Separuh dari seluruh brigade Israel Penjajah di Gaza dikerahkan ke Rafah

- 23 Mei 2024, 12:51 WIB
Tank-Tank Israel  penjajah
Tank-Tank Israel penjajah /Andolu

WartaBulukumba.Com - Di ufuk Gaza, debu dan asap membubung tinggi, menutupi langit yang dulunya biru. Setengah dari kekuatan yang dikerahkan militer Israel Penjajah kini memusatkan kekuatan di Rafah.  Menerobos masuk menuju jantung kota di selatan.

Di Rafah, waktu seakan berhenti, para pejuang Palestina terus melakukan perlawanan. Video-video dokumentasi pertempuran menunjukkan perlawanan Brigade Al Qassam Hamas, Saraya Al Quds PIJ, dan kelompok pejuang lainnya tetap gigih melancarkan perburuan serdadu Zionis dan penghancuran kendaraan musuh.

Separuh dari seluruh brigade militer Israel Penjajah yang ditempatkan di Jalur Gaza kini fokus pada pertempuran di Rafah.

Baca Juga: 700 ribu warga sipil Palestina di Rafah dan Gaza utara terputus dari makanan dan minuman

Dilaporkan Al Jazeera pada Kamis, 23 Mei 2024, menurut pengawas perang, lima dari sepuluh brigade tersebut tengah beroperasi di kota bagian selatan tersebut, mencoba untuk menembus lebih dalam ke pusat kota.

Laporan terkini dari think tank pertahanan Amerika Serikat, Institute for the Study of War (ISW) dan Critical Threats Project (CTP), menunjukkan bahwa pasukan darat Israel Penjajah sedang maju sepanjang Koridor Philadelphi.

Koridor ini adalah jalur tanah sepanjang 14 kilometer yang terletak antara Mesir dan Gaza, yang menjadi titik strategis dalam operasi militer.

Baca Juga: Terkait tragedi Gaza Imam Shamsi Ali ungkap fenomena mencengangkan di Amerika Serikat

800 ribu warga Palestina meninggalkan Rafah

Berdasarkan laporan ISW/CTP, pesawat tempur Israel Penjajah juga telah mengintensifkan serangan mereka di bagian timur Rafah.

Dilaporkan Reuters pada Rabu, Badan PBB utama di Gaza, UNRWA, memperkirakan pada hari Senin bahwa lebih dari 800.000 orang telah melarikan diri dari Rafah sejak Israel Penjajah mulai menargetkan kota tersebut pada awal Mei, meskipun ada seruan internasional untuk menahan diri.

Militer Israel Penjajah mengatakan telah membunuh seorang individu yang diidentifikasi sebagai Ahmed Yasser Alkara dan digambarkan sebagai operatif Hamas kunci, bersama dengan dua militan lainnya, dalam serangan di Khan Younis.

"Alkara terlibat dalam pembantaian 7 Oktober di komunitas di selatan 'Israel' dan merupakan operatif misil anti-tank yang signifikan yang melakukan serangan terhadap pasukan IDF selama perang," kata pernyataan militer tersebut.

Baca Juga: Berhasil menggerus followers para selebriti! Gerakan Blockout 2024 menarget Kim Kardash hingga Taylor Swift

Pernyataan tersebut juga menyatakan bahwa lima militan lainnya tewas dan telah beroperasi dari dalam sebuah sekolah. Di kota Zawayda di Jalur Gaza tengah, serangan udara Zionis menewaskan tujuh orang dalam satu rumah, kata para medis.

Tepat setelah tengah malam, serangan udara Zionis pada sebuah rumah di kamp Al-Nuseirat di Jalur Gaza tengah menewaskan delapan warga Palestina termasuk anak-anak, kata para medis, sementara serangan udara lainnya pada sebuah masjid, yang menampung keluarga yang mengungsi, di Kota Gaza, menewaskan dan melukai beberapa orang.

Di tepi utara Gaza di Jabalia, kamp pengungsi bersejarah terbesar dari delapan kamp di Gaza, pasukan pendudukan terus melanjutkan ofensif darat yang telah berlangsung bersamaan dengan serangan Rafah selama dua minggu.

Pejabat kesehatan dan penduduk mengatakan seluruh distrik perumahan telah hancur dan puluhan orang tewas dalam operasi tersebut, di area di mana Zionis menarik pasukannya setelah mengklaim telah "membongkar" Hamas pada Januari. 

Sejumlah warga Palestina tewas di Tepi Barat 

Sementara itu Tepi Barat juga semakin membara. Seorang pemuda Palestina syahid pada Kamis pagi akibat luka yang dideritanya dari tembakan serdadu Israel Penjajah selama serangan yang sedang berlangsung di kota utara Tepi Barat, Jenin, dan kamp pengungsinya.

Diwartakan WAFA pada KAmis, Direktur Rumah Sakit Al-Razi, Fawaz Hammad, mengatakan bahwa Mustafa Ibrahim Musa Jabareen, 30 tahun, dari kamp Jenin, meninggal karena luka yang dideritanya kemarin malam di Jenin.

Dengan kematian pemuda tersebut, Jabareen, jumlah korban tewas di kota Jenin dan kampnya sejak dimulainya agresi Zionis pada Selasa pagi lalu telah mencapai 12 orang, termasuk empat anak-anak, seorang guru, dan seorang dokter.

Sebelumnya, pada jam-jam pagi hari Selasa, pasukan pendudukan menembak mati tujuh warga Palestina, termasuk seorang dokter, seorang guru dan dua pemuda, serta melukai 19 orang lainnya, termasuk seorang jurnalis yang tertembak setelah tentara menembaki sekelompok jurnalis yang meliput serangan tersebut.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah