Network
WartaBulukumba - Ruang pertempuran untuk Bakhmut, yang dianggap Rusia sebagai batu loncatan untuk merangsek ke kota-kota lain di wilayah Donbas Ukraina yang masih di luar kendalinya, telah menjadi konflik yang paling intens, menelan ribuan nyawa di kedua sisi selama berbulan-bulan perang sengit.
Sementara itu kelompok tentara bayaran utama Rusia mengumumkan rencana pada hari Jumat untuk menarik diri dari kota Bakhmut, Ukraina timur, tetapi Ukraina mengatakan para pejuang memperkuat posisi untuk mencoba merebutnya sebelum Rusia menandai Hari Kemenangan Perang Dunia Kedua minggu depan.
Mengutip Reuters pada Sabtu, 6 Mei 2023, pemimpin kelompok Wagner Yevgeny Prigozhin mengatakan anak buahnya telah kekurangan amunisi dan mengharapkan tentara untuk mengambil tempat mereka di Bakhmut Rabu depan.
Baca Juga: AS mediasi pihak-pihak yang bertikai di Sudan untuk berunding di Jeddah
"Anak-anakku tidak akan menderita kerugian yang tidak berguna dan tidak dapat dibenarkan di Bakhmut tanpa amunisi," kata Prigozhin dalam sebuah video yang menyertai pengumuman penarikan tertulis yang ditujukan kepada para pemimpin militer termasuk Presiden Vladimir Putin.
Pengumuman itu mengatakan "birokrat" telah menahan pasokan meskipun mengetahui bahwa target Wagner untuk merebut kota itu adalah 9 Mei, hari peringatan Perang Dunia Kedua.
"Jika, karena kecemburuan kecil Anda, Anda tidak ingin memberi rakyat Rusia kemenangan merebut Bakhmut, itu masalah Anda," tambah Prigozhin dalam video tersebut.
Baca Juga: Sejarah panjang perang saudara di Sudan dimulai sejak tahun 1956
