Pertemuan Putin dan Kim Jong Un: Alarm keras bagi NATO dan dunia yang bergejolak

- 19 Juni 2024, 07:57 WIB
Vladimir Putin dan Kim Jong-un
Vladimir Putin dan Kim Jong-un /

Janji ini tidak hanya menambah ketegangan di Semenanjung Korea tetapi juga meningkatkan kekhawatiran tentang stabilitas regional dan global.

AS sendiri telah menuduh Korea Utara memasok "lusinan rudal balistik dan lebih dari 11.000 kontainer amunisi ke Rusia" untuk digunakan dalam konflik di Ukraina.

Baca Juga: Pertemuan hangat Putin dengan Kim Jong Un: Rusia-Korut bakal kerjasama militer hingga luar angkasa?

Konsekuensi Global dari Aliansi Timur

Stoltenberg tidak hanya berbicara tentang ancaman langsung dari pertemuan tersebut, tetapi juga bagaimana tantangan keamanan di Eropa terkait erat dengan situasi di Asia.

NATO, dalam pertemuan puncaknya yang akan datang di Washington, berencana untuk memperkuat kemitraannya dengan Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, dan Jepang.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya bagi NATO untuk memperluas pengaruhnya dan menghadapi tantangan yang bersifat global, bukan hanya regional.

Stoltenberg juga menyinggung perlunya "konsekuensi" bagi China, mengingat dukungan ekonomi yang diberikannya kepada Rusia.

"Mereka tidak bisa terus menjalin hubungan perdagangan normal dengan negara-negara di Eropa dan pada saat yang sama memicu perang terbesar yang pernah kita saksikan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua," ujarnya dengan tegas.

Tanggapan dan Kekhawatiran Global

Respons terhadap pertemuan ini tidak hanya datang dari NATO. Washington, melalui juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby, menyatakan bahwa hubungan Korea Utara-Rusia diawasi dengan sangat ketat.

Kirby menyebutkan bahwa hubungan ini dapat memiliki "timbal balik" yang berdampak pada keamanan di Semenanjung Korea.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: Reuters KCNA RIA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah