Free Palestine! Gelombang demonstrasi guncang AS, mahasiswa ditangkapi

25 April 2024, 19:02 WIB
Salah satu aksi demonstrasi mahasiswa AS mengecam Israel Penjajah /Tangkapan layar video Palestine Info Center

WartaBulukumba.Com - Anak-anak muda itu, sebagian memakai syal dan kafiyeh, membawa poster yang salah satunya bertuliskan "Free Palestine". Kampus-kampus di Amerika Serikat sedang dalam gelombang solidaritas yang tak seperti biasanya.

Mahasiswa itu berkumpul, orasi, dan long march dengan semangat yang membara, membawa poster dan spanduk yang melukiskan luka dan perlawanan. Setiap poster adalah cerminan dari tragedi yang jauh di sana—genosida yang mencabik-cabik tanah Palestina.

Angin musim semi yang dingin membawa bisikan-bisikan keberanian yang tersebar di antara dedaunan yang berbisik. Teriakan "Justice for Palestine" bergema, membentur dinding-dinding akademis yang kokoh dan mengguncang jendela-jendela kelas yang tertutup.

Baca Juga: Hamas serukan untuk menggagalkan ritual sapi merah betina di Masjid Al Aqsa

Cease fire now!

Dari bibir seorang demonstran terlontar teriakan "Cease fire now!"—seruan yang mengalir bagai sungai yang melewati batu-batu kekejaman, mencari jalan menuju lautan damai. 

Orang-orang bebas di dunia bersama Gaza. Setelah jatuhnya topeng Israel Penjajah, seluruh kebenaran terungkap dan orang-orang bebas di dunia mengetahuinya.

Aksi protes menentang agresi Israel Penjajah di Gaza meluas di sejumlah universitas elite Amerika Serikat, seiring pihak berwenang berupaya meredakan demonstrasi.

Diwartakan The Palestine Chronicle, polisi Amerika menahan sekitar 140 mahasiswa dari dua universitas pada hari Rabu, di tengah protes solidaritas terhadap Gaza dan seruan untuk mengakhiri perang genosida Israel.

Baca Juga: Fotografer Palestina raih penghargaan foto jurnalistik dunia

Polisi menangkapi demonstran

Mahasiswa Universitas Columbia pada hari Rabu menyambut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Mike Johnson dan sekelompok perwakilan di tengah teriakan cemoohan dan kritik.

Diberitakan BBC pada Kamis, 25 April 2024, kepolisian membubarkan aksi mahasiswa di Universitas New York (NYU) pada Senin malam lalu dan melakukan sejumlah penangkapan.

Belasan mahasiswa di Yale ditahan pada hari sebelumnya, sementara Universitas Columbia membatalkan kelas tatap muka imbas dari demonstrasi di kampus tersebut.

Baca Juga: Dari Gaza hingga Tepi Barat: Perlawanan semua kelompok pejuang Palestina tetap gigih

Gelombang demonstrasi mahasiswa dinodai oleh dugaan insiden antisemitisme, yang dikecam oleh Gedung Putih.

Di AS, terjadi pelonjakan insiden antisemitisme dan Islamofobia sejak saat itu, menurut sejumlah mahasiswa dari kedua pihak.

Ketika ditanya tentang demonstrasi pada Senin lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan dia mengutuk “demonstrasi antisemitisme” serta “mereka yang tidak memahami apa yang terjadi dengan rakyat Palestina”.

Gerakan protes ini menjadi sorotan pekan lalu setelah polisi Kota New York dipanggil ke Universitas Columbia dan menangkap lebih dari 100 demonstran.

Demonstrasi telah meluas sejak saat itu. Selain NYU dan Yale, mahasiswa yang berdemonstrasi telah mendirikan kemah-kemah di Universitas California di Berkeley, Institut Teknologi Massachusetts (MIT), Universitas Michigan, Emerson College, dan Tufts.

Seperti kawan-kawan mereka di universitas lain, para pengunjuk rasa di NYU menyerukan institusi pendidikan mereka untuk mengungkap dan melepaskan sokongan “finansial dan dana abadi dari produsen senjata dan perusahaan yang berkepentingan dengan pendudukan Israel”.

Seorang mahasiswa, Alejandro Tanon, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa AS berada pada “momen kritis”, menyamakan protes tersebut dengan demonstrasi bersejarah menentang Perang Vietnam dan apartheid di Afrika Selatan.

“Kami mendukung Palestina dan kami mendukung pembebasan semua orang,” kata seorang pengunjuk rasa kepada mitra BBC di AS, CBS News.

Sementara itu, seseorang yang berdiri di seberang jalan lokasi demonstrasi menentang perang di Palestina digelar, sambil mengibarkan bendera Israel berkata: "Ada satu sisi di sini dan satu sisi sejarah. Sisi yang benar ada di sini."

NYU mengungkapkan sekitar 50 orang terlibat dalam aksi demonstrasi di luar kampus tersebut. Mereka menggambarkan protes tersebut tidak sah dan mengganggu aktivitas perkuliahan.***

 

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler