Mimpi Muhammad Qasim: Perang Dunia ke 3 diawali kebrutalan Zionis 'Israel' tak henti di Palestina

- 24 Februari 2024, 05:00 WIB
Kondisi Gaza bak kota mati.
Kondisi Gaza bak kota mati. / /x.com/@UNRWA

WartaBulukumba.Com - Di antara lekuk waktu yang tak terhingga, terdapat cerita-cerita yang menggugah, membangkitkan rasa ingin tahu dan kekhawatiran, sekaligus memberi pelajaran. Salah satunya adalah kisah Muhammad Qasim, seorang individu yang mendadak menjadi sorotan dunia karena serangkaian mimpinya.

Mimpinya bukan sekadar bunga tidur, melainkan dianggap sebagai pesan dan prediksi yang bersumber dari Allah SWT. Fenomena ini tidak hanya menarik perhatian umat Islam, tetapi juga menjadi topik pembicaraan lintas agama dan kepercayaan.

Dikutip dari Muhammadqasimpk, mimpi Muhammad Qasim telah menjadi topik minat dan diskusi, terutama dalam konteks signifikansinya dalam Islam. Mimpi-mimpi ini sering kali dianalisis dalam cahaya Al-Qur'an dan Hadits.

Baca Juga: Mimpi Muhammad Qasim dan analisa Alexander Dugin: Perang Akhir Zaman tak lama lagi dimulai dari Timur Tengah

Ditakik dari sebuah artikel yang ditulis seorang cendekiawan Muslim, Imran Abbasi, di laman The Day Spring pada 13 Desember 2018, salah satu sudut pandang mengapa Muhammad Qasim membagikan mimpinya berakar dalam ajaran Islam.

Dalam Islam, mimpi dianggap memiliki arti khusus. Misalnya, mimpi yang benar dianggap sebagai satu bagian dari kenabian, dan menjelang hari akhir, diyakini bahwa mimpi-mimpi yang benar dari para mukmin akan menjadi lebih sering terjadi dan signifikan. Mimpi-mimpi Muhammad Qasim dilihat oleh beberapa orang sebagai berada dalam kategori ini, mengandung pesan penting untuk komunitas Muslim.

Namun, sebagaimana sebuah analisa di Bolojawan.com yang ditulis Ammar Zafarullah pada 7 Desember , penting untuk dicatat bahwa ada juga keraguan dan kritik mengenai mimpi-mimpi Muhammad Qasim. Beberapa menganggap mimpi-mimpi ini sebagai sensasional dan bagian dari kampanye yang terkoordinasi, dengan keraguan tentang keaslian dan niatnya. Keraguan ini sebagian disebabkan oleh sifat klaim-klaim tersebut dan cara promosi mereka, termasuk di media sosial dan televisi.

Baca Juga: Mimpi Muhammad Qasim tentang badai debu mengerikan di Palestina

Muhammad Qasim, dalam sejarah panjang mimpi-mimpi yang diperdebatkan, mengalami sebuah mimpi yang khususnya menarik perhatian global. Mimpi tersebut berkisah tentang konflik yang berujung pada Perang Dunia Ketiga, sebuah peristiwa mengerikan yang dipicu oleh tindakan-tindakan Zionis 'Israel' di Palestina.

Dalam konteks budaya dan agama, mimpi seringkali dianggap sebagai media komunikasi antara manusia dengan dimensi yang lebih tinggi. Dalam Islam, mimpi dianggap sebagai salah satu dari tiga bagian kenabian. Oleh karena itu, mimpi Muhammad Qasim ini bukan hanya dianggap sebagai bunga tidur biasa, melainkan sebagai sebuah peringatan, atau bahkan prediksi tentang masa depan yang suram.

Melalui jendela mimpi Qasim, kita diajak untuk memandang dunia dari sudut pandang yang berbeda, mempertanyakan realitas yang kita anggap pasti, dan merenungkan masa depan umat manusia. Cerita ini, yang akan kita urai dalam bab-bab berikutnya, bukan hanya sekadar narasi tentang perang dan konflik, melainkan juga tentang kepercayaan, harapan, dan refleksi atas kemanusiaan kita.

Baca Juga: Mimpi Muhammad Qasim: Dajjal muncul setelah Perang Dunia ke 3 'Armageddon'

Di dalam keheningan malam, Muhammad Qasim dibawa melintasi lorong waktu ke sebuah skenario yang mencekam. Mimpi pertamanya memaparkan awal mula dari sebuah konflik besar yang berpusat di Timur Tengah, sebuah wilayah yang telah lama menjadi palagan pertikaian dan ambisi politik.

Dalam mimpi tersebut, Israel tampak mempercepat aktivitasnya di sekitar Palestina. Suatu bangunan, monumental dalam arti dan tujuannya, mulai direncanakan dan dibangun di wilayah yang sarat dengan sejarah dan ketegangan. Bangunan ini bukan sekadar struktur fisik, melainkan simbol dari dominasi dan aspirasi Zionis. Ketegangan yang sudah lama mengendap, kini semakin menguat, menandai babak baru dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.

Reaksi umat Islam di seluruh dunia, terhadap langkah berani Israel ini, adalah protes yang meluas namun tidak berdaya. Dari kota-kota besar di Timur Tengah hingga ke sudut-sudut dunia lainnya, suara penentangan berkumandang, namun semua itu seakan sia-sia. Dalam mimpi Qasim, ini adalah gambaran dari sebuah keputusasaan kolektif, di mana umat Islam merasa terpojok dan tidak mampu berbuat lebih dari sekadar menyuarakan ketidaksetujuan mereka.

Mungkin, seperti yang digambarkan dalam mimpinya, bangunan itu akan didirikan di dekat Al-Aqsha, salah satu situs paling suci dalam Islam. Namun, hanya Tuhan yang Maha Mengetahui. Pesan yang ingin disampaikan melalui mimpi ini tampaknya adalah tentang ketidakberdayaan umat Islam dalam menghadapi tindakan agresif yang dilakukan oleh Israel, sebuah pesan yang menggugah dan sekaligus mengkhawatirkan.

Mimpi ini bukan hanya tentang konstruksi fisik, tetapi lebih pada pembangunan ketegangan dan permulaan dari sebuah perang yang jauh lebih besar. Ini adalah sebuah gambaran yang tidak hanya berakar pada ketakutan dan kekhawatiran, tetapi juga pada realitas politik yang kian memanas di Timur Tengah.

Eskalasi Konflik dan Pengaruh Global

Dalam perjalanan malamnya yang misterius, Muhammad Qasim menemukan dirinya terhanyut dalam mimpi kedua, sebuah mimpi yang menggambarkan eskalasi dramatis dari konflik yang telah dimulai. Mimpi ini mengungkapkan bagaimana sebuah peristiwa lokal dapat memicu gelombang kekacauan yang mencakup skala global.

Dalam visinya, sebuah ledakan besar terjadi di bawah bangunan yang dibangun Israel di Palestina. Ledakan ini bukan hanya meruntuhkan struktur fisik, tetapi juga menciptakan badai debu metaphoris yang menyebar luas, membawa kehancuran ke seluruh Timur Tengah. Negara-negara Arab seperti Sudan, Arab Saudi, Suriah, Iraq, Qatar, dan Dubai, digambarkan mengalami dampak dahsyat dari ledakan tersebut. Bangunan-bangunan besar hancur, menyimbolkan runtuhnya stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut.

Mimpi Qasim kemudian mengambil giliran yang lebih kompleks, dengan Rusia mulai mengambil langkah-langkah untuk memanfaatkan kekacauan ini. Mereka mendorong konflik dan perang saudara di kawasan yang sama, menambahkan lapisan lain pada konflik yang sudah rumit. Dan kemudian, Amerika Serikat, tidak ingin tertinggal dalam permainan kekuasaan global, ikut terlibat. Konflik ini berubah menjadi Perang Dunia Ketiga, sebuah konflik yang melibatkan kekuatan-kekuatan besar dunia, masing-masing dengan agenda dan kepentingannya sendiri.

Dalam mimpi ini, Qasim melukiskan sebuah skenario di mana perang tidak lagi terbatas pada dua negara atau dua kelompok, tetapi menjadi perang global yang melibatkan banyak negara. Konflik antara Israel dan Palestina, yang awalnya tampak sebagai isu regional, menjadi katalisator bagi konflik yang lebih luas, menyeret dunia ke dalam kekacauan dan peperangan.

Perang ini, dalam pandangan Qasim, bukan hanya pertempuran militer, tetapi juga pertarungan ideologi, kepercayaan, dan dominasi. Mimpi ini menyiratkan bahwa peristiwa yang dimulai dari sekarang, seperti situasi antara Israel dan Palestina, dapat membawa dampak yang jauh lebih besar dan lebih buruk bagi umat Islam dan dunia pada umumnya.

Mimpi ini, dengan semua ketegangan dan prediksinya, menawarkan sebuah refleksi tentang dunia saat ini, di mana konflik kecil dapat dengan mudah berkembang menjadi perang besar yang melibatkan banyak negara dan memiliki dampak yang luas.

Masa Sulit Umat Islam

Di dalam labirin mimpi-mimpinya, Muhammad Qasim mengalami sebuah penglihatan yang penuh dengan kesedihan dan keprihatinan. Mimpi ketiganya membawa kita ke sebuah masa di mana umat Islam mengalami kesulitan dan penderitaan yang mendalam.

Dalam mimpi ini, Qasim melihat kondisi umat Islam yang berada dalam keadaan yang sangat buruk. Mereka menghadapi serangkaian kekalahan, tidak hanya dalam bentuk fisik melalui konflik bersenjata, tetapi juga dalam bentuk moral dan spiritual. Umat Islam digambarkan dibunuh dan dikalahkan dalam jumlah yang besar. Ini adalah masa di mana mereka merasa dipermalukan dan terpojok dari berbagai sisi.

Gambaran ini mencerminkan ketakutan terdalam dan kekhawatiran Qasim terhadap masa depan umat Islam. Mimpi ini, mungkin, merupakan refleksi dari situasi geopolitik saat ini, di mana konflik dan ketegangan terus-menerus mengancam stabilitas dan kedamaian umat Islam di berbagai belahan dunia.

Namun, dalam mimpi ini juga terdapat sebuah titik balik. Di Pakistan, tempat Qasim berasal, mimpi-mimpinya mulai mendapat perhatian yang luas. Orang-orang Pakistan, terinspirasi oleh visi Qasim, mulai membersihkan negara mereka dari segala bentuk kesyirikan. Mimpi ini menggambarkan Pakistan sebagai negara yang mendapatkan keberkahan dan kemajuan pesat setelah menjalani proses pembersihan spiritual dan moral.

Dalam visinya, Qasim melihat Allah SWT memberkati Pakistan dengan 300 jet tempur hitam yang tak terkalahkan. Ini simbolisasi dari kekuatan dan kemajuan yang akan dicapai Pakistan, sebuah negara yang akan berperan penting dalam mengubah arah konflik global. Gambaran ini memberikan harapan dan kekuatan bagi umat Islam, khususnya bagi rakyat Pakistan, untuk mengatasi masa-masa sulit yang digambarkan dalam mimpi sebelumnya.

Mimpi ini, dengan semua simbolismenya, menawarkan pesan tentang pentingnya kekuatan iman, kesatuan, dan kebangkitan di tengah kesulitan. Ini adalah sebuah cerita tentang transformasi, kebangkitan, dan harapan, di mana umat Islam, khususnya Pakistan, berperan sebagai katalisator perubahan dan pembawa cahaya di tengah kegelapan.

Kebangkitan Pakistan dan Ghazwa E Hind

Dalam perjalanan mimpi yang semakin dalam, Muhammad Qasim memasuki babak baru yang menggambarkan kebangkitan dan peran sentral Pakistan dalam konflik global. Mimpi ini membawa nuansa harapan dan kekuatan, menunjukkan perubahan dramatis dari masa-masa sulit yang sebelumnya digambarkan.

Mimpi Qasim menggambarkan Pakistan, yang telah melewati proses pembersihan spiritual dan moral, kini mengalami kemajuan yang pesat. Negara ini diberkati dengan 300 jet tempur hitam yang tak terkalahkan, simbol dari kekuatan militer yang mumpuni. Jet-jet ini tidak hanya merepresentasikan kekuatan militer, tetapi juga kebangkitan spiritual dan nasional Pakistan. Dalam mimpi ini, keberhasilan Pakistan ini menjadi sumber iri dan kekhawatiran bagi negara-negara lain, khususnya India.

India, yang digambarkan sebagai rival tradisional Pakistan, merasa terancam oleh kemajuan yang dicapai Pakistan. Mereka ingin menyerang, tetapi dihalangi oleh kekuatan militer Pakistan yang baru. Ini mendorong mereka untuk membawa konflik Timur Tengah menuju Pakistan, mencoba mengekang kebangkitan negara ini.

