Kremlin tegaskan tidak ada rencana konkret pertemuan puncak dengan Joe Biden mengenai Ukraina

- 21 Februari 2022, 20:12 WIB
Tentara Ukraina berjaga di perbatasan
Tentara Ukraina berjaga di perbatasan /Nypost/

WartaBulukumba - Genderang perang benar-benar akan ditabuh? Perpanjangan latihan militer diperparah oleh pernyataan mengejutkan dari Kremlin.

Kremlin pada hari Senin mengatakan tidak ada rencana konkret untuk pertemuan puncak mengenai Ukraina antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari AS Joe Biden.

Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Senin 21 Februari 2022, sebelumnya Presiden Prancis mengatakan kedua pemimpin tersebut pada prinsipnya telah menyetujui pertemuan dan dialog.

Baca Juga: Barat ketar ketir, Rusia memperpanjang latihan militer di Belarus pertanda invasi kian dekat

KTT mungkin menawarkan jalan keluar dari krisis militer terbesar di Eropa dalam beberapa dekade, dan pasar keuangan naik lebih tinggi karena secercah harapan untuk solusi diplomatik.

Namun, baik Washington dan Moskow mengecilkan harapan akan terobosan, dan citra satelit tampaknya menunjukkan penempatan Rusia lebih dekat ke perbatasan Ukraina daripada sebelumnya.

Negara-negara Barat menuduh Rusia merencanakan invasi ke tetangganya. Moskow membantah merencanakan serangan apa pun tetapi menuntut jaminan keamanan termasuk janji bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO.

Baca Juga: Kremlin: Putin dan Macron bahas perlunya meningkatkan solusi diplomatik untuk krisis Ukraina Timur

Kegelisahan semakin bertambah ketika kementerian pertahanan Belarusia mengumumkan pada hari Ahad bahwa Rusia akan memperpanjang latihan militer di Belarus yang akan berakhir. Rusia memiliki puluhan ribu tentara di sana, di utara perbatasan Ukraina.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Putin akan segera berpidato di sesi luar biasa Dewan Keamanan Rusia.

Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Biden telah menerima pertemuan itu "pada prinsipnya" tetapi hanya "jika invasi tidak terjadi".

Baca Juga: Rusia bantah tudingan AS bahwa peretas militer mereka pelaku serangan siber di Ukraina

"Kami selalu siap untuk diplomasi," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki. "Kami juga siap untuk menjatuhkan konsekuensi cepat dan berat, jika Rusia malah memilih perang."***

 

Editor: Nurfathana S

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah