Network
WartaBulukumba - Dalam serangan militer tertarget pada kota-kota utama Ukraina yang dilakukan Rusia, jumla pengungsi terus terus membengkak.
Kota-kota utama di Ukraina, teutama kota pelabuhan Mariupol menjadi kawasan puing-puing bangunan yang masih bersahabat dengan ledakan, pertempuran sengit, dan bombardir pesawat.
Amerika Serikat berencana untuk menampung hingga 100.000 warga Ukraina yang melarikan diri dari invasi Rusia.
Baca Juga: Kementerian Luar Negeri Indonesia tolak komentari seruan Rusia 'dikecualikan' dari G20
Pengumuman yang diharapkan datang ketika Presiden AS Joe Biden bertemu dengan para pemimpin Eropa pada hari Kamis untuk mengoordinasikan tanggapan negara-negara Barat terhadap serangan Moskow di negara tetangganya.
Tidak segera jelas bagaimana upaya itu akan berhasil, termasuk logistik perjalanan dan imigrasi.
Tidak semua orang Ukraina yang diterima akan datang melalui program pengungsi AS, kata seorang pejabat administrasi Biden, dengan yang lain datang dengan visa berbasis keluarga atau proses lain yang dikenal sebagai pembebasan bersyarat kemanusiaan.
Baca Juga: Gawat! Senjata nuklir Rusia sudah dalam kondisi siaga
Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Kamis, 24 Maret 2022, lebih dari 3,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak Rusia menginvasi negara itu pada 24 Februari, menurut badan pengungsi PBB, krisis pengungsi yang bergerak paling cepat di Eropa sejak akhir Perang Dunia Kedua.