Namun, mimpi Qasim tidak hanya berhenti pada konflik dan peperangan. Dia menggambarkan bagaimana umat Islam dari seluruh dunia mulai berkumpul di Pakistan, yang menjadi pusat perjuangan Ghazwa E Hind. Dalam konteks Islam, Ghazwa E Hind merupakan sebuah pertempuran yang diramalkan, di mana umat Islam akan berjuang untuk mempertahankan dan menyebarkan ajaran Islam.

Pakistan, dalam visi Qasim, menjadi pusat gravitasi bagi umat Islam di seluruh dunia. Negara ini tidak hanya menjadi simbol kekuatan militer, tetapi juga pusat spiritual dan kepemimpinan bagi umat Islam. Dengan berkumpulnya umat Islam di Pakistan, negara ini menjadi titik berangkat untuk menyebarkan ajaran Islam yang sejati sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.

Mimpi ini, penuh dengan simbolisme dan harapan, menawarkan sebuah visi dimana Pakistan tidak hanya memainkan peran penting dalam mengubah peta konflik global, tetapi juga dalam membawa kebangkitan spiritual bagi umat Islam.

Kedamaian Dunia dan Akhir Zaman

Dalam sekuen terakhir dari rangkaian mimpinya yang penuh makna, Muhammad Qasim dibawa ke sebuah masa di mana kedamaian akhirnya menggema di seluruh dunia. Mimpi ini membawa pesan harapan dan perenungan tentang akhir dari semua konflik yang telah digambarkan sebelumnya.

Setelah serangkaian perang dan pertempuran, Pakistan, yang telah menjadi kekuatan dominan di Timur Tengah dan membantu menyebarkan ajaran Islam yang sejati, berhasil membawa kedamaian ke dunia. Negara ini, dengan dukungan dan rahmat dari Allah SWT, menjadi satu-satunya negara adidaya yang tersisa. Kemenangan ini tidak hanya melambangkan kekuatan militer, tetapi juga kekuatan spiritual dan moral.

Dunia, yang kini dipenuhi dengan ajaran Islam sejati menurut Nabi Muhammad SAW, mengalami periode kedamaian yang langgeng. Kedamaian ini digambarkan bertahan selama tujuh atau delapan tahun, sebuah era di mana ketegangan, pertikaian, dan perang yang sebelumnya merajalela, kini telah reda.

Namun, dalam visi Qasim, kedamaian ini tidak bertahan selamanya. Dia melihat tanda-tanda besar Kiamat mulai muncul, termasuk kemunculan Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj, serta kembalinya Isa Alaihissalam. Ini merupakan simbol dari akhir sebuah era, dan awal dari babak baru dalam sejarah umat manusia.

Mimpi ini, yang menggambarkan transisi dari konflik ke kedamaian, dan akhirnya ke tanda-tanda akhir zaman, mengajak kita untuk merenungkan siklus hidup, sejarah, dan takdir umat manusia. Ini adalah sebuah refleksi yang mendalam tentang sifat-sifat kehidupan yang senantiasa berubah, tentang harapan, iman, dan akhir dari segala sesuatu.

Melalui rangkaian mimpinya, Muhammad Qasim membawa kita pada perjalanan yang penuh dengan warna-warni emosi, dari kekhawatiran hingga harapan, dari kegelapan perang ke cahaya kedamaian. Setiap mimpi membuka jendela ke sebuah dunia yang mungkin saja terjadi, mengajak kita untuk merenung dan mempertanyakan.

Mimpinya tentang perang dunia, kebangkitan Pakistan, penyebaran Islam, dan akhirnya kedamaian dunia, memberikan gambaran tentang sebuah masa depan yang penuh dengan tantangan namun juga harapan. Mimpi ini, dalam semua kompleksitasnya, mengajak kita untuk merenungkan arti kekuatan, keimanan, dan peran kita dalam narasi sejarah umat manusia.

Muhammad Qasim, melalui mimpinya, tidak hanya menjadi pembawa pesan atau prediksi, tetapi juga sebagai sumber inspirasi bagi banyak orang untuk memandang dunia dari perspektif yang berbeda, untuk memahami arti perjuangan, iman, dan harapan dalam kehidupan.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah