WartaBulukumba.Com - Presiden Mahmoud Abbas hari ini mengukir sejarah dengan seruan yang bergema di antara lembayung keadilan dan damai. Ia menggambarkan pengakuan Spanyol atas Negara Palestina sebagai langkah raksasa—bukan sekadar tindakan diplomatik, melainkan sebagai simfoni perdamaian yang mengalun melintasi belantara konflik dan harapan.
Dilaporkan WAFA pada Kamis, dalam sambungan melalui telepon dengan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, Abbas menuangkan rasa terima kasihnya yang dalam.
Ia melihat pengakuan tersebut bukan hanya sebagai capaian, tetapi sebagai batu penjuru dalam maraton panjang menuju kemerdekaan dan penegakan hak asasi manusia Palestina—hak untuk menentukan nasib sendiri yang layak mereka miliki.
Serangan Zionis ke Rafah
Sementara itu, Rafah kian membara. Diberitakan Reuters pada Kamis, tank-tank maju ke pinggiran distrik yang ramai di jantung Rafah pada hari Rabu selama salah satu malam pengeboman paling intens di kota selatan Gaza sejak militer Zionis melancarkan ofensifnya di sana bulan ini.
Serangan pasukan pendudukan di Rafah di tepi selatan Gaza telah membuat ratusan ribu orang mengungsi dari tempat yang telah menjadi tempat perlindungan bagi setengah dari 2,3 juta penduduk.
Kondisi ini juga memutus rute akses utama untuk bantuan ke Gaza, menimbulkan kekhawatiran internasional tentang korban massal dan kelaparan.
Baca Juga: Terkait tragedi Gaza Imam Shamsi Ali ungkap fenomena mencengangkan di Amerika Serikat
Pihak Zionis mengeklaim tidak punya pilihan selain menyerang kota untuk membasmi batalyon terakhir pejuang Hamas yang diyakini berlindung di sana.
Pasukannya telah perlahan bergerak ke pinggiran timur Rafah sejak awal bulan.
Penduduk dan kelompok perlawanan mengatakan tank-tank telah mengambil posisi baru pada hari Rabu lebih jauh ke barat dari sebelumnya di sepanjang pagar perbatasan selatan dengan Mesir, dan kini berada di tepi lingkungan Yibna di pusat Rafah.
Baca Juga: Gerakan Blockout 2024 melanda media sosial: Guillotine digital mengancam para selebriti
Mereka belum memasuki distrik tersebut karena pertempuran semakin intens.
Sayap bersenjata Hamas mengatakan telah menyerang dua pengangkut pasukan berlapis baja di gerbang sepanjang pagar perbatasan dengan roket anti-tank.
Penduduk Palestina mengatakan drone-drone Zionis menembaki pinggiran Yibna dan telah membuka api semalaman pada perahu-perahu nelayan di pantai Rafah sehingga beberapa perahu terbakar.
"Sepanjang malam tidak ada henti-hentian tembakan, dari drone, helikopter, pesawat tempur, dan tank," kata salah satu penduduk Rafah.***