Kenali gejala ADHD: Penyebab, pencegahan dan pengobatan

- 15 Maret 2024, 17:09 WIB
Kenali gejala ADHD pada anak: Penyebab, pencegahan dan pengobatan
Kenali gejala ADHD pada anak: Penyebab, pencegahan dan pengobatan /Freepik/@DrazenZigic

Banyak ciri ADHD sering kali terlihat sebelum usia 4 tahun dan pasti sebelum usia 12 tahun, tetapi mungkin tidak mengganggu kinerja akademis dan fungsi sosial secara signifikan sampai masa sekolah menengah.

ADHD sebelumnya hanya disebut sebagai attention deficit disorder (ADD). Namun, kemunculan umum hiperaktif pada anak yang terkena—yang sebenarnya adalah ekstensi fisik dari defisit perhatian dan impulsif—mendorong perubahan menjadi istilah yang digunakan saat ini.

ADHD memiliki tiga bentuk yaitu inattentive, hyperactive/impulsive, dan kombinasi dari keduanya. Gejala ADHD bervariasi dari ringan hingga parah dan dapat menjadi masalah di lingkungan tertentu, seperti di rumah atau di sekolah.

Keterbatasan sekolah dan gaya hidup terorganisir membuat ADHD menjadi masalah, sedangkan pada generasi sebelumnya, gejala mungkin tidak mengganggu fungsi anak secara signifikan karena ekspektasi terhadap perilaku anak yang normal berbeda. Meskipun beberapa gejala ADHD juga dapat terjadi pada anak tanpa ADHD, gejala tersebut lebih sering dan parah pada anak dengan ADHD.

Meskipun ADHD dianggap sebagai gangguan pada anak dan selalu dimulai selama masa kanak-kanak, kondisi ini mungkin tidak terdeteksi hingga remaja atau dewasa. Perbedaan neurologis berlanjut hingga dewasa, dan sekitar separuh dari orang terus memiliki gejala perilaku saat dewasa.

Pada orang dewasa, gejalanya meliputi kesulitan berkonsentrasi, kesulitan menyelesaikan tugas, rasa gelisah, perubahan suasana hati, kurang sabar, dan kesulitan dalam menjaga hubungan. ADHD mungkin lebih sulit untuk didiagnosis selama dewasa.

Gejalanya mungkin mirip dengan gangguan mental lainnya, termasuk gangguan suasana hati dan gangguan kecemasan. Orang dewasa yang mengonsumsi alkohol dan obat-obatan rekreasi juga mungkin memiliki gejala yang mirip. Dokter meminta orang dewasa untuk mengisi kuesioner guna mendiagnosis ADHD, tetapi mereka juga mungkin perlu meninjau catatan dari sekolah untuk mengonfirmasi pola ketidakmampuan atau impulsivitas.

Orang dewasa dengan ADHD mungkin mendapatkan manfaat dari jenis obat stimulan yang sama dengan yang diberikan kepada anak yang terkena ADHD. Mereka juga mungkin membutuhkan konseling untuk membantu mereka meningkatkan manajemen waktu dan mengembangkan keterampilan lainnya untuk menghadapi kondisi tersebut.

ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif, Kondisi ini dapat berdampak pada prestasi anak di sekolah.***

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x