Network
WartaBulukumba.Com - Masyarakat Bulukumba, Sulawesi Selatan menyebutnya 'kunrulu'. Biasanya buah ini tersembunyi di antara rimbunnya dedaunan dan cabang-cabang pohon. Buah winter melon atau yang lebih dikenal dengan sebutan buah kundur di Indonesia, seringkali tumbuh liar tanpa lirikan perhatian.
Ketika penyakit demam atau gejala tifus menyerang, masyarakat Bulukumba segera memburu buah kunrulu ini untuk pengobatan tradisional yang telah diwariskan turun-temurun.
Masyarakat Bulukumba memiliki cara khas dalam memanfaatkan buah kunrulu. Mereka memarut buah ini, lalu meminum airnya tanpa direbus. Ampas dari parutan tersebut kemudian dibalurkan ke seluruh tubuh penderita demam atau tifus. Metode ini dianggap efektif dalam menurunkan panas dan mempercepat pemulihan.
Baca Juga: Di Bulukumba disebut 'lippujang', tanaman herbal alami dengan sederet manfaat kesehatan
Mengenal Winter Melon Lebih Dekat
Secara umum, di Indonesia buah ini dikenal dengan nama kundur, sementara di luar negeri lebih dikenal sebagai winter melon. Mengutip Healthline.com, buah ini juga disebut labu abu, benincasa hispida, labu lilin, labu putih, dan semangka Cina. Buah winter melon banyak ditemukan tumbuh liar di kawasan Asia Selatan.
Buah winter melon tumbuh pada tanaman merambat dan matang menjadi melon bulat atau lonjong dengan ukuran dan warna yang menyerupai semangka.
Saat matang, permukaan luar buah ini berubah menjadi lapisan abu-abu, itulah sebabnya disebut juga labu abu. Rasa lembutnya mirip dengan mentimun, menjadikannya tambahan yang populer dalam masakan Cina dan India.
Baca Juga: Keajaiban daun 'paipai' yang banyak tumbuh di Bulukumba: Mengatasi kolesterol hingga tekanan darah
Kandungan Nutrisi dan Manfaat Kesehatan
Menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah yang dikutip dari laman AloDokter, buah kundur kaya akan kandungan air dan serat. Selain itu, buah ini juga mengandung berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin B2, vitamin C, zinc, magnesium, zat besi, fosfor, kalium, flavonoid, karoten, dan antioksidan lainnya.
