Ancaman Perang Dunia 3 hantui Eropa lantaran paling dekat dengan konflik bersenjata Ukraina

- 14 Januari 2022, 13:00 WIB
Menteri sekaligus kepala intelijen Ukraina mengatakan serangan yang akan dilakukan Rusia ke Ukraina secara otomatis memulai Perang Dunia 3.
Menteri sekaligus kepala intelijen Ukraina mengatakan serangan yang akan dilakukan Rusia ke Ukraina secara otomatis memulai Perang Dunia 3. /REUTERS/PRESS SERVICE OF JOINT FORCES OP

Moskow menyangkal klaim itu berencana untuk menyerang negara. Pemerintah Vladimir Putin menegaskan perlu jaminan untuk keamanannya sendiri, termasuk penghentian ekspansi NATO lebih lanjut dan penarikan kekuatan dari negara-negara Eropa Timur di NATO.

Ketika perang kata-kata berlanjut, Kremlin telah mengutuk undang-undang AS yang diperkenalkan oleh Demokrat Senat minggu ini yang akan memberlakukan sanksi pada Putin sendiri jika Rusia menyerang Ukraina.

Baca Juga: Delmicron bukan hasil mutasi baru, ini penjelasannya

Juru bicara Dmitry Peskov mengatakan langkah itu akan menjadi "ukuran keterlaluan yang sebanding dengan mematahkan hubungan," dan gerakan "sangat negatif" saat negosiasi berlanjut.

Hari ini, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mencap tagihan sanksi "gangguan saraf".

Dalam sebuah wawancara di saluran Rusia, dia melanjutkan: "Saya membaca dengan takjub semua inisiatif ini, seperti orang dewasa, politisi serius ... dan langkah-langkah seperti itu tidak menghormati sama sekali.

"Bahkan ada proposal untuk memaksakan sanksi terlepas dari apakah ada serangan terhadap apa yang disebut Ukraina atau tidak, hanya karena kita tidak melepas pasukan dari wilayah kita sendiri."

Negosiasi yang gagal mengikuti Rusia mengirim pasukan ke Kazakhstan untuk memadamkan protes anti-pemerintah terhadap Presiden Pro-Moskow Kassim-Jomart Tokayev.

Setidaknya 164 orang telah meninggal termasuk tiga anak dalam kerusuhan yang pecah pada 2 Januari dalam menanggapi harga bahan bakar yang melonjak.

Penyebaran tentara asing yang dipimpin Rusia membantu polisi merebut gedung-gedung yang diambil oleh para perusuh, termasuk pasukan dari sesama negara-negara Soviet Armenia, Belarus, Kirgistan, dan Tajikistan.***

Halaman:

Editor: Nurfathana S

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah