mencapai 20 juta dan itu hanya di Dataran Agung saja.

Sentra manusia yang sangat fantastis ini hanya mungkin terjadi dengan sistem budaya bercocok tanam terkemuka hingga bisa dua atau tiga kali panen dalam satu tahun.

Produktivitas pertanian yang besar ini sudah menjadi ciri khas diwilayah tersebut, terkhususnya di Jawa dan Sumatera.

Dua puluh empat syarat Atlantis

Para ilmuwan membuat kesepakatan dengan menciptakan 24 syarat untuk menjadi Atlantis, di mana saja di seluruh dunia.

Para peneliti Atlantis dari 15 negara yang berkumpul di Pulau Milos, Yunani pada tanggal 11-13 Juli 2005 melakukan diskusi terkait posisi Atlantis, dan akhirnya memunculkan sebuah kejelasan perihal wacana Atlantis.

Lahirnya 24 syarat tentang Atlantis adalah untuk tidak mengacaukan data-data dan situs-situs yang telah ditemukan sebelumnya lewat klaim-klaim yang tidak otentik dan tanpa didukung dasar yang kuat.

Para spesialis bidang arkeologi, geologi, vulkanologi, dan ilmu-ilmu lain datang mempresentasikan pandangan mereka tentang semua aspek mengenai Atlantis dalam Konferensi yang bertajuk "Hipotesis Atlantis, Mencari Benua Yang Hilang"

Berikut 24 syarat Atlantis.

1. Metropolis Atlantis harus terletak di suatu tempat yang tanahnya pernah ada atau sebagian masih ada.

2. Metropolis Atlantis harus mempunyai morfologi yang jelas berupa selang-seling daratan dan perairan yang berbentuk cincin memusat.

3. Atlantis harus berada di luar pilar-pilar Hercules.

4. Metropolis Atlantis lebih besar dari Libya dan Anatolia, serta Timur Tengah dan Sinai (gabungan).

5. Atlantis harus pernah dihuni oleh masyarakat maju/beradab/cerdas (literate population) dengan keterampilan dalam bidang metalurgi dan navigasi.

6. Metropolis Atlantis harus secara rutin dapat dicapai melalui laut dari Athena.

7. Pada waktu itu, Atlantis harus berada dalam situasi perang dengan Athena.

8. Metropolis Atlantis harus mengalami penderitaan dan kehancuran fisik parah yang tidak terperikan (unprecedented proportion).

9. Metropolis Atlantis harus tenggelam seluruhnya atau sebagian dibawah air.

10. Waktu kehancuran Metropolis Atlantis adalah 9000 tahun Mesir, sebelum abad ke-6 SM.

11. Bagian dari Atlantis berada sejauh 50 stadia (7,5 km) dari kota.

12. Atlantis padat penduduk yang cukup untuk mendukung suatu pasukan besar (10.000 kereta perang, 1.200 kapal dan 1.200.000 pasukan).

13. Ciri agama penduduk Atlantis adalah mengorbankan banteng-banteng.

14. Kehancuran Atlantis dibarengi oleh adanya gempa bumi.

15. Setelah kehancuran Atlantis, jalur pelayaran tertutup.

16. Gajah-gajah hidup di Atlantis.

17. Tidak mungkin terjadi proses-proses, selain proses-proses fisik atau geologis yang menyebabkan kehancuran Atlantis.

18. Di Atlantis, banyak mata air panas dan dingin dengan kandungan endapan mineral.

19. Atlantis terletak di dataran pantai berukuran 2000×3000 ????????????????????????, dan dikelilingi oleh pegunungan yang langsung berbatasan dengan laut.

20. Atlantis menguasai negara-negara lain pada zamannya.

21. Angin di Atlantis berhembus dari arah Utara (hanya terjadi di belahan bumi Utara)

22. Batuan Atlantis terdiri dari bermacam warna, yaitu hitam, putih dan merah.

23. Banyak saluran-saluran irigasi dibuat di Atlantis.

24. Setiap 5 dan 6 tahun sekali, penduduk Atlantis berqurban banteng.

Dengan dibuatnya dua puluh empat syarat Atlantis, harapan di bidang sains bisa objektif terhadap segala klaim-klaim yang dilakukan para ahli dalam mengungkap misteri Atlantis.

Sehingga, tidak ditemukan lagi klaim berbau "rasis" terkait letak atau lokasi Atlantis.

Meskipun telah dibuat kesepakatan mengenai syarat menjadi Atlantis, kontroversi dan misterinya tetap saja akan menyelimuti umat manusia dari masa ke masa.

Walaupun banyak pakar yang menyatakan penemuannya, tetap saja belum ada satupun yang mampu menjawab dan menjelaskan secara spesifik bukti-bukti yang mereka dapatkan di lapangan.**

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler